Bagi anda yang sudah berkeluarga tentu harus pintar-pintar mengatur keuangan rumah tangganya. Salah perhitungan saja bisa bikin satu keluarga mengalami kesulitan keuangan. Tentunya anda tak ingin keluarga mengalami kesulitan finansial, bukan?. Perihal masalah keuangan terdapat beberapa kunci keberhasilan dalam pengelolaannya yang bisa anda ketahui dibawah ini.
Harus Bisa Transparan Dengan Pasangan
Kunci pertama untuk berhasil mengelola keuangan rumah tangga ialah adanya transparansi keuangan perihal penghasilan yang didapat. Pengelolaan keuangan rumah tangga tidak hanya tanggung jawab sang istri saja namun juga suami. Anda harus terbuka dengan pasangan dengan pendapatan dan pengeluaran pribadi maupun untuk keluarga. Komunikasikan jika ada kebutuhan pribadi yang ingin dibeli kepada pasangan sehingga tidak menjadi bahan pertengkaran di kemudian hari. Jika anda berhutang maka beri informasi mendetail kepada pasangan penggunaanya uang utang tersebut dan siapa debiturnya.
Gunakan Rekening Terpisah
Selanjutnya buka rekening terpisah antara rekening belanja keluarga dan pribadimu. Dengan adanya dua rekening terpisah ini maka anda bisa slaing menghargai privasi pasanganmu. Selain rekening pribadi dan belanja keluarga, anda juga bisa membuat rekening terpisah untuk tabungan masa depan sikecil. Anda bisa menggunakan deposito yang sifatnya tidak bisa diambil sewaktu-waktu agar tabungan tersebut tidak sampai anda ambil untuk kepentingan lain. Siapkan dana darurat jika perlu apabila anda takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membutuhkan kebutuhan material dimasa depan.
Punya Komitmen Bersama Untuk Mengatur Budget
Kunci keberhasilan lainnya dalam mengatur keuangan rumah tangga ialah komitmen dalam memgatur budget bersama. Penting bagi anda untuk menetapkan rencana keuangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Apalagi jika anda sudah memiliki buah hati maka bertambah pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari namun juga kebutuhan anak di masa depan.
Berpikir Kedepan
Kunci keberhasilan yang terakhir ialah mampu berpikir kedepan. Memang benar kebutuhan saat ini sangat penting untuk dipenuhi namun mempersiapkan keuangan masa depan ta kalah pentingnya. Terlebih jika anda bekerja sebagai karyawan tentu ada masa pensiun dimana perusahaan tidak menggunakan jasa anda lagi. Tak hanya pensiun saja yang akan dihadapi namun juga kemungkinan adanya PHK dikemudian hari.
Tanda –Tanda Keuangan Rumah Tangga Tidak Sehat
Selain memperhatikan kunci keberhasilan diatas anda juga bisa mengetahui apakah keuangan rumah tangga yang dikelola sudah sehat apa belum. Kebutuhan keluarga yang meningkat memang memerlukan kehati-hatian dan kejelian dalam mengatur keuangannya. Tak jarang salah langkah menyebabkan anda dalam posisi kesulitan finansial. Inilah salah satu latar belakang kenapa perencanaan keuangan rumah tangga itu penting. Berikut beberapa ciri-ciri keuangan rumah tangga yang tidak sehat :
-
Suka Gadai Barang
Jika pendapatan sudah tak bisa menutupi besarnya pengeluaran maka menggadai barang-barang banyak dijadikan pilihan menambah penghasilan. Tentu saja kebiasaan ini tidak baik dilakukan dan menunjukkan bahwa keuangan rumah tangga anda benar-benar tidak sehat. Sesekali tidak apa-apa namun jika keterusan membuktikan bahwa anda masih belum mampu mengelola keuangan rumah tangga karena harus menutupi besarnya pengeluaran yang berlebih.
-
Menunggak Tagihan Kartu Kredit
Memakai kartu kredit sebagai alat pembayaran memang lebih cepat,aman dan efisien ketimbang memakai uang tunai. Sayangnya terkadang anda lupa membatasi penggunaanya sehingga tagihan kartu kreditpun membengkak. Kalau sudah begitu anda jadi punya kewajiban mencicil hutang anda kepada pihak penerbit kartu kredit ditambah bunga bank.
-
Rasio Utang Lebih Besar 25 % Dari Penghasilannya
Berhutang sebenarnya boleh-boleh saja namun anda harus ingat untuk tidak tergantung padanya. Jangan sampai rasio utang yang anda tanggung melebihi 25% dari total penghasilan untuk cicilannya. Jika melebihi rasio tersebut ini artinya keuangan rumah tangga yang anda kelola sedang tidak sehat. Segeralah mencari tambahan penghasilan untuk menekan rasio utang anda agar berada dibawah 25 %.
-
Tidak Memiliki Dana Darurat
Dana darurat tidak sama dengan tabungan anda. Saving dan dana darurat berdiri sendiri-sendiri. Dana darurat digunakan untuk kepentingan yang sifatnya mendesak. Tabungan sendiri berfungsi sebagai uang simpanan untuk kebutuhan di masa depan seperti saat anda pensiun. Tidak memiliki dana darurat akan membahayakan keuangan rumah tangga yang anda kelola.
-
Telat Bayar KPR Jadi Kebiasaan
Ciri selanjutnya yang menunjukkan bahwa keuangan rumah tangga anda kurang sehat ialah kebiasaan telat bayar KPR. Kebutuhan akan rumah yang tinggi membuat beberapa developer perumahan menerapkan sistem kredit dalam pembelian rumah. mungkin anda salah satu pemilik rumah KPR sehingga setiap bulan dituntut untuk mengangsur cicilan rumah yang tak bisa dibilang sedikit. Biasanya pembayaran cicilan KPR sifatnya auto-debit dari tabungan. Sayangnya jika isi tabungan tidak ada tentu anda akan telat bayar bahkan menunggak.
-
Isi Tabungan Tidak Lebih Besar Dari Pengeluaran Bulanan
Selanjutnya ialah isi tabungan anda yang tidak sampai menutupi pengeluaran per bulannya. Idealnya isi tabungan harus 3x lebih besar pengeluaran bulanan selama stau bulan. Sebagai contoh jika pengeluaran satu bulan biasanya mencapai Rp.2.000.000 maka isi tabungan anda harusnya sebesar Rp.6.000.000. lebih bahaya lagi jika jumlah tabungan anda malah dibawah pengeluaran yang dikeluarkan selama sebulan. Bisa-bisa untuk menutupi besarnya pengeluaran maka anda memilih untuk berhutang.
-
Tidak Memiliki Proteksi Keuangan
Banyak orang beranggapan bahwa memberikan proteksi keuangan bukanlah hal yang penting jika anda sudah mempersiapkan dana darurat dan tabungan. Memberikan proteksi berlebih pada keuangan rumah tangga akan meningkatkan keamanan finansial yang dimiliki. Misalnya saja adanya asuransi untuk asset yang dimiliki akan memberikan rasa aman akan hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Setelah menyimak ciri keuangan rumah tangga yang tidak sehat diatas tentu anda perlu berbenah sedikit demi sedikit. Untuk mengatur keuangan rumah tangga anda bisa menyimak beberapa tips berikut ini. Siapa tahu dengan mengikuti tips-tips ini keuangan anda yang kurang sehat bisa menjadi sehat kembali.
Lakukan Perencanaan Dana Terlebih Dahulu
Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah melakukan perencanaan dana sebelum mengalokasikannya ke pos-pos yang dituju. Lakukan skala prioritas untuk pos-pos yang anda canangkan. Utamakan untuk pos-pos yang tidak bisa ditunda seperti cicilan hutang atau kewajiban bulanan yang sifatnya rutin.
Jangan Selalu Utamakan Keinginan
Ingat setelah menikah tentu ego masing-masing perlu ditekan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga bersama. Jangan hanya mengutamakan keinginan saja namun prioritaskan kebutuhan kalian berdua. Ketika kebutuhan sudah bisa terpenuhi maka anda bisa menyisihkan untuk keinginan. Selalu ingat jangan sampai berlebihan dalam memenuhi keinginanmu sebab masih ada kebutuhan masa depan lainnya yang perlu dipersiapkan sedini mungkin.
Jangan Lupa Bandingkan Harga
Tidak lupa untuk membandingkan harga antara stau toko dengan toko lainnya. hal ini akan membantu anda untuk belanja di toko yang menawarkan harga lebih murah untuk kebutuhan sehari-harimu. Terkadang belanja online juga jauh lebih murah untuk produk tertentu. Untuk membayar tagihan bulanan juga bisa memanfaatkan promo marketplace tertentu untuk mendapatkan cashback sehingga tagihan di bulan depannya bisa lebih murah. Anda juga bisa membeli barang dalam jumlah banyak sekaligus untuk mendapatkan harga produk yang lebih murah. Sekalian bisa jadi stok kebutuhan hidup beberapa bulan kedepan.
Kalau Bisa Jangan Sampai Berhutang
Tak semua hutang itu buruk bagi keuanganmu namun banyak hutang juga bisa menimbulkan masalah keuangan. Kalau bisa dalam memnuhi kebutuhan sehari-hari jangan sampai berhutang sehingga membebani anda untuk bulan selanjutnya. Jika penghasilan masih dirasa kurang maka ada baiknya menemukan pekerjaan sampingan. Berkat kemajuan teknologi kini banyak orang bisa bekerja di rumah mereka.
Utamakan Memakai Uang Tunai Ketimbang Kartu Kredit
Untuk mencegah anda dalam sifat boros maka biasakan menggunakan uang tunai ketimbang kartu debit maupun kartu kredit. Siapkan dana yang cukup ketimbang berlebih dalam dompet anda agar tidak membiasakan diri berbelanja berlebihan. Ada baiknya saat berbelanja anda sudah memiliki catatan apa saja yang perlu dibeli agar anda tidak salah menghabiskan dana untuk barang yang tidak penting atau tidak berguna.
Kurangi Makan Diluar
Untuk membuat keuangan rumah tangga anda jadi lebih sehat dan tidak boros maka kurangi kebiasaan makan diluar. Membawa bekal dari rumah akan membuat pengeluaran jajan anda jadi menurun dan lebih sehat. Harga makanan di restoran biasanya 4x lebih tinggi daripada jika anda memasak sendiri. Selain itu membawa bekal dari rumah juga akan menyenangkan istri di rumah yang suka memasakkan makanan untuk anda.
Hemat Listrik Ya!
Selain kebutuhan konsumsi anda juga harus memperhatikan kebutuhan akan penggunaan listrik. Terapkan penghematan dalam penggunaan listrik sehari-hari. Misalnya saja menghemat tagihan listrik dengan memakai kulkas hemat listrik, mematikan AC jika sednag tidak digunakan atau mematikan lampu yang tidak sedang difungsikan sebagai penerangan.
Selalu Pantau Pengeluaran
Tidak lupa untuk selalu memantau pengeluaran anda. Evaluasilah apakah pengeluaran yang anda keluarkan sudah sesuai dengan perencanaan awal. Cek kembali pos mana yang memiliki dana berlebih dna mana yang nominal kebutuhannya masih kurang. Dari pengecekkan ini anda juga bisa menempatkan dana berlebih k epos-pos yang membutuhkan tambahan uang.
Investasi Juga Penting
Untuk masa depan keluarga anda maka investasi penting dilakukan. Anda bisa berinvestasi untuk membeli asset seperti perhiasan, deposito atau bahkan membuka beberapa bisnis. Siapa tahu dengan berinvestasi perekomonian keluarga anda jadi lebih baik dari sebelumnya. Anda juga bisa berinvestasi pada property seperti membeli rumah untuk kebutuhan tempat tinggal keluarga .
Cara Bagi Keuangan Rumah Tangga Supaya Adil
Bagi pasangan yang sama-sama bekerja tentu snagat repot jika selain mengelola pekerjaannya juga harus mengatur keuangan rumah tangga mereka. Belum lagi mengurus buah hati mereka. Menurut life coash kenamaan yakni Erica McCurdy ada cara untuk membagi keuangan rumah tangga secara adil.
-
Berbagi Tanggungan Kebutuhan
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk membagi keuangan rumah tangga bagi pasangan yang keduanya bekerja ialah dengan sama-sama berbagi beban kebutuhan. Misalnya saja snag suami akan menanggung belanja bulanan sednagkan istri akan melunasi tagihan listrik setiap bulannya. Evaluasilah sistem tanggungan beban kebutuhan ini setiap bulannya agar lebih adil dan tak terjadi kesalah pahaman yang merujuk pada pertengkaran.
-
Anda Juga Bisa Berbagi 50 : 50
Jika menurut anda berbagi tanggungan kebutuhan tidak begitu adil maka bisa dengan memakai sistem 50 : 50. Anda tinggal merinci seluruh kebutuhan lalu membaginya sama rata. Selain lebih cepat dan perhitungannya mudah, sistem ini menunjukkan kesetaraan untuk besarnya biaya yang ditanggung masing-maisng pasangan. Beberapa pasangan biasanya tidak memiliki penghasilan yang sama oleh karenanya cara pertama kerap dipilih sebagai solusi.
-
Tidak Lupa Bagi Tugas
Selanjutnya ialah melakukan pembagian tugas rumah tangga. Keluarga dibangun oleh istri dan suami jadi tidak salah jika anda membagi tugas rumah tangga. Ketika istri sedang mengurus buah hati anda bisa membantu mencuci peralatan makanan yang digunakan sebelumnya. Rumah tangga dibangun berdasarkan kerjasama antara istri dan suami bukan salah staunya. Begitu pula kewajiban mengurus anak bukan hanya tugas istri saja namun juga suami.
-
Pakai Prosentase
Anda juga bisa memakai prosentase keuangan rumah tangga agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing pos. untuk memakai prosentase dalam mengatur keuangan rumah tangga maka rinci dahulu kewajiban, beban rutin bulanan, tabungan dan dana darurat. Dengan merinci dan memberikan skala priorotas dalam setiap pos maka anda bisa dengan mudah menentukan besarnya prosentase tiap pos.
-
Lebih Canggih Lagi Gunakan Aplikasi Keuangan
Berkat teknologi yang semakin canggih kini untuk mengelola keuanganpun disediakan aplikasi keuangan yang bisa diunduh secara gratis. Dalam aplikasi pengelolaan keuangan rumah tangga tidak hanya mengelola pengeluaran anda saja namun juga bisa digunakan untuk rekonsiliasi bank yang anda miliki. Dengan aplikasi keuangan ini anda bisa dengan mudah melacak pemasukan dan pengeluaran yang dimiliki.
Bahaya Hidup Boros Dalam Rumah Tangga
Baik sebelum menikah maupun pasca menikah hidup boros bukanlah gaya hidup yang patut anda jalani. Jika anda teruskan gaya hidup ini akan lambat laun menghancurkan keuangan bahkan keluarga anda. Boros merupakan perilaku belanja berlebih-lebihan yang tidak hanya membuang-buang tenaga untuk yang tidak perlu namun juga belanja barang yang sebetulnya tidak anda butuhkan. Berikut bahaya drai boros jika anda biarkan dalam kehidupan rumah tangga yang sedang anda bina saat ini :
-
Hanya Mementingkan Kebahagiaan Individu
Hidup boros tidak hanya membuat anda gagal mengatur keuangan namun juga belajar untuk egois terhadap keinginan anda sendiri. Anda jadi kurang peka akan masa depan dan lebih mementingkan kebutuhan pribadi ketimbang keluarga sendiri.
-
Mudah Didera Kemiskinan
Untuk menjadi orang kaya anda perlu perjuangan yang sangat keras namun untuk menjadi miskin sangatlah mudah. Pertahankan saja gaya hidup boros maka anda bisa dengan mudah hidup dalam kemiskinan. Apalagi setelah berumah tangga kebiasaan ini masih terus dipertahankan maka tidak hanya anda saja yang menderita namun juga anggota keluarga.
-
Mudah Stress
Hidup boros hanya akan memberikan kesenangan sesaat dan membuat anda menghadapi masalah keuangan dikemudian hari. Alhasil anda jadi mudah stress karena berhadapan dengan debitur yang memberikan anda pinjaman. Tak hanya mudah stress anda juga jadi kurang peka dengan kehidupan social.
-
Pertengkaran
Hidup boros juga bisa memicu pertengkaran dalam rumah tangga. Jika diteruskan bisa jadi akan merujuk pada perceraian. Tentunya anda tak ingin hal ini terjadi pada rumah tangga anda, bukan?
Oleh karenanya ada baiknya menghindari gaya hidup boros ini sedini mungkin. Ajarkan pada buah hati makna uang dan bagaimana menggunakannya dengan baik. Jangan sampai sikecil juga memiliki kebiasaan boros yang merugikannya di masa depan.