Cara memilih saham yang menguntungkan bagi saya ada dua macam strategi. Yang pertama adalah strategi untuk investasi jangka panjang dan yang kedua untuk investasi jangka pendek. Masing-masing mempunyai karakteristiknya tersendiri. Investasi jangka panjang artinya ketika membeli saham ekspektasinya adalah menjual dalam waktu yang panjang atau lama, bisa lebih dari satu tahun setelah membeli. Sedangkan investasi jangka pendek adalah menjual tidak lama setelah membeli, misalnya beberapa hari sampai dibawah satu bulan. Jangka waktu ini berbeda-beda bagi masing-masing orang. Bagi seseorang jangka pendek satu bulan dapat berarti sudah jangka panjang bagi orang lain.
Saya sendiri lebih menyukai jangka panjang, karena jika ingin sangat kaya raya harus bermain jangka panjang. Ketika anda mempunyai uang yang sangat banyak (ratusan milliar), sulit bermain jangka pendek karena dengan uang yang sangat besar sulit untuk menjual saham kita miliki tanpa menurunkan harga kecuali untuk saham yang banyak diperjual belikan. Saat ini ketika uang saya masih kecil (belum ratusan milliar), alokasi dana untuk jangka pendek maximal 10% dari total portofolio. Dibawah ini akan saya ceritakan strategi untuk kedua tipe investasi tersebut.
Investasi jangka panjang
Untuk melakukan investasi jangka panjang, saya akan membeli perusahaan bagus yang harganya masih murah atau normal. Saham tersebut akan dijual ketika harganya sudah menjadi mahal, misalnya ketika harga sudah naik terlalu banyak dan saham telah menjadi terlalu mahal. Atau terjadi suatu hal yang akan mempengaruhi prospek perusahaan dan harga menjadi mahal. Ada dua kriteria utama yang saya gunakan, dalam memilih saham:
1. Memilih perusahaan yang baik dengan tingkat hutangnya normal atau rasio hutang terhadap ekuitas sekitar satu. Sebelum membeli saya akan google terlebih dahulu apakah perusahaan tersebut memiliki pemberitaan yang buruk, misalnya terdapat berita penipuan yang dilakukan perusahaan. Perusahaan juga harus mampu menghasilkan keuntungan yang cukup baik yang ditunjukkan dari Return of Equity (ROE) lebih dari 10%. Perusahaan juga perlu memiliki prospek bisnis yang baik. Sebagai contoh perusahaan taxi Bluebird yang mendapat saingan dari perusahaan penyedia layanan transportasi online yang tidak memiliki struktur biaya yang sama sehingga lebih murah akan menurunkan prospek taxi konvensional di masa depan.
2. Memilih saham yang murah berdasarkan rasio Price/Earning atau PE dan PBV. Semakin rendah PE dan PBV artinya saham tersebut semakin murah. Namun kita perlu waspada karena tidak semua PE dan PVB yang rendah artinya murah. Bisa jadi rasio tersebut rendah karena prospek bisnisnya yang kurang baik. Kita juga wajib membandingkan rasio P/E dan PBV suatu saham dengan saham perusahaan lain dalam industri sejenis. Contoh jika pada industri perbankan rata-rata PBV adalah 2, maka jika ada saham bank dengan PBV dibawah 1 maka kita anggap saham itu lebih murah.
Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek atau trading saham yang saya lakukan adalah berdasarkan volume transaksi. Logikanya adalah jika suatu saham volume transaksinya rata-rata 1.000 lalu suatu hari volume transaksinya melonjak menjadi 5.000 dan ada satu atau beberapa pihak yang mengumpulkan saham tersebut, artinya kemungkinan akan terjadi kenaikan harga. Ketika pihak pembeli mulai menjual sahamnya, itu merupakan sinyal agar kita juga ikut menjual. Untuk mendeteksi pihak yang membeli, maka saya menggunakan data transaksi berdasarkan broker. Saya ada menulis bagaimana saya mendapatkan mendapatkan 4 juta dalam 4 bulan dengan modal 10 juta atau 10% sebulan. Berikut detailnya:

 

Daftar gratis di Olymp Trade: