Saya sesungguhnya adalah investor jangka menengah atau jangka panjang yang membeli saham untuk waktu yang panjang selama nilai saham tersebut masih murah. Untuk artikel ini saya akan membahas cara mendapatkan 4 juta dalam 4 bulan dengan trading saham dengan modal 10 juta. Strategi ini sebenarnya merupakan uji coba trading dengan memperhatikan volume saham. Pemikirannya adalah, jika volume transaksi saham jauh lebih besar dibanding dengan rata-rata transaksinya, maka kemungkinan harga akan bergerak, entah itu bergerak naik atau bergerak turun. Ketika suatu saham naik dengan volume besar dibandingkan dengan rata-rata volume biasanya, maka kemungkinan harga akan naik. Sebaliknya jika harga saham turun dengan volume besar dibandingkan dengan rata-rata biasanya, maka kemungkinan harga akan turun.

Ketika membeli saham, kita berharap agar harganya naik sehingga dapat kita jual diharga yang lebih tinggi. Selain data volume perlu juga diperhatikan penjual dan pembeli dari sahamtersebut. Dilihat dari siapa pembeli saham, maka ciri-ciri saham yang kemungkinan naik adalah jika ada satu atau dua pembeli besar yang mengumpulkan saham dan total volume transaksinya lebih besar dari rata-rata transaksi biasanya. Kunci dari kalimat sebelumnya adalah kata ‘mengumpulkan’. Karena ketika transaksi besar dan tidak ada pihak yang mengumpulkan artinya harga kemungkinan akan sulit naik, walau tidak menutup kemungkinan harga dapat naik.

Sebagai contoh, jika saham ABC rata-rata transaksi adalah 1 juta lot, dan tiba-tiba ada transaksi sampai 5 juta lot dalam satu hari, maka saham ini dapat kita perhatikan lebih jauh apakah ada pihak yang mengumpulkan saham tersebut atau tidak. Caranya adalah melihat broker yang melakukan jual dan beli.

Broker Lot beli (juta) Lot jual (juta) Net Lot(juta)
Broker 1 2 2 0
Broker 2 2 1.5 0.5
Broker 3 1 1.5 -0.5

Dapat kita lihat dari tabel diatas, tidak ada pihak yang mengumpulkan saham, sehingga walaupun harga naik dengan volume tinggi dibandingkan biasanya, kenaikan tersebut tidak cukup kuat. Hal ini karena tidak ada pihak yang berkepentingan besar untuk menaikan harga lebih lanjut. Mari kita bandingkan dengan tabel lainnya. 

Broker Lot beli (juta) Lot jual (juta) Net Lot(juta)
Broker 1 3.5 0 3.5
Broker 2 0.5 1.5 -1
Broker 3 0.5 0.5 0
Broker 4 0.25 1.5 -1.25
Broker 5 0.25 1.5 -1.25

Disini dapat terlihat bahwa broker 1 mengumpulkan 3.5 juta lot saham, sehingga ia memiliki kepentingan untuk menaikan harga. Ketika ada pihak yang mengumpulkan saham, kita mengganggap bahwa pihak tersebut merasa bahwa harga saham tersebut murah atau mempunyai peluang untuk naik, sehingga ia mengumpulkan saham tersebut dalam jumlah banyak. Pengumpulan saham tersebut dapat terjadi ketika harga saham naik maupun ketika harga saham turun.

  • Ketika volume besar dan harga naik, maka artinya pihak tersebut merasa bahwa harga akan naik dan memborong saham. Ketika memborong saham, supply dari saham kurang sehingga harga naik. Namun pembeli biasanya merasa di masa depan harganya akan naik lagi.
  • Ketika volume besar dan harga turun, maka artinya pihak tersebut merasa bahwa harga sudah cukup murah dan mengumpulkan saham dari pihak-pihak yang menjual saham mereka. Ketika ini terjadi, kemungkinan dapat terjadi pembalikan harga dan mulai berubah dari trend turun menjadi trend naik.

Jika volume dan pihak mengumpulkan saham merupakan petunjuk untuk membeli maka petunjuk untuk menjual adalah ketika pihak yang mengumpulkan saham mulai menjual saham yang sudah di kumpulkannya.

Demikian strategi yang saya gunakan, untuk praktek nyatanya saya tulis di sini.

Daftar gratis di Olymp Trade: