Saat ini telah banyak sekali kejahatan-kejahatan yang tanpa disadari sangat merugikan ekonomi negara. Kejahatan inilah yang membuat pihak yang berwajib kesulitan untuk mengatasinya. Seperti halnya saat ini kejahatan modus pencucian uang yang sangat marak dijumpai dikalangan masyarakat. Kejahatan jenis ini telah menjadi pusat perhatian di berbagai negara termasuk Indonesia. Istilah pencucian uang sendiri adalah sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan individu atau organisasi kelompok dengan tujuan menyembunyikan serta menyamarkan asal-usul uang tersebut dari pemerintah atau petugas yang berwewenang melakukan penindakan terhadap tindak pidana yang berlaku dengan sebuah cara memasukkan uang ke dalam financial system.
Hal ini membuat uang dapat dikeluarkan dari system keuangan itu menjadi harta atau uang yang sah. Hampir disetiap negara tindak pidana pencucian uang sulit untuk diatasi. Bahkan negara maju seperti Amerika serikat juga kesulitan dalam mengatasi tindak kasus pencucian uang. Pencucian uang memang sudah menjadi fenomena dunia dan menjadi tantangan terbesar yang harus ditaklukkan oleh semua negara yang ada di dunia.
Modus Pencucian Uang
Pencucian uang ini dilatarbelakangi oleh adanya modus-modus yang dapat merugikan keuangan negara. Terdapat sekitar 13 modus yang sering dialami oleh negara-negara yang telah mendapatkan masalah pencucian uang. Nah, berikut ulasan beberapa modus yang dapat anda ketahui:
-
Modus Lean back (Meminjam uang milik sendiri)
Modus lean back adalah salah satu modus yang paling sering dijumpai pada kasus pencucian uang. Modus ini sangat terperinci dalam bentuk direct loan. Hanya dengan cara meminjam beberapa uang dari pihak perusahaan asing atau luar negeri atau semacam perusahaan rekayasa (immobilen investment company) yang direksinya dan pemilik saham adalah dirinya sendiri dalam bentuk yang berupa direct loan. Pelaku peminjam uang dari bank asing ini memperoleh uang dari hasil kejahatan yang dimanipulasi. Pinjaman tersebut kemudian tidak akan dikembalikan sehingga menyebabkan jaminan bank secara tidak langsung akan dicairkan. Oleh sebab itulah, si pelaku modus lean back ini benar-benar melakukannya dengan sangat teliti dan hati-hati. Sebab, jika ada kesalahan sedikit saja maka kerugian akan berdampak pada si pelaku sendiri.
-
Modus Akuisisi
Modus kedua ini mengakuisisi perusahaannya sendiri dalam hal pencucian uang. Si pelaku mempunyai sebuah perusahaan di Indonesia dan memiliki perusahaan secara gelap atau tidak akurat di luar negeri, kemudian hasil usahanya didepositokan ke dalam perusahaan Indonesia. Nah perusahaan yang ada di luar negeri itu nantinya akan membeli saham-saham perusahaan yang ada di Indonesia secara akuisisi. Cara inilah yang membuat perusahaan yang ada di Indonesia memiliki harta atau dana yang sah, sebab dana telah tercuci melalui hasil jual beli saham yang dilakukan di perusahaan Indonesia.
-
Modus Real estate carousel
Modus ketiga ini merupakan suatu modus dengan cara penjualan suatu properti secara berkali-kali dan terus-menerus kepada suatu perusahaan di dalam kelompok yang sama. Dengan modus si pelaku pencucian uang ini memiliki banyak perusahaan dalam bentuk real estate. Si pelaku memegang sejumlah saham dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
-
Modus operasi C-Chase
Modus keempat adalah modus yang cukup rumit dilakukan diantara modus yang lainnya. Modus ini memiliki sifat berliku-liku dalam menghapus jejak pelaku. Seperti halnya contoh dalam suatu kasus BCCI, pada kasus ini para kurir-kurir datang ke sebuah Bank Florida untuk menyimpan dana sebesar US $ 10.000 agar lolos dalam kewajiban lapor. Kemudian melakukan transfer secara berkali-kali seperti New York ke Luxsemburg ke dalam cabang bank Inggris.
Nah disana, akan dikonfersi sesuai dengan bentuk certifice of deposit untuk penjaminan sebuah loan dalam jumlah yang sama bagi orang Florida. Loan yang sangat terkenal di negara Karibia adalah Tax Heaven. Tidak perlu khawatir menunggu tagihan loan, karena loan tidak pernah ada tagihan. Hanya perlu mencairkan deposit saja maka akan dapat digunakan. Nah, dari Floria dana tersebut akan ditransferkan ke bank Uruguay melalui sebuah rekening drug dealer kemudian didistribusikan dengan bisnis perusahaan yang serba gelap dan tak terarah. Dari situlah, hasil investasinya dapat tercuci dengan sangat aman.
-
Modus transaksi
Modus transaksi ini fokus dalam transaksi internasional. Modus ini menggunakan sarana dokumen L/C, sebab menjadi fokus urusan bank baik dalam bank koresponden atau bank opening. Dokumen-dokumen yang digunakan bank itu sendiri tidak mengenal keadaan barang dari sisi manapun. Oleh karena itulah, metode ini menjadi sasaran pencucian uang berupa sebuah invoice yang sangat besar terhadap suatu barang yang kecil atau barang yang tidak ada.
-
Modus penyelundupan
Modus ini menggunakan cara penyelundupan secara fisik uang tunai ke luar negeri. Mungkin cara ini memiliki resiko yang besar seperti dirampok, dicuri, hilang ataupun ditangkap pihak yang berwajib ketika di perjalanan. Akan tetapi untuk meminimalisir terjadinya resiko tersebut, pelaku menggunakan modus via elektronik transfer yaitu dengan cara mentransfer sejumlah uang tunai dari negara satu ke negara lain tanpa adanya perpindahan fisik uang tunai tersebut.
-
Modus investasi
Modus investasi tertentu ini biasanya dapat berupa bisnis transaksi suatu barang atau bahkan tulisan maupun lukisan. Seperti halnya contoh, si pelaku membeli barang atau lukisan kemudian ia akan menjual barang tersebut ke seseorang yang sebenarnya adalah kaki tangan si pelaku tersebut dengan iming-iming harga yang sangat mahal. Harga yang ditentukan tidak dapat diukur dan memiliki harga yang sangat sah. Oleh karena itulah, dana hasil penjualan yang dilakukan pelaku sudah tergolong termasuk dana yang sah.
-
Over invoice & double invoice
Modus ke delapan ini merupakan modus yang dilakukan pelaku pencucian uang dengan sangat teliti dan sangat hati-hati. Dalam modus ini, pelaku membangun berbagai perusahaan ekspor dan impor di negara sendiri. Kemudian di luar negeri juga mendirikan sebuah perusahaan bayangan. Perusahaan yang ada di luar negeri mengekspor barang ke Indonesia sedangkan perusahaan yang ada di luar negeri membuat invoice pembelian dengan harga yang melambung tinggi. Oleh karena itu, proses inilah yang disebut over invoice. Jika terdapat 2 voice dalam 1 proses maka dapat disebut sebagai double invoices.
-
Modus perdagangan saham
Modus perdagangan saham ini pernah terjadi di negara kincir angin (Belanda). Seperti di sebuah kasus yang terjadi di Bursa efek Amsterdam yang melibatkan sebuah perusahaan efek Nusse Blink dimana dalam kasus ini beberapa nasabah perusahaan efek terlibat dalam kasus tindak pencucian uang. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil investasi nasabah ini merupakan dana yang bersumber dari uang gelap.
Nussre Blink membuat dua buah rekening untuk diberikan ke berbagai nasabah-nasabah yang ada. Satu untuk nasabah yang mendapat kerugian dan satunya untuk nasabah yang mendapatkan keuntungan. Akan tetapi rekening ini tidak dapat digunakan diberbagai kalangan bank. Sebab rekening ini hanya dapat digunakan di tempat yang sangat terjamin proteksi kerahasiaannya. Sulit untuk ditelusuri benefecial dari rekening tersebut.
-
Modus La Mina
Modus kasus pencucian uang ini sering terjadi di negara-negara besar seperti negara Amerika Serikat khusunya pada tahun 1990. Dengan kasus dana yang diperoleh dari hasil penjualan obat bius yang akan diserahkan ke perdagangan grosir emas, permata, perak dan jenis perhiasan lainnya sebagai simbol sindikat. Emas tersebut kemudian akan diekspor dari Uruguay dengan maksud agar impor yang dilakukan bersifat legal. Uang hasil penjualan akan disimpan di kotak dengan desain kotak bentuk kemasan dari emas. Lalu, barang tersebut akan dikirim kepada sejumlah pedagang perhiasan yang bersindikat mafia obat bius.
Nah, penjualan dari barang tersebut dapat dilakukan di Los Angeles dengan hasil uang tunai akan dibawa ke bank dengan maksud agar seakan-akan penjualan tersebut berasal dari kota sendiri. Setelah itu dikirim lagi ke bank New York dan dikirim ke Bank Eropa melalui negara Panama. Nah, terakhir uang tersebut akan sampai ke negara Colombia untuk didistribusikan berupa pembayaran ongkos untuk investasi lagi berupa obat bius dalam jangka waktu yang sanga panjang.
-
Modus deposit talking
Modus ini berawal dari pelaku mendirikan sebuah perusahaan keuangan seperti halnya Deposit Talking Instituation (DTI) yang ada di Canada. DTI sendiri ini dikenal masyarakat dengan sebutan sebuah sarana pencucian uang seperti halnya chartered bank, trust company and credit union. Kasus tindak pencucian uang ini melibatkan DTI sebagai transfer melalui telex, surat berharga, kasus penukaran valuta asing, pembelian obligasi pemerintah, serta teasury billis.
-
Modus pizza cinnction
Pada modus ini pelaku menggunakan cara dengan investasi seluruh hasil perdagangan obat bius yang kemudian diinvestasikan lagi untuk mendapatkan konsesi pizza sementara hasil lainnya diinvestasikan di negara Karibia dan Swiss.
-
Modus identitas palsu
Memalsukan identitas atau modus identitas palsu merupakan modus yang memanfaatkan sebuah lembaga perbankkan sebagai mesin pemutih atau pembersih uang dengan cara mendepositokan dana dengan nama palsu. Para pelaku menggunakan safe deposit box untuk menyembunyikan hasil kejahatannya. Mereka juga menyediakan fasilitas transfer agar mudah melakukan kegiatan transfer dari tempat satu ke tempat yang lain. Mereka juga menggunakan fund transfer untuk melunasi semua kewajiban transaksi gelap yang dilakukannya. Serta menyimpan rapi dan mendistribusikan hasil transaksi gelap tersebut.
Itulah ketiga belas modus yang dilakukan oleh para pelaku pencucian uang guna mendapatkan keuntungan yang maksimal. para pelaku pencucian uang tak segan-segan mempunyai trik agar modusnya tidak membuahkan resiko yang berujung kerugian. Mereka akan menghalalkan banyak cara agar proses pencucian uang dapat berjalan sesuai rencana.
Tahapan Proses Pencucian Uang
Tak hanya modus pencucian uang saja, dalam kasus tindak pencucian uang anda dapat mengetahui beberapa tahapan proses pencucian uang yang dilakukan oleh para pelaku. Tahapan ini biasanya dilakukan pelaku dengan sangat teliti agar rencananya tidak meleset sedikitpun. Nah, berikut beberapa tahapan proses pencucian uang:
-
Placement
Tahap pertama yang harus anda ketahui adalah placement. Placement ini merupakan tahap dari pencucian uang dengan cara menempatkan serta mendepositkan uang tersebut ke dalam sistem keuangan yang ada atau yang sering disebut financial system. Pada tahap placement ini, bentuk dan hasil dari kejahatan pencucian uang harus dikonversi terlebih dahulu guna menyembunyikan asal-usul yang tidak akurat dari proses pencucian uang tersebut. Seperti contoh hasil perdagangan obat-obat terlarang (narkoba dan jenis lainnya) uang hasil penjualannya dapat terdiri dari uang-uang kecil dan tumpukan uang besar yang lebih berat dari obat-obat terlarang tersebut. Kemudian hasil penjualan tersebut harus dikonversikan ke dalam dominasi jumlah yang lebih besar. Nah, setelah itu dapat didepositokan di rekening-rekening bank. Jumlah hasil perdagangan juga dapat dibelikan ke berbagai instrumen-instrumen moneter seperti cheques, money order dan lain-lain.
-
Layering (Heavy soaping)
Tahapan proses pencucian uang ini, tahap layering adalah tahapan pencucian uang yang berusaha untuk memutuskan hubungan uang dari hasil kejahatan dari sumbernya. Para pelaku melakukan tahapan ini dengan cara memindahkan uang tersebut dari satu bank ke bank lainnya. Proses ini dilakukan berkali-kali hingga pencucian uang berjalan dengan lancar. Para pelaku memecah-mecah jumlah uang yang tersedia. Dana tersebut dapat disalurkan dengan baik melalui pembelian dan penjualan investment instrumen.
Pelaku juga mengirimkan dana dari perusahaan yang satu ke perusahaan yang lain. Perusahaan ini tidak real namun sebaliknya perusahaan ini semua adalah gadungan atau rekayasa. Tak hanya itu, para pelaku pencucian uang juga mendirikan perusahaan fiktip, serta dapat membeli perusahaan efek-efek atau alat transportasi seperti pesawat dan juga berbagai alat-alat berat yang mengatasnamakan orang lain.
-
Integration
Tahapan ini adalah tahapan yang terakhir dari proses pencucian uang. Tahapan integration ini sering disebut sebagai tahapan spring dry. Dimana dalam tahapan ini uang akan dicuci dan dibawa ke dalam sirkulasi bentuk pendapatan bersih bahkan dapat berupa objek pajak dengan cara menggunakan uang dalam bentuk yang halal sebagai suatu aktivitas bisnis. Pelaku pencucian uang ini menggunakan cara investasi dana tersebut ke dalam real estate, berupa barang mewah, dan pendirian perusahaan-perusahaan yang digunakan.
Itulah beberapa tahapan yang dapat anda ketahui dari proses pencucian uang. Pencucian uang ini memang semakin berkembangnya zaman semakin berkembang pesat pula. Sebab, banyak sekali pelaku-pelaku pencucian uang yang sangat cerdik dan memiliki berbagai cara untuk meloloskan aksinya. Oleh sebab itu, perlunya adanya sebuah penanganan dari suatu negara tentang tindak pencucian uang ini. Sebab, jika tidak ada penanganan khusus dalam suatu negara, maka akan berdampak buruk bagi ekonomi negara.
Persoalan penegakan hukum dapat dijadikan patokan dalam penanganan tindak pencucian uang di suatu negara. Penegakkan hukum dalam perkara penanganan yang lemah akan mengakibatkan keterpurukan akibat dampak dari kejahatan pencucian uang di suatu negara. Hal ini tidak dapat dipungkiri, khusunya di negara Indonesia ini semakin berambahnya tahun semakin melemah kualitas perkembangan ekonomi keuangannya.
Tidak adanya penegak hukum yang tegas dan bersifat mengayomi adalah salah satu faktornya. Hal ini terlihat bahwa penegakkan hukum di suatu negara tidak mencerminkan rasa keadilan di masyarakat setempat. Oleh sebab itulah, untuk mengatasi dan memberantas tindak kejahatan pencucian uang ini, ada baiknya sebuah negara lebih memprioritaskan penegakkan hukum secara tegas guna untuk menyelamatkan kondisi ekonomi suatu negara yang lemah khususnya negara Indonesia.
Ayo kenali kejahatan yang merusak negara! Berhati-hatilah dengan kejahatan yang merugikan negara dan jangan sampai terkena tipu daya kejahatan tindak pencucian uang yang tersebar di suatu negara. Sebelum berinvestasi anda juga perlu menelusuri sumber investasinya. Terlebih dengan berkembangnya uang virtual seperti saat ini kerap dijadikan sasaran money laundry.