Baru mendengar kata ‘kanker’ pasti sudah sangat menakutkan. Kanker adalah salah satu jenis penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan survei, kanker dianggap sebagai penyebab kematian urutan kedua setelah stroke dan penyakit jantung di Indonesia. Lebih dari 70% penderita kanker di Indnesia meninggal dunia. Ini bisa ditarik kemungkinan dari berbahayanya penyakit tersebut yang bahkan sampai saat ini belum ada obatnya yang pasti dan juga bisa disebabkan karena mahalnya biaya pengobatan sehingga para penderitanya tidak sanggup menanggungnya.

Biaya Pengobatan Kanker

Hal ini diperkuat dengan perkiraan biaya pengobatan yang diutarakan oleh Yayasan Kaker Indonesia (YKI) yaitu mencapai Rp 100 juta/bulan. Artis Indonesia, Julia Perez yang tengah menjalani pengobatan ini mengatakan uang tabungannya tinggal Rp 37 ribu setelah beberapa waktu menjalani pengobatan untuk penyakit kanker yang dideritanya. Melihat hal ini, para penderita kanker bahkan harus beralih kepengobatan alternatif seperti pengobatan herbal yang bahkan belum diketahui tingkat keberhasilannya.

Sumber: http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com

Pemerintah memang sudah menyediakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau yang biasa dikenal dengan BPJS. Namun juga belum dapat mengcover baiay pengobatan pasien. Hal ini karena BPJS memiliki beberapa keterbatasan misalnya obat untuk kanker tidak masuk dalam Formularium Nasional (fornas).Daftar obat yang masuk dalam fornas adalah obat yang disusun berdasarkan bukti ilmiah mutakhir oleh komite nasional penyusun fornas. Sedangkan untuk kriteria obat yang masuk dalam fornas adalah obat yang paling berkhasiat, aman dan harga terjangkau. Jika dilihat dari salah satu kriteriannya yaitu harga terjangkau maka sudah pasti obat kanker tidak masuk didalamnya.

Jika memang BPJS belum sanggup menangani sepenuhnya, asuransi mungkin hal lain yang diharapkan untuk meringankan beban para penderita kanker. Namun asuransi juga belum menyeluruh didaerah di Indonesia. Paling hanya daerah perkotaan dan yang maju saja yang dapat terjangkau. Sejumlah terapi juga belum dapat ditangani sepenuhnya oleh asuransi. Salah satu terapi yang terkenal untuk penanganan penyakit kanker adalah kemoterapi atau biasa disebut kemo. Kemoterapi adalah terapi dengan cara penggunaan obat-obatan untuk mengobati penyakit kanker.

Kemoterapi berguna untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar dan metastase dimana kanker sudah menyebar jauh dari asal tumornya. Ada lebih dari 100 jenis obat dalam kemoterapi yang sering dilakukan dan dilaksanakan dalam urutan tertentu dan dalam kombinasi tertentu. Kemoterapi dilakukan dalam beberapa sesi. Dalam satu sesi biaya yang dihabiskan bisa Rp 1 juta, 3 juta, 10 juta bahkan hingga puluhan juta. Sebelumnya dikatakan bahwa biaya pengobatan kanker dalam satu bulan mencapai angka Rp 100 juta.

Perkiraan rincian dari harga ini adalah untuk diagnosa awal adalah sebesar Rp 10 juta, kemudian untuk biaya jika kankernya bisa dioperasi adalah hampir mencapai minimal Rp 30 juta, lalu ditambah dengan biaya radiasi dan kemoterapi dengan kisaran minimal Rp 2 – 10 juta persesi dan rata-rata akan dilakukan 6 sesi. Jika seluruhnya dijumlahkan maka Rp 100 juta adalah biaya minimal yang harus dikeluarkan leh pasien. Jika sudah begini, tidak hanya yang sakit saja yang menderita namun juga keluarga pasien ikut terkena dampak. Kurangnya fasilitas yang disediakan asuransi membuat mereka yang tinggal didaerah harus memikirkan biaya traspot, biaya makan dan biaya tempat tinggal terdekat untuk menunggu pasien diluar biaya pengobatan. Dampak lainnya misalnya ancaman PHK dari tempat seorang anggota keluarga yang bekerja karena sering tidak masuk kerja untuk mengurusi dan menunggu keluargannya yang adalah pasien tersebut.

Daftar gratis di Olymp Trade: