Perkembangan ekonomi yang makin global tentunya membawa peluang dan risiko yang makin besar bagi perbankan sehingga bank-bank terus meningkatkan unsur pengendalian intern sebagai upaya pengawasan serta pengamanan usaha maupun peluang usaha. Ada banyak risiko yang dihadapi di pasar dimana Bank beroperasi.

Berbagai faktor, diantaranya ada yang diluar kendali Bank dan berpengaruh terhadap kinerja Bank. Upaya pengendalian Ini memerlukan proses pengelolaan risiko yang proaktif, sistematik dan berdisiplin, yang mencakup semua risiko di semua aktivitas salah satunya adalah risiko pasar atau market risk.

Market risk adalah risiko kerugian akibat posisi yang tercatat pada on dan off balance sheet karena pergerakan faktor pasar. Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel harga pasar dari portofolio yang dimiliki Bank, yang dapat merugikan Bank. Variabel pasar mencakup suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivasi dari kedua jenis risiko pasar tersebut. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas treasury serta investasi, kegiatan pembiayaan dan pendanaan, serta kegiatan pembiayaan perdagangan.

Komponen market risk dalam dunia perbankan dibagi 2 yaitu Specific Risk dan General risk. Specific risk merupakan risiko perubahan nilai pasar sekuritas akibat faktor issuer dari sekuritas. Dikatakan specific risk dikarenakan perubahan ini hanya terjadi pada saham tertentu saja. Sedangkan General Market Risk adalah risiko perubahan pasar pada kelompok jenis instrumen tertentu, misalnya pada pergerakan SBI (sertifikat Bank Indonesia). General market risk ini terdiri dari beberapa macam risk yang kita kenal dengan,
• Interest Rate Risk
• Equity Position Risk
• Foreign Exchange (Forex) Risk
• Commodity Position Risk

Interest Rate Risk
Interest rate risk adalah risiko (munculnya kerugian) yang disebabkan oleh kegagalan counterparty (debitur) dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai yang disyaratkan oleh kontrak/perjanjian. Risiko ini tidak hanya muncul dari kredit/pinjaman (loan) melainkan juga meliputi komponen-komponen lain, baik on maupun off balance sheet seperti Garansi, Akseptasi,Securities Investment.

Equity Position Risk
Potensi kerugian akibat fluktuasi harga saham.

Foreign Exchange Risk
Potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar. Secara akuntansi umumnya dicatat dalam nilai tukar tertentu (Indonesian Rupiah).

Commodity Position Risk
Potensi kerugian akibat fluktuasi harga komoditas. Risiko dapat terjadi pada posisi komoditas termasuk posisi komoditas derivatif.

Bank perlu mencermati risiko pasar yang selama menjalankan operasinya dikarenakan perubahan Harga Pasar dapat terjadi sewaktu-waktu. Perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi iklim usaha perbankan. Untuk itu Bank perlu cermat mengetahui variable yang mempengaruhi harga pasar, antara lain

• Supply and Demand dari produk mempengaruhi harga jangka pendek. Perubahan harga tergantung pada volume transaksi.
• Liquidity. Pasar yang likuid mampu menangani volume transaksi yang tinggi sehingga bid-ask tipis dan biaya trade lebih murah.
• Intervensi Pemerintah (BI) dengan penurunan sukubunga SBI.
• Arbitrage timbul apabila ada perbedaan harga dari satu sekuritas yang diperdagangkan pada lebih dari satu bursa.
• Economic & Political Event disamping bencana alam
• Faktor fundamental ekonomi memberikan dampak harga pasar jangka panjang.

Dalam rangka mengantisipasi dampak negative dari risiko pasar ini, Bank dapat menerapkan beberapa strategi. Ada 3 strategi yang dapat diterapkan dalam mengatasi risiko pasar ini,

• Matched Book Strategy.
Posisi bank dibuat selalu ‘square’, sehingga risiko yang tersisa adalah beda waktu saat transaksi dengan nasabah dilakukan dan saat upaya ‘squaring’ dilakukan.

• Mengelola posisi dengan melakukan covering deals atau hedging dengan wewenang trading desk yang dapat melakukan trade saat menguntungkan tapi terbatas (market risk limit).

• Market Maker untuk produk tertentu.
Strategi ini memerlukan pasar yang likuid dan market maker lainnya untuk meng-cover risiko. (Ludi Harjanto)

Daftar gratis di Olymp Trade: