Menjalani kehidupan, tentu saja terdapat berbagai fase, yang berarti tidak selamanya datar, tidak selamanya bahagia tidak selamanya sedih. Begitu pula dengan berbisnis. Pasti terdapat berbagai fase kehidupan yang akan dialami oleh bisnis yang dijalankan oleh semua perusahaan. Tidak selamanya mendapat keuntungan, tidak selamanya rugi, tidak selamanya aman dan tentu saja terdapat resiko-resiko yang harus ditanggung perusahaan.
Akan sangat baik, jika resiko dalam perusahaan dapat diminimalisir sehingga tidak menimbulkan kerugian yang begitu telak bagi perusahaan. Dan kalaupun harus menelan perusahaan bisa pula ditekan sedemikian rupa. Semua itu bisa terjadi ketika adanya pengelolaan resiko yang terjadi perusahaan. Dari mulai pendalaman resiko yang mungkin terjadi pada perusahaan hingga menangani resiko yang telah terjadi pada perusahaan sebaik mungkin. Dan hal tersebut dinamakan manajemen resiko.
Dimana manajemen resiko merupakan suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Nah, bagaimana caranya agar perusahaan bisa mengakali resiko yang terjadi tidak membuat perusahaan rugi atau bahkan mengalami kebangkrutan karena kerugian tersebut ? Berikut tipsnya :
Sebaiknya, sebelum perusahaan berjalan dianalisis terlebih dahulu apa yang kemungkinan menjadi resiko yang terjadi di perusahaan dari mulai kemungkinan resiko hingga bagaimana menyelesaikan kemungkinan resiko tersebut beserta kemungkinan biaya-biayanya. Namun, jika kemudian Anda terlanjur tidak memikirkan resiko perusahaan Anda maka cepatlah melakukan riset agar resiko yang terjadi bisa diprediksi dan dapat diselesaikan sebaik mungkin ketika resiko tersebut terjadi.
Pelajari resiko-resiko berdasarkan klasifikasi yang ada mengenai resiko. Seperti mengerti kategori-kategori resiko yang ada seperti resiko spekulatif yang berarti suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian juga resiko murni yang merupakan sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan mengetahui jenis dari resiko yang terjadi, maka resiko tersebut akan dapat diselesaikan dengan baik karena sesuai dengan klasifikasinya.
Dapatkan referensi-referensi yang berguna bagi penanggulangan resiko perusahaan dari berbagai sumber seperti dari rekan kerja, dari kuliah-kuliah umum hingga dari buku/artikel yang ada di internet. Lebih banyak referensi, maka lebih baik lagi bagi Anda untuk dapat menyelesaikan/menanggulangi resiko dalam bisnis.
Jangan terburu-terburu dan bersikap bijaklah ketika menanggulangi resiko dalam bisnis Anda. Jika ceroboh, akan terjadi kesalahan dalam menanggulangi resiko, selain perusahaan harus menanggung beban ketika mengalami kerugian akibat resiko yang terjadi, perusahaan juga harus menanggung beban akibat kerugian yang terjadi akibat kesalahan dalam menanggulangi resiko. Atau dalam kata lain, biayanya double.
Jadi, resiko dalam bisnis itu bisa diminimalisir. Semuanya dapat diatasi jika kita semua dapat berfikir jernih, dan jeli mengalami semua resiko yang ada.

Daftar gratis di Olymp Trade: