Secara sederhana investasi dapat dikatakan dengan menabung pintar yang memiliki tujuan utama mengalahklan kenaikan harga atau inflasi. Bagi kebanyakan orang melakukan investasi ini bertujuan agar pencapaian financial dapat bertahan dalam jangka panjang. Investasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti investasi emas, perak, saham, properti, dan reksadana. Setiap cara yang dilakukan dalam investasi memiliki resikonya sendiri. Emas merupakan investasi yang paling lama dikenal oleh masyarakat, saat orang belum ada yang mengenal saham maupun obligasi emas merupakan satu-satunya pilihan investasi masyarakat.

Investasi Saham Atau Emas

Jika anda menabung di bank keuntungan yang diperoleh tidak sebesar jika anda berinvestasi, keuntungan menabung di bank hanya sekitar 2-4% pertahun dalam periode 10 tahun. Jika anda berinvestasi baik itu emas, saham, properti atau reksadana keuntungan yang anda peroleh bisa mencapai lebih dari 10% atau 20%. Namun semua investasi yang anda pilih pasti akan mengalami naik dan turun sesuai dengan ekonomi yang melanda dunia. Jika ekonomi dunia terpuruk maka akan perpengaruh pada harga saham dan harga emas. Harga saham bisa ikut terpuruk jika perokonomian dunia terpuruk, tetapi harga emas malah akan semakin bagus. Akan tetapi sebaliknya ketika ekonomi dunia stabil harga emas akan turun. Investasi emas merupakan investasi yang diminati banyak orang, meskipun juga mengalami naik turun namun emas masih dinilai stabil.

Sumber:https://d3hhi5knjyj98j.cloudfront.net/

Sumber:https://d3hhi5knjyj98j.cloudfront.net/



Berbeda dengan saham yang memiliki pertumbuhan fantastis namun tentu saja itu tidak berlaku untuk semua saham. Pertumbuhan harga saham bisa mencapai 26% bila dilihat dari index harga saham gabungan. Pertumbuhan tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan investasi emas. Emas memiliki harga yang fluktuatif, meskipun harga emas cenderung stabil namun emas juga mengalami naik turun. Jika anda membeli emas, anda perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menjualnya. Emas termasuk investasi jangka panjang yang nilainya selalu stabil. Sifat emas yang bisa dijual sewaktu-waktu tanpa ijin pemiliknya membuat emas rentang terhadap pencurian, untuk itu supaya investasi emas anda aman anda bisa menyimpannya pada safe depost box pada bank.
Untuk saham keuntungan yang dapat diperoleh jika anda berinventasi saham adalah mendapat deviden tunai, deviden saham dan juga capital gain. Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diperoleh dari usaha perusahaan. Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham pada rapat umum pemengang saham, deviden akan diberikan. Capital gain merupakan selisih harga saham yang mengalami kenaikan pada saat pembelian ataupun penjualan saham. Jika dalam investasi saham mendapat keuntungan tentu saja ada kerugian yang mungkin akan terjadi seperti tidak mendapat deviden, capital loss, dan likuidasi. Tidak mendapatkan deviden merupakan hal yang bisa saja terjadi bagi seorang investor.
Pada saat rapat umum pemegang saham diadakan perusahaan memutuskan untuk tidak memberikan deviden kepada investor. Keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut biasanya akan digunakan untuk menambah asset dan modal bagi perusahaan. Capital loss merupakan kebalikan capital gain, artinya anda akan mengalami selisih dari penurunan saham.Satu hal lagi yang paling penting adalah likuidasi. Likuidasi merupakan kondisi dimana perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau bisa juga perusahaan dibubarkan. Prioritas utama yang dilakukan adalah melunasi kewajiban perusahaan yang diperoleh dari hasil penjualan kekayaan yang masih dimiliki perusahaan baru kemudian para pemegang saham. Investor tidak akan mendapat hasil jika setelah melakukan penjualan kekayaan dan melunasi hutang ternyata tidak mendapat sisa.
Penjelasan diatas semoga dapat memberi gambaran pada anda untuk memilih berinvestasi emas atau berinvestasi saham, pada dasarnya setiap investasi memiliki keuntungan dan resikonya masing-masing.

Daftar gratis di Olymp Trade: