Apa itu MLM ?
Saat ini, banyak orang berspekulasi tentang bagaimana sebenarnya bisnis Network Marketing atau yang lebih dikenal dengan Multi Level Marketing dan disingkat MLM ini. MLM itu sendiri merupakan sebuah bisnis investasi yang melibatkan pembayaran peserta dengan menjanjikan barang atau jasa, terutama untuk mendaftarkan orang lain ke dalam skema yang menjadikannya keuntungan utama yang diharapkan dari bisnis ini.
Bahayakah MLM itu ?
Istilah Multi Level Marketing itu sendiri pertama kali ditemukan oleh dua orang profesor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940-an dengan nama perusahaan Nutrilite. Produk pertamanya yang dijual Perusahaan Nutrilite adalah vitamin dan makanan tambahan. Perusahaan Nutrilite ini merupakan salah satu perusahaan pertama yang menawarkan konsep bisnis Multi Level Marketing hingga mengalami perkembangan di Amerika Serikat meskipun sebelumnya mengalami berbagai hambatan, salah satunya adalah perizinan dari pemerintah hingga akhirnya pemerintahan itu sendiri mengizinkan jenis usaha ini dan semakin berkembang setelah perizinan tersebut. Hal tersebut membuktian bahwa MLM memiliki masa kejayaannya sendiri karena sistem dari MLM itu sendiri memberikan keuntungan bagi berbagai pihak dan hal tersebut mampu menarik minat pelaku ekonomi semakin hari semakin baik dengan berdirinya ribuan perusahaan MLM di penjuru dunia hingga saat ini.
Perkembangan tersebut juga dirasakan oleh Negara Indonesia yang juga banyak perusahaan MLM yang berdiri. Namun sayang, dari beberapa perusahaan MLM yang ditemui sebagian besarnya melupakan garis besar dari bisnis MLM itu sendiri, yaitu mempunyai produk yang jelas. Maka dari itu, perusahaan MLM di Indonesia dianggap negatif karena sebagian besarnya bergerak sebagai perusahaan “money game” yang hanya mengedepankan keanggotaan, bukan menjual produk dengan metode pemasaran yang disebut multi level marketing (MLM) itu sendiri yang jika dilaksanakan sesuai prosedur akan mendatangkan banyak keuntungan. Keadaan tersebut membuat bisnis MLM tercoreng dimata masyarakat dan masyarakat itu sendiri menjadi skeptik terhadap bisnis itu.
Sehingga, bahaya atau tidaknya MLM itu tergantung dari calon anggota MLM yang akan mendaftar ke perusahaan MLM itu. Dibutuhkan kecermatan sebelum menjadi anggota dan menginvestasikan sejumlah uang sebagai tanda wajib keanggotaan dengan meneliti terlebih dahulu semua tentang perusahaan tersebut. Selain meneliti perusahaan tersebut, calon anggota juga disarankan mengerti dan waspada terhadap skema bisnis MLM tersebut.
Bagaimana Cara Kerja MLM ?
Mengikuti bisnis MLM tentu harus bekerja. Dari mulai membangun jaringan, retail produk dan sebagainya untuk mendapatkan uang. Berbeda dengan money game di mana anggota diharuskan memberikan setoran pertama berupa uang, lalu tanpa berbuat apa-apa atau hanya berupa easy money. Jika bersikap seperti itu, maka anggota bisnis yang sekaligus sebagai investor umumnya tidak tahu dan tidak mau tahu dari mana perusahaan tersebut membayarkan keuntungan. Dengan kata lain, pengetahuan mengenai MLM itu sendiri sangatlah penting sebelum benar-benar terjun ke dunia tersebut.
Pada dasarnya, berikut sedikit gambaran mengenai bagaimana sebenarnya cara kerja bisnis MLM.
Perusahaan yang menggunakan konsep Multi Level Marketing pada umumnya memberikan peluang bisnis kepada membernya secara bebas. Atrinya member bertindak sebagai distributor independen, yakni tidak memiliki keterikatan kontrak dengan perusahaan MLM. Member akan memperoleh penghasilan yakni dengan cara memperkenalkan produk perusahaan MLM kepada distributor baru. Sebagai contoh: A yang sudah menjadi member perusahaan MLM Z memperkenalkan produk perusahaan MLM Z kepada B. B pun
bergabung menjadi member MLM Z dan juga menggunakan produk MLM Z. Bergabungnya B sebagai member MLM Z, maka perusahaan MLM Z tersebut akan memberikan komisi kepada A dalam bentuk bonus. Dalam contoh kasus A dan Hardi tersebut, A telah merekrut dan menjadikan B sebagai distributor baru di mana B telah berada dalam satu jaringan kerja dengan A. Hal ini lah yang membuat seorang member selalu berusaha membentuk dan memperbesar jaringan kerjanya karena perusahaan MLM akan menghitung setiap penjualan yang berhasil dilakukan jaringan kerjanya dan akan membayarkannya dalam bentuk bonus.
Mengapa Perusahaan Memilih Untuk Menggunakan MLM ?
Dengan banyaknya isu-isu negatif yang beredar di masyarakat terutama masyarakat Indonesia tentang MLM, tetapi tetap ada perusahaan yang menggunakan MLM sebagai sarana mendistribusikan produknya, berikut beberapa alasannya.
– Biaya overhead yang rendah
Tidak seperti perusahaan retail, perusahaan MLM tidak perlu mengalokasikan dana yang besar dalam advertising untuk menarik customer. Sebagai penggantinya, dana dialihkan untuk memberikan komisi bagi distributor untuk memasarkan produk ke customer. Selain itu, perusahaan hanya perlu memberikan komisi bagi distributor berdasarkan hasil, yaitu dari persentasi dari produk yang terjual.
– Biaya overhead distribusi yang rendah
![](https://promo.kingfin.com/banners/33464_27ed38b305ec4bddd7d130be17c3ce4c.gif)
![](https://promo.kingfin.com/banners/33444_700884fbe39a4f960f1dc02f8a485174.gif)
![](https://promo.kingfin.com/banners/33464_27ed38b305ec4bddd7d130be17c3ce4c.gif)
![](https://promo.kingfin.com/banners/33444_700884fbe39a4f960f1dc02f8a485174.gif)
Tipikal distribusi melalui retail menggunakan serangkaian regional, negara, kota, dan retailer lokal untuk mendistribusikan barang-barang. Masing-masing perlu mendapatkankeuntungan dan melakukan mark up harga dari barang.
Jalur distribusi non MLM : manufacturer –> transporter –> wholesaler –> retailer –> advertisers –> customers
Jalur distribusi MLM : manufacturer –> representative –> customer
– Tingkat pertumbuhan yang tinggi
Perusahaan MLM yang diatur dengan baik bisa berkembang dengan tingkat pertumbuhan 20%, 50%, bahkan 100% tiap bulan
– Tim sales dan marketing yang termotivasi.
Ada banyak sekali produk yang membanjiri pasaran. Dibutuhkan dana marketing yang besar untuk bisa memperoleh tempat di customer. Selain itu banyak produk yang membutuhkan penjelasan yang rinci dibandingkan dengan yang dapat dilakukan di iklan TV selama 30 detik.
Bagaimana anda mengidentifikasi perusahaan MLM yang baik ?
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Produk yang bagus
Apakah ini sesuatu yang banyak orang akan membeli ? Apakah produk memenuhi kebutuhan yang nyata ? Apakah harganya kompetitif dan bisa mendapatkan keuntungan dg menjualnya?
2. Perusahaan yang stabil dan kuat secara finansial
Perlu ditanyakan sebelumnya Berapa lama perusahaan ini sudah beroperasi ? Bagaimana kondisi finansialnya. Pengalaman dan reputasi tim manajemennya. Agar bisnis tersebut tetap menjadi bisnis yang prospektif.
3. Support perusahaan yang bagus.
Apakah ada materi training, pelatihan, dan semacamnya ?
4. Support dari upline
Bagaimana support dari sponsor. Bagaimana tingkat kesuksesan. Tanya pula uplinenya. Jika mereka belum memperoleh kesuksesan, mereka tidak bisa mengajarkan cara mencapai sukses, dan tentunya tidak ada seorangpun yang mau menemukan system untuk sukses dari nol.
Hal-hal yang harus dihindari :
1. Penumpukan barang di gudang.
Jika sponsor mencoba untuk ‘memaksa’ untuk membeli ratusan ribu atau jutaan rupiah, segeralah menghindar dari percakapan tersebut. Karena produk tersebut kemungkinan besar tidak akan terjual dan hanya akan memenuhi gudang.
2. Klaim cepat menjadi kaya tanpa kerja dan lain-lain
Itu semua adalah petunjuk secara garis besar. Penentu terbesar tentunya adalah kembali ke pribadi masing-masing. Segala jenis kegiatan akan menjadi berbahaya ketika hanya memilih untuk pasrah terhadap keadaan dan selalu menginginkan hal yang instan tanpa mau berusaha.
Daftar gratis di Olymp Trade:
APAKAH ANDA SALAH SATU YANG MENGALAMI INI?
1. Belum pernah menjalankan bisnis MLM karena bingung memilih MLM mana yang akan dijalankan.
2. Tertarik bisnis MLM tapi enggan join karena takut ditolak, malu atau takut dilecehkan prospek.
3. Sebelumnya sering gagal di MLM, walaupun sudah pindah MLM berkali-kali.
4. Hampir frustasi dengan bisnis MLM yang dijalani saat ini.
5. Boros presentasi face to face, mengajak orang ke pertemuan namun tidak ada hasil.
Disini SOLUSINYA !!!
http://www.treniuym.com/lampung
Singkatnya, anda akan tinggalkan cara lama dan mulai gunakan cara baru!
Banyak jumlah MLM di Indonesia tapi jumlah MLM yang baik dan sehat sangat sedikit. Alhamdulillah Oriflame termasuk ke dalam perusahaan yang baik dan sehat karena Oriflame memenuhi unsur-unsur ini: Produk yang bagus, Perusahaan yang stabil dan kuat secara finansial, Support perusahaan yang bagus, Support dari upline.
Bisnis MLM atau biasa disebut bisnis jaringan merupakan salah satu bisnis terbaik saat ini dan akan terus menciptakan jutaan milioner baru, mengubah orang-orang biasa menjadi orang yang luar biasa, mengapa? dan berikut adalah alasan mengapa bisnis MLM merupakan bisnis terbaik :
1. Modal Yang Dibutuhkan Tidak Terlalu Besar
Dalam memulai bisnis MLM dibutuhkan modal minimal yang relatif kecil, tidak butuh kantor atau peralatan mahal serta modal kerja untuk pengadaan barang dagang. Dengan modal minimal ini siapapun orang dapat dengan mudah bergabung dalam bisnis MLM.
Kebanyakan orang yang menjalankan bisnis ini memulai dengan hanya ratusan ribu rupiah dan kurang dari 9 juta rupiah, dalam jangka waktu 2 sampai 3 tahun sudah dapat minikmati pendapatan bisnis mencapai puluhan juta hingga ratusan juta setiap bulan. Bahkan ada yang bekerja sangat keras, dalam waktu kurang dari 2 tahun saja sudah bisa menikmati pendapatan puluhan juta hingga ratusan juta rupiah per bulan.
2. Waktu & Tempat Yang Fleksible.
Bisa dijalankan secara partime maupun fulltime. Dapat dijalankan kapan saja dan disesuaikan dengan waktu yang anda miliki. Dapat dijalankan oleh siapa saja mulai dari ibu rumah tangga, pekerja kasar, karyawan atau bahkan karyawan yang sudah menempati jabatan tinggi sekalipun. Dapat dijalankan dimana saja anda berada, bisa dirumah, dikantor, di restoran sambil makan.
3. Potensi Penghasilan Tanpa Batas.
Bagi anda yang bergabung dengan bisnis MLM dan sungguh-sungguh menjalankan bisnis tersebut maka anda akan memperoleh pendapatan yang luar biasa. Banyak pelaku bisnis ini yang menikmati pendapatan mulai dari puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah bahkan mencapai milyaran.