Perencanaan keuangan adalah perencanaan bagaimana suatu bisnis dapat mencapai tujuannya yang tercantum dalam visi dan misi. Dalam perencanaan keuangan tersebut terdapat analisa aktifitas dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang disertai dengan jangka waktunya.

Misalnya kita akan membuat toko sembako, maka perencaan keuangannya antara lain:

  • Menentukan biaya yang dibutuhkan untuk toko fisiknya, misalnya biaya sewa bangunan atau membangun toko sendiri dari awal.
  • Menentukan biaya yang dibutuhkan untuk produk-produk yang ingin dijual di toko tersebut.
  • Menentukan biaya promosi yang dapat dihabiskan per bulannya
  • Menentukan biaya operasional dan biaya gaji per bulannya
  • Menentukan modal yang dipinjam dari pihak bank atau pihak ketiga
  • Memprediksi penghasilan yang diterima dan laba yang dihasilkan
  • Dari laba akan dialokasikan kemana atau bagaimana ekspansinya

Perencanaan keuangan yang tidak kalah pentingnya adalah perencanaan arus kas. Hal ini penting, karena ada saat ketika pengeluaran melonjak karena suatu keadaan, misalnya perlu membayar sewa tahunan atau membayar THR. Dengan melalukan analisa arus kas, maka dilakukan perencanaan agar ketika perlu mengeluarkan uang yang besar tersebut tersedia dana yang cukup. Banyak bisnis yang tutup karena mereka tidak dapat mengelola arus kasnya dengan baik. Penjualan ada namun uangnya tidak ada. Untuk mengakali pengeluaran besar yang akan terjadi pada suatu bulan, umumnya disisihkan uang per bulannya untuk membiayai hal tersebut. Misalnya untuk membiayai biaya sewa tahunan 100 juta, maka perlu disisihkan sekitar 8 juta per bulan dan dimasukkan ke deposito. Suatu hari uang tabungan ini mungkin akan terkumpul cukup besar dan anda tergoda menggunakannya untuk ekspansi usaha. Jika ingin dilakukan makan, hal itu harus dilakukan secara hati-hati agar anda memiliki uang yang cukup untuk membayar sewa pada waktunya.

Perencanaan keuangan diatas setidaknya perlu di miliki untuk jangka waktu satu tahun mendatang untuk perencanaan jangka pendek dan 3-5 tahun untuk perencanaan jangka panjang. Dengan mengalokasikan laba untuk ekspansi dalam perencanaan kita, maka akan semakin meningkatkan probabilitas hal tersebut terjadi di kemudian hari.

Setelah ada perencanaan keuangan ini, maka selanjutnya adalah dilakukan pengecekan berkala terhadap hasilnya per bulan. Dari hasil nyatanya dapat di bandingkan dengan rencana yang telah dibuat dan di analisa. Misalnya ketika penjualan tidak sesuai ekspektasi maka dapat di coba meningkatkan biaya promosi atau digunakan metode promosi berbeda dan periksa hasilnya satu bulan berikutnya. Atau jika dianalisa bahwa pasar memang lesu, maka dapat dilakukan penghematan.

Ketika terlihat ada peningkatan penghasilan dibandingkan dengan rencana yang telah kita buat, maka perlu kita analisa mengapa hal tersebut dapat terjadi. Misalnya metoda pemasaran tertentu berhasil meningkatkan penjualan, maka strateginya adalah meningkatkan biaya pemasaran untuk metode tersebut. Setelah diketahui penyebab peningkatan penjualan tersebut, maka kita harus bergerak lebih cepat agar penjualan dapat naik lebih cepat lagi. Telat bertindak maka ada kemungkinan pesaing mengambil kesempatan tersebut.

Bisnis yang memiliki perencanaan keuangan akan memiliki pertumbuhan pendapatan yang lebih besar dibandingkan bisnis yang tidak memiliki perencanaan keuangan. Keputusan yang diambil akan terjadi secara logis karena berdasarkan angka-angka yang terjadi. Dengan adanya perencanaan keuangan, manajemen juga akan beroperasi secara efisien yang berakibat pertumbuhan yang lebih cepat.

Ketika tidak memiliki perencanaan keuangan maka bisnis tidak memiliki pedoman dalam menjalakan kegiatannya, akibatnya perjalanan bisnis akan lebih sulit dan dapat muncul banyak masalah. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan yang sangat besar pasti mempunyai perencanaan keuangan. Tanpa hal tersebut, kemungkinan bisnis gagal akan meningkat.

Daftar gratis di Olymp Trade: