Masa Depan Teknologi Blockchain – Dalam 8-10 tahun terakhir pasti banyak perubahan yang terjadi dalam hidup ataupun lingkungan di sekitar anda. Salah satunya adalah perubahan gaya hidup yang semakin canggih selaras dengan perkembangan yang terjadi pada teknologi dan kawan-kawannya. Jika dulu kita hanya mengenal mata uang resmi dari setiap negara, maka saat ini sudah muncul mata uang virtual yang membuat perubahan cukup signifikan dalam hidup beberapa orang.
Ada beberapa orang yang memiliki aset berlipat hanya karena berinvestasi dalam jumlah kecil dalam cryptocurrency. Nah, jika sebelumnya kita sudah pernah mengulas mengenai cryptocurrency dan masa depannya, maka kini kita akan membahas mengenai masa depan teknologi blockchain. Pada dasarnya cryptocurrency dan teknologi blockchain adalah dua hal yang tak terpisahkan.

Apa Itu Blockchain?


Sebelum membahas mengenai masa depan teknologi blockchain, akan lebih baik jika anda terlebih dahulu memahami mengenai definisi dari blockchain. Untuk mempelajari blockchain sendiri tidaklah mudah, karena faktanya banyak orang yang kebingungan dengan teknologi yang menjadi alasan pesatnya perkembangan cryptocurrency saat ini.
Sebenarnya blockchain merupakan sebuah teknologi yang mudah dan sederhana, tapi entah mengapa saat dituangkan dalam tulisan, teknologi ini terkesan rumit dan membingungkan. Jadi apa blockchain itu? Blockchain merupakan sebuah teknologi yang dikenalkan bersamaan dengan munculnya Bitcoin. Saat itu Bitcoin diperkenalkan oleh seorang atau kelompok orang yang menamai dirinya sebagai Satoshi Nakamoto. Awalnya teknologi ini digunakan untuk mencatat transaksi keuangan dalam Bitcoin.
Untuk lebih sederhananya blockchain merupakan struktur data yang tidak dapat dirubah, namun masih bisa ditambahkan. Jadi setiap data dari blockchain ini akan saling terhubung atau terkait. Sehingga jika ada perubahan yang terjadi di salah satu block data, maka ini akan mempengaruhi data selanjutnya. Apabila anda sudah mengenal dunia Bitcoin, pasti anda tahu bahwa setiap transaksi dari Bitcoin akan disimpan dalam buku besar atau biasa disebut dengan Open Ledger, di mana catatan ini akan didistribusikan ke dalam jaringan bitcoin.
Anda harus tahu bahwa setiap blockchain akan membagikan copy data kepada setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut. Setiap ada penambahan data maka akan dilakukan pengecekan apakah datanya valid atau tidak. Kegiatan pengecekan inilah yang biasa disebut dengan mining. Nah, anda juga harus tahu bahwa ada beberapa elemen dalam blockchain yaitu data Block, Hash dan Proof of Work. Apa maksud dari elemen-elemen ini? Kita akan mengulasnya dengan singkat sebagai berikut:

  1. Hash

Elemen pertama dalam blockhain adalah Hash yang merupakan sebuah digital fingerprint atau identitas dari sebuah data digital. Proses hash ini dilakukan dengan menggunakan algoritma SHA-256.

  1. Block

Kemudian elemen yang kedua adalah block. Anda tentu tahu bahwa blockchain merupakan kumpulan dari beberapa data block. Di mana data block ini merupakan data dari transaksi yang anda lakukan. Adi dalam sebuah block nanti akan ada sebuah identitas digital yang selanjutnya akan di-hash menggunakan enskripsi algoritma SHA-256. Dalam elemen ini akan ada dua maca, data hash yaitu hash dari block itu sendiri dan hash dari block sebelumnya.

  1. Proof of Work

Proof of work atau biasa disebut POW merupakan sebuah protocol yang memiliki fungsi memvalidasi setiap data yang masuk. Validasi ini ditujukan untuk mengatasi serangan spam atau ddos. Tentunya anda tahu bahwa dalam proses penambahan data pada umumnya spam dan ddos menjadi dua hal yang sulit untuk dihindari. Karena itulah memvalidasi setiap data yang masuk menjadi hal yang perlu dilakukan. Dalam blockchain sendiri biasanya POW yang dipakai adalah dengan memastikan string “oooo” pada setiap hash data dari setiap block.

Cara Kerja Blockchain

Setelah tahu tentang definisi blockchain dan hubungannya dengan Bitcoin, lalu bagaimana cara kerja blockchain itu sendiri? Berikut ini akan diulas dengan singkat mengenai cara kerja blockchain:

  • Jadi saat anda ingin melakukan transaksi dengan B, maka permintaan transaksi ini akan disiarkan pada Nodes. Nodes sendiri merupakan suatu jaringan P2P dalam lingkup teknologi blockchain.
  • Setelah permintaan transaksi disiarkan, maka selanjutnya transaksi ini akan divalidasi oleh Nodes.
  • Jika transaksi yang akan anda lakukan lolos atau sudah divalidasi, maka transaksi anda akan dikombinasikan dengan transaksi lain untuk membuat blok data baru bagi Open Ledger.
  • Jika blk data baru sudah dibuat, maka blok akan ditambahkan ke blockchain dan disimpan secara permanen. Tidak hanya itu, data yang tersimpan ini juga bisa diakses oleh siapapun. Sampai pada titik ini berarti transaksi dalam blockchain sudah selesai.

Terlihat dari alur di atas bahwa teknologi blockchain ini memang sederhana dan mudah kan? Sepertinya memang lebih rumit menjelaskan melalui lisan atau tulisan dibandingkan dengan praktek secara langsung. Kondisi ini membuat beberapa kalangan menilai bahwa masa depan teknologi blockchain cukup cerah. Bagaimana menurut anda?

Ketakutan Bank Pada Teknologi Blockchain

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kemunculan teknologi blockchain bersamaan dengan Bitcoin terlihat seperti mimpi buruk untuk dunia perbankan. Mayoritas bank sentral dengan tegasnya memberikan pernyataan untuk menolak penggunaan mata uang virtual sebagai alat pembayaran resmi di negaranya. Tapi apa anda tahu bahwa ketakutan ini sebenarnya muncul karena bank sadar bahwa teknologi blockchain ini menantang model bisnis mereka yang masih konvensional.
Selain itu kemunculan teknologi blockchain ini juga membuat fungsi bank sebagai perantara pertukaran dana menjadi tidak diperlukan lagi saat teknologi blockchain dikembangkan. Beberapa alasan inilah yang sebenarnya mendasari kenapa banyak negara, khususnya bank sentral yang masih menimbang-nimbang untuk menerapkan teknologi blockchain.

Percobaan Penerapan Teknologi Blockchain Pada Bank Konvensional

Meskipun awalnya dunia perbankan merasakan ketakutan terhadap keeksisan dari teknologi blockchain, namun pada akhirnya ketakutan dan penolakan ini semakin memudar. Saat ini banyak orang, termasuk para pemain perbankan yang sadar akan besarnya potensi dari teknologi ini. Sebagai contoh , dalam 6 bulan terakhir Royal Bank of Canada sudah menerapkan blockchain pada sistem perbankannya. RBC telah mengembangkan sebuah sistem yang disebut DLT (Distributed Ledger Technology), di mana sistem ini berbasis teknologi blockchain yang diberi nama Hyperledger. Khusus untuk RBC, saat ini sistem terbaru ini sudah diterapkan dalam transaksi finansial di cabang yang ada di Amerika Serikat dan Kanada.
Dari contoh riil di atas, terlihat bahwa kenyataannya teknologi ini tidak mengancam keberadaan bank konvensional. Lebih dari itu, teknologi blockchain bisa dipakai oleh bank konvensional dengan konsep yang sama meski berbeda nama. Hal ini bisa terjadi karena teknologi ini dikembangkan berbasis open source. Penerapan teknologi Blockchain pada bank konvensional diklaim bisa mempercepat transaksi pembayaran, mengurangi kerumitan transaksi hingga penekanan biaya. Intinya, jika teknologi ini diterapkan secara tepat maka akan lebih banyak keuntungan di masa depan yang bisa diperoleh oleh dunia perbankan.

Masa Depan Teknologi Blockchain

Keuntungan Blockchain

Membicarakan tentang masa depan teknologi blockchain pastinya tidak afdhol jika kita tidak mengulas tentang beberapa keuntungan dari teknologi ini. Keuntungan-keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi blockchain juga ikut andil dalam pemberian pengaruh bagi masa depan teknologi blockchain. Berikut ini ada beberapa keuntungan blockchain yang perlu anda ketahui:

  • Resiko Keamanan Lebih Baik

Resiko keamanan blockchain nyatanya lebih baik dibandingkan yang lainnya. Meskipun buku besar dalam blockchain tidak diawasi siapapun, namun blockchain mampu menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik. Kunci dari keamanan ini terletak pada jumlah pengguna blockchain. Jadi semakin banyak pengguna maka blockchain akan semakin sulit untuk diretas.
Transaksi akan dicatat oleh komputer para pengguna kemudian disiarkan untuk diverifikasi. Lalu catatan akan dikombinasikan dengan catatan lain dan diikat atau dirantai sesuai kronologi hingga membuat blok baru. Catatan-catatan yang ada dalam blok ini tidak akan bisa ditiru atau diubah oleh orang lain.

  • Lebih Transparan

Anda perlu tahu bahwa blockchain ini merupakan basis data global yang tersedia secara online, di mana data ini bisa dipakai siapapun kapanpun oleh seluruh dunia asal ada koneksi internet. Jika basis data lain selalu dimiliki pihak tertentu, maka basis data dalam blockchain bukanlah milik siapa-siapa. Hal inilah yang membuat teknologi blockchain menjadi lebih transparan karena bisa diakses oleh semua pihak.

  • Transaksi Lebih Murah Karena Tanpa Pihak Ketiga

Anda tentu pernah merasakan kerumitan atau keribetan yang terjadi pada sistem, khususnya yang ada di Indonesia. Nah, hal seperti ini tidak akan terjadi dalam penerapan teknologi blockchain. Alasannya sederhana saja, karena tidak ada campur tangan pihak ketiga di dalamnya. Ketidakeksisan pihak ketiga ini juga membuat biaya transaksi lebih murah lho.

  • Proses Transaksi Supercepat

Di era global saat ini kecepatan menjadi salah satu kebutuhan semua pihak. Tidak ada yang ingin terlambat atau tertinggal di belakang. Penggunaan teknologi blockchain akan membuat proses transaksi terjadi dengan sangat cepat sehingga tidak hanya hemat biaya, teknologi ini juga membantu anda menghemat waktu yang begitu berharga.
Selain untuk dunia perbankan atau keuangan, nyatanya teknologi blockchain ini juga bisa menjadi alat transaksi bagi hal lain seperti investasi properti, perhiasan, barang dan jasa atau bahkan perhitungan suara hasil Pemilu. Sistem basis data yang terbuka dan terdesentralisasi membuat blockchain tidak hanya aman, cepat dan murah saja. Semoga di masa depan kita semua bisa terbuka dan memanfaatkan teknologi blockchain untuk kepentingan positif yang lebih luas lagi..

Daftar gratis di Olymp Trade: