Untuk mengontrol perekomonian suatu bangsa pemerintah akan menetapkan kebijakan moneternya. Ketidak stabilan perekomonian inipun didasari beragam faktor mulai dari isu politik hingga kelangkaan barang yang diminta. Menurut pengertiannya kebijakan moneter diartikan sebagai suatu cara dalam mengendalikan jumlah uang beredar yang ada dipasaran. Ada pula yang mengartikan kebijakan ini sebagai sebuah proses dalam mengatur persediaan uang negara demi mecapai tujuan tertentu. Kebijakan moneter yang ada di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia selaku pengendali dan pengawas atas jumlah uang yang beredar maupun suku bunga bank. Peran bank Indonesia sendiri disini tidak bisa anda pandang sebelah mata.

Kebijakan Moneter

Hal ini ditengarai perlu perencanaan dan strategi yang matang dalam menetapkan kebijakan moneter di masyarakat. Adapun beberapa tujuan yang hendak dicapai dengan adanya kebijakan moneter ialah untuk membuka lapangan kerja, stabilitas ekonomi sebuah bangsa, menstabilkan tingkat kerja dan neraca pembayaran internasional. Selain itu terdapat beberapa macam kebijakan moneter yang mungkin sebagian telah anda rasakan sendiri dampaknya di Indonesia. Jenis kebijakan moneter tersebut diantaranya sebagai berikut:

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/

a. Revaluasi

Ada kalanya nilai mata uang sebuah negara terlalu rendah terhadap mata uang asing maka diberlakukanlah kebijakan revaluasi. Revaluasi merupakan kebijakan untuk menaikan kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Sayangnya kebijakan ini menimbulkan dampak negatif dalam perdagangan di dalam negeri. Pasalnya harga barang di dalam negeri menjadi naik akibat membengkaknya biaya produksi. Konsumenpun tak mampu membeli dan pada akhirnya akan banyak perusahaan yang jatuh bangkrut.

b. Devaluasi

Berlawanan dengan revaluasi kebijakan moneter Bank Indonesia satu ini berfungsi kebalikan dengan kebijakan di poin pertama. Kebijakan Devaluasi bertugas untuk menurunkan kurs rupiah terhadap mata uang asing. Devaluasi digunakan untuk tujuan menyeimbangkan neraca pembayaran. Kebijakan ini juga mendorong untuk meningkatkan ekspor barang sehingga mampu menambah devisa negara.

c. Open Market Operation

Di Indonesia sendiri juga tak jarang melakukan operasi pasar terbuka yakni menjual atau membeli surat berharga yang ada di pasar uang. Salah satu contohnya adalah menjual sertifikat bank Indonesia dengan sistem diskonto. Sertifikat bank Indonesia sendiri merupakan surat utang jangka pendek atau biasa disingkat dengan SBI.

d. Cadangan Kas Minimum

Ketika jumlah uang beredar perlu ditambah maka bank Indonesia akan menyediakan cadangan kas minimum. Tindakan ini akan mendorong memperlancar penyaluran kredit di masyarakat. Jika cadangan kas dinaikkan maka bank Indonesia mencoba mengurangi jumlah uang beredar yang terlalu banyak di pasar uang.

e. Politik Diskonto

Politik diskonto merupakan kebijakan untuk menaikkan maupun menurunkan tingkat suku bunga kedit yang harus dibayarkan oleh pihak bank ke bank Indonesia. Bila tingkat diskonto semakin tinggi maka dana yang dipinjam akan cenderung lebih sedikit begitupun sebaiknya. Kebijakan ini juga yang menentukan tingkat suku bunga kredit bank umum yang biasanya diberikan kepada masyarakat. Dengan tingkat suku bunga yang tinggi dari pihak kreditur akan terasa berat saat pengembalian dan resiko kredit macet juga terkadang tak bisa dihindari. Kredit Selektif Kredit selektif adalah usaha ntuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat penyaluran kredit. Kebijakan ini tentunya mempengaruhi minat masyarakat dalam meminjam uang ke bank.

Bank akan menilai seseorang dapat diberikan pinjaman bila ia memenuhi syarat kredit seperti karakter, modal, jaminan, kemampuan dan kondisi ekonominya. Imbauan moral Kebijakan ini merupakan cara untuk menghimbau dan mengarahkan masyarakat juga pihak perbankan untuk pengendalian jumlah uang yang beredar di pasaran. Keduanya diharapkan mampu bekerja sama dan memahami situasi ekonomi serta mau mendukung kebijakan yang telah ditentukan pemerintah.

Daftar gratis di Olymp Trade: