Untuk membahas hal ini kita perlu mengupas terlebih dahulu pengertian masing-masing kecerdasan manusia tersebut. IQ atau Intelligence Quotient merupakan ukuran kemampuan intelektuas, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia untuk kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Banyak orang beranggapan bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tidak bisa berubah. Namun hal ini hanyalah mitos karena telah banyak penelitian menunjukkan bahwa kemampuan IQ seseorang dapat meningkat dengan proses belajar. Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja tetapi untuk banyak hal.

Menurut Howard Gardner terdapat 9 kecerdasan manusia, diantaranya:

1. Kecerdasan matematis-logis (Logical – mathematical intelligence): Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika. Contoh Einstein, BJ. Habiebie
2. Kecerdasan linguistik (Linguistic intelligence) : Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata – kata secara efektif baik secara oral maupun secara tertulis. Contoh: Jurnalis, penulis, artis
3. Kecerdasan ruang(Spatial intelligence): Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat. Contoh: arsitek, photografer, disainer
4. Kecerdasan kinestetic-badani (bodily- kinesthetic intelligence): Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Contoh: Atlet, penari
5. Kecerdasan musikal (Musical intelligence): Kemampuan untuk mengekspresikan musik dan suara serta kemampuan memainkan alat musik. Contoh: penyanyi, komposer
6. Kecerdasan interpersonal (Interpersonal intelligence): Kemampuan memahami dan peka terhadap perasaan orang lain. Contoh: Mahatma Gandhi
7. Kecerdasa intrapersonal: kemampuan untuk memhami diri sendiri dan mampu bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri. Contoh: teolog
8. Kecerdasan lingkungan/aturalis (Naturalist intlligence): Kemampuan untuk memahami lingkungan sekitar seperti flora dan fauna. Contoh: Charles Darwin
9. Kecerdasan Intuitif: Kemampuan tentang kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan dalam keberadaan manusia. Contoh: pendakwah, pemimpin

Kebanyakan orang menganggap bahwa IQ adalah faktor utama untuk mencapai kesuksesan. Tetapi hal ini telah terbantahkan setelah banyak penelitian mengenai EQ. Emotional Quotient atau EQ adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Kecerdasan emosi ini juga meliputi  pengendalian diri sendiri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi.

Kenapa EQ lebih penting ketimbang IQ?

Logikanya seseorang yang jenius sekalipun namun jika tidak mampu menguasai diri/ mudah stress akan melumpuhkan kemampuannya berfikir untuk menyelesaikan persoalan atau meruntuhkan  kemampuan diri untuk menyelesaikan konflik, serta merusak untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya. Bahkan menurut penelitian mengungkapkan bahwa individu dengan potensi kempemimpian kuat juga cenderung lebih cerdas secara emosional. Riset ini menyarankan bahwa EQ adalah kualitas penting yang perlu dimiliki pemimpin.

Pada dasarnya baik IQ maupun EQ keduanya memainkan peranan penting untuk mencapai kesuksesan. IQ tingi tanpa didasari oleh EQ dapat meruntuhkan proses pencapaian kesuksesan. Konsep kecerdasan emosional memiliki dampak besar dalam berbagai area. Sehingga ada baiknya keduanya sama-sama diasah karena masing-masing mempunyai fungsi atas tujuan dalam kesuksesan.

Daftar gratis di Olymp Trade: