Ketika gaji baru masuk rekening bank, Anda biasanya secara otomatis menyalurkan dana tersebut ke sejumlah pos rutin, baik itu pos tabungan, asuransi, investasi maupun pengeluaran. Namun sudahkah Anda melakukan pencatatan yang benar dan detil tentang ke mana uang Anda pergi? Maksudnya, apakah penyaluran ke pos-pos rutin tersebut dilakukan secara spontan, atau Anda melakukan pencatatan secara saksama?
Jangan batasi pencatatan pengeluaran Anda dengan hanya terkait dengan soal masalah ingat atau lupa. Ingat atau lupa membayar tagihan listrik, air, kartu kredit, premi asuransi, dan sebagainya. Pencatatan pengeluaran idealnya jauh lebih penting dari itu. Karena dengan pencatatan yang baik Anda bisa dengan detil tahu kondisi keuangan keluarga saat itu juga, dan memengaruhi berbagai keputusan keuangan yang akan diambil selanjutnya, dimasa yang akan datang baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
Jangan lupakan juga detail-detail pencatatan keuangan yang diperlukan seperti struk pembelian, struk ATM, struk kartu kredit atau kartu debit, kuitansi pembayaran, bon dan sebagainya yang tentu saja berfungsi sebagai penunjuk kegiatan pembayaran atau pembelian karena percaya atau tidak hal tersebut akan berguna bagi Anda suatu waktu dan pengumpulan bukti-bukti dan merapikannya, adalah sudah merupakan langkah awal yang bagus. Tentunya jika ditambah Anda disiplin mencatat seluruh bukti tersebut di akhir hari.
Jangan juga kemudian merasa ketika memiliki buku catatan kecil seperti memperlihatkan diri Anda terlalu teliti dan cenderung pelit. Karena catatan tersebut digunakan untuk mencatat pengeluaran dan penarikan uang dari ATM merupakan hal yang baik dilakukan. Prinsipnya, setiap kali Anda mengeluarkan uang atau kartu debit dan kredit dari dompet atau atau uang receh dari kantong Anda, saat itu pula lah buku catatan dan bolpen Anda harus ikut keluar untuk mencatat.
Tujuan dari pencatatan ini pada awalnya adalah untuk merekam habit atau kebiasaan pengeluaran Anda, serta jumlah pengeluaran. Dari situ Anda bisa melihat betapa boros gaya hidup Anda sehari-hari, dan tergerak untuk melakukan penghematan, baik secara gradual maupun drastis, tergantung kebutuhan keuangan Anda.
Orang-orang yang tidak pernah mencatat pengeluaran mereka umumnya adalah orang-orang yang sulit mengatur keuangan pribadi mereka dan keluarga. Mereka selalu mengeluh soal penghasilan yang kecil, tetapi sesungguhnya bukan itu masalah mereka. Dan selama tidak ada kesadaran untuk menciptakan sistem pencatatan pengeluaran, berapapun penghasilan yang mereka terima tidak akan terasa cukup.
Maka dari itu, jangan meremehkan pencatatan keuangan Anda mulai dari pemasukan dan detail pengeluaran agar Anda sendiri dapat mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil kedepannya terutama langkah mengenai keputusan keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda kaget ketika menerima tagihan kartu kredit dan parahnya lagi, Anda tidak memiliki uang untuk membayar tagihan tersebut.
Semua hal tersebut bisa terjadi ketika Anda tidak sadar akan keuangan Anda sendiri dengan membiarkan keuangan Anda bergulir seenaknya tanpa kontrol yang jelas. Jika hal tersebut belum pernah Anda lakukan sebelumnya dan membuat Anda ragu karena kesulitan bagaimana memulainya, Anda bisa terlebih dahulu mencari referensi tentang bagaimana cara membuat laporan keuangan keluarga yang pastinya sudah banyak dishare oleh banyak ibu yang sudah berpengalaman dalam pencatatan keuangan keluarga.
Tentunya, membuat laporan arus kas secara lebih sistematis akan lebih mudah dibaca dan dimengerti. Dengan laporan yang sistematis, Anda akan dengan mudah dapat melihat dari mana sumber pendapatan Anda dan kemana saja pengeluaran digunakan. Apabila ternyata pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran, Anda akan memiliki dana lebih, yang bisa ditabung atau diinvestasikan di berbagai jenis instrumen investasi.