Sebelum melakukan investasi terlebih dahulu Anda harus tahu tujuan berinvestasi, jumlah dana yang tersedia serta profil risiko Anda sehingga dapat menentukan produk apa yang tepat bagi Anda.

Ada sejumlah produk investasi yang tersedia yang dapat Anda pilih :

  • Tabungan di Bank
    Kadang-kadang, banyak orang yang menggunakan produk investasi ini untuk persiapan Masa Pensiunnya. Kelebihan produk ini adalah bahwa nilai nominal dari jumlah yang Anda tabungkan tidak akan berkurang nilainya (kecuali untuk biaya administrasi) dan dapat diambil setiap saat. Kalau misalnya Anda menabung Rp 100 ribu per bulan, uang itu tidak akan berkurang, dan Anda justru malah mendapatkan bunga. Kelemahan produk ini adalah bahwa bunga yang Anda dapatkan harus mengikuti ketentuan suku bunga dari bank yang bersangkutan. Bila besok pagi bank menurunkan suku bunga, maka bunga yang Anda dapatkan juga akan turun. Kelemahan kedua adalah bahwa produk tabungan walaupun aman hanya memberikan bunga yang rendah. Ini memang tidak selalu terjadi. Pada saat krisis moneter tahun ’97 – ’98, suku bunga tabungan pernah mencapai 38% per tahun. Pada masa normal, suku bunga tabungan biasanya berkisar 5%-15% per tahun. Dengan produk ini, Anda bisa melakukan investasi setiap saat, maupun sekali saja.
  • Deposito di Bank
    Suku bunga deposito biasanya berkisar pada 1%-5% di atas suku bunga tabungan. Bedanya, menabung pada deposito hanya bisa dilakukan sekali saja. Tidak seperti tabungan di mana Anda bisa menabung setiap saat. Jadi, Anda bisa menabung dalam bentuk deposito kalau Anda memiliki uang minimal Rp 1 juta. Kelebihan deposito, bahwa jumlah nominal yang Anda masukkan dijamin tidak akan berkurang, dan Anda mendapatkan keuntungan berupa bunga. Sedangkan kelemahannya, suku bunganya biasanya kecil – walaupun tidak selalu. Pada saat normal, suku bunga deposito berkisar pada angka 10-20% per tahun
  • Saham
    Investasi saham sangat berisiko akan turunnya nilai. Hanya saja, tingkat risikonya berbeda-beda untuk masing-masing saham. Dengan saham Anda bisa melakukan investasi secara periodik, atau hanya sekali saja. Kelebihan saham adalah bisa memberikan kemungkinan untung yang tinggi, di atas produk tabungan dan deposito. Kelemahan saham adalah, kebanyakan harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi (pasar). Saham juga memiliki kemungkinan rugi (berkurang nilai nominalnya).
  • Properti
    Properti – sebetulnya – lebiih berisiko daripada saham. Dengan properti, Anda bisa melakukan investasi sekali saja, tidak secara bulanan. Kelebihan properti, pada saat terjadi inflasi tinggi harga properti biasanya juga akan naik. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi harga properti. Kelemahannya, walaupun harganya tinggi, tetapi bila daya beli menurun, maka jarang ada pembeli yang mau membeli properti. Kelemahan kedua, butuh dana besar untuk bisa membeli properti.
  • Barang-barang Koleksi
    Kadang-kadang ada juga orang yang melakukan investasi pada barang-barang koleksi untuk bekal uang di Masa Pensiunnya kelak. Contoh barang-barang koleksi adalah lukisan, perangko, barang antik dan lain sebagainya. Kelebihannya, bila koleksi Anda memiliki nilai jual tinggi, maka pada saat terjadi inflasi tinggi, harga koleksi Anda biasanya juga akan naik tinggi. Kebanyakan barang koleksi tidak akan turun banyak harganya apabila terjadi krisis ekonomi, Kelemahannya, apabila daya beli menurun, jarang ada yang mau membeli barang-barang koleksi.
  • Emas
    Beberapa orang ada yang mempersiapkan Masa Pensiunnya dengan menabung dalam bentuk emas, baik berupa perhiasan maupun emas batangan. Ketika krisis ekonomi, emas biasanya naik harganya (biarpun sedikit). Kelebihan emas, adalah diterima dimana-mana. Kelemahannya, pada saat normal, dimana inflasi hanya dibawah 2 digit pertahun, harga emas biasanya stabil. Dengan emas, investasi bisa Anda lakukan baik secara periodik, maupun sekali saja.
  • Mata Uang Asing
    Anda bisa juga menabung dengan cara membeli mata uang asing, dan berharap agar nilai mata uang asing yang Anda beli anak naik nilainya kelak. Kelebihan mata uang asing, bahwa keuntungannya bisa sangat tinggi. Kekurangannya, risiko membeli mata uang asing sangat besar. Ini karena di Indonesia, mata uang asing sangat fluktuatif nilai tukarnya, dan sangat rentan terhadap kebijakan pemerintah, sehingga risiko berinvestasi dalam mata uang asing sebetulnya jauh lebih besar daripada saham.
  • Reksa Dana
    Bila Anda belum pernah melakukan investasi – terutama investasi di luar produk bank maka Anda bisa melakukan investasi pada Reksa Dana. Jenis investasi ini sangat cocok untuk pemula karena dikelola oleh Manajer Investasi dan hanya membutuhkan dana awal sebesar Rp 500 ribu. (Geraldine Megan Tauran)

Daftar gratis di Olymp Trade: