Investasi kayu jati 1Investasi kayu jati memang selalu menarik sejak dahulu. Hal ini karena Jati merupakan salah satu kayu terbaik untuk perabotan, bangunan, dan lainnya. Dari segi keawetan dan kekuatan, kayu ini memang termasuk salah satu yang terbaik. Harganya terhitung lebih tinggi dibandingkan kayu-kayu lainnya yang juga dijadikan sebagai bahan untuk industri. Kualitas kayu yang sudah diakui dan kebutuhan terhadap jati juta relatif semakin tinggi, boleh jadi menarik untuk dicoba. Membeli tanah dan merawat perkebunan jati sendiri barangkali bisa dipilih. Ini tentunya akan menyita banyak waktu. bagi mereka yang memang tetap ingin mencicipi keuntungan melalui usaha tanaman ini bisa mencoba berinvestasi. Dengan menanamkan modal saja, secara praktis investor akan mendapat 2 keuntungan secara langsung. Pertama, tidak perlu susah payah merawat sendiri tanamannya. Kedua, tidak perlu membeli tanah.
Harga kayu jati ditentukan berdasarkan umur, varietas, atau diameter batang. Tanaman Jati varietas unggul akan lebih mahal dari varietas biasa. Sehingga menjual jati dengan umur yang lebih tua akan semakin menjanjikan keuntungan. Menanamkan modal pada usaha ini jelas membutuhkan kesabaran, sekalipun tidak terlibat  secara lansung dalam penanaman, pemeliharaan, pemanenan, maupun pengolahan kayu. Kita harus menunggu sekitar 15 tahun dan paling lama 17 atau 18 tahun agar bisa merasakan hasilnya. Untungnya, angka ini bisa ditekan dengan hadirnya varietas-varietas unggul yang memiliki waktu panen relatif lebih cepat.
Pada dasarnya tanaman jati  tidak harus ditanam dalam situasi tanah yang terlalu khusus. Memang akan lebih baik jika ditanam pada tanah yang datar, atau di lereng dengan kemiringan maksimal 20 derajat. Ini tentunya untuk mencegah terjadinya erosi. Tanaman jati dapat tumbuh baik pada tanah lempung, sekalipun masih tetap tumbuh dengan baik pada beberapa jenis tanah lainnya.
Seperti pada investasi tanaman keras lainnya,  investasi pada tanaman jati terhitung aman, karena modal yang telah diinvestasikan akan terlindung dari gejolak nilai tukar rupiah dan mata uang asing, serta terhindar dari inflasi. Kayu jati serta produk olahannya adalah komoditas internasional, sehingga harganya tidak bisa lepas dari harga pasaran yang berlaku secara internasional. Kebutuhan akan kayu jati juga terus meningkat. Ini membuat kayu jati tetap menjanjikan keuntungan. Hal lain yang juga penting adalah bahwa investasi ini bisa diwariskan, mengingat proses penanamannya yang cukup lama.
Selain itu, memang perlu diwaspadai beberapa kelemahan-kelemahan investasi semacam ini. Tanaman jati dan tanaman keras lainnya merupakan investasi jangka panjang yang butuh pemeliharaan. Hal ini setidaknya berdampak pada 2 hal, pertama investor tidak dapat mencairkan hasil tanaman jati sewaktu-waktu ke dalam bentuk uang. Kedua, investor juga perlu melakukan pemantauan pada pemeliharaan tanaman secara teratur. Walaupun demikian, kelemahan investasi panen jangka panjang sudah bisa diatasi dengan menggunakan bibit kayu jati yang unggul. Begitu juga, pemilihan tempat penanaman harus relatif mudah dijangkau oleh kendaraan, karena jika kendaraan sulit masuk ke perkebunan, biaya operasional yang dibutuhkan untuk pengangkutan kayu akan menjadi lebih besar daripada perhitungan awal. Kemudahan akses kendaraan ke perkebunan nantinya akan membuat biaya operasional pengangkutan dan pengolahan hasil tanaman menjadi lebih efisien.
Berinvestasi dengan tanaman jati bisa dikatakan sebagai tabungan masa depan. Investasi ini cocok bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu. waktu yang dibutuhkan paling hanya untuk memastikan tanaman dipelihara dengan baik. Selain itu, usaha ini pun ramah lingkungan dan dapat menjadi wadah pemberdayaan masyarakat sekitar. Jadi tidak ada salahnya mencoba untuk melakukan investasi tanaman jati atau tanaman keras lainnya. selain mendapat untung juga dapat memberi manfaat bagi alam dan sesama mereka.

Daftar gratis di Olymp Trade: