Kegiatan meminjam sejumlah uang di bank sekarang ini bukanlah sesuatu yang tabu. Demi memenuhi kebutuhan yang semakin tinggi, banyak orang memutar otak untuk bisa mendapatkan penghasilan yang lebih. Membuka usaha kadang menjadi pilihan. Hanya saja uang lagi-lagi menjadi persoalan yang kerap dialami. Oleh karena itu, banyak bank konvensional maupun bank syariah yang memberikan pelayanan peminjaman uang untuk usaha secara mandiri. Meminjam uang di bank konvensional maupun bank syariah semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

 Meminjam Uang Di Bank Syariah

Semua tergantung dengan kebutuhan dan kepercayaan masing-masing individu. Hanya saja jika dihitung untuk kegiatan usaha, jelas meminjam uang di bank syariah lebih menguntungkan. Hal ini karena nasabah tidak harus melakukan pembayaran bunga setiap bulannya. Pembayaran dilakukan berdasarkan ekonomi islam, yakni dengan menggunakan dua mekanisme, diantaranya :

Sumber: https://uangteman.com/

1. Profit sharing atau bagi hasil, dimana total pendapatan hasil usaha dikurangi dengan biaya operasional untuk mendapatkan profit atau kentungan bersih. Artinya besar keuntungan atau presentasi keuntungan untuk pihak bank dan nasabah telah ditetapkan saat akad akan ditandatangani.

2. Revenue sharing, yakni laba berdasarkan total pendapatan usaha sebelum dikurangi dengan biaya operasional alias pendapatan kotornya. Bagi anda yang baru mulai mencoba meinjam uang di bank syariah, tidak ada salahnya mengetahui langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Menyiapkan dokumen yang mungkin akan ditanyakan oleh pihak bank seperti KTP, KK, surat keterangan kerja, surat penghasilan, NPWP dan sebagainya untuk memenuhi kelengkapan administrasi.

2. Pergi ke Bank Syariah di kota anda dan konsultasikan perihal keperluan peminjaman uang dan berapa besarnya. Terkadang jumlah uang yang akan dipinjamkan oleh pihak bank akan disesuaikan dengan pekerjaan. Sebab, pihak bank tidak akan meminta jaminan berupa BPKB kendaraan dan sebagainya, sehingga satu-satunya jaminan adalah pekerjaan nasabah. Jika nasabah telah memiliki usaha sebelumnya atau memiliki pekerjaan tetap, bisa jadi pihak Bank akan memberikan pinjaman yang tinggi.

3. Perhatikan syarat yang akan diberikan oleh pihak bank. Umumnya setiap bank syariah memiliki ketetapan tersendiri dalam memberikan pinjaman. Misalnya saja seperti umur minimal peminjaman, umur maksimal ketika masa jatuh tempo, tidak bermasalah dengan hukum, berstatus pegawai, dan lain sebagainya.

4. Setelah berkas dan persyaratan terpenuhi, pihak bank akan memebrikan perjanjian hitam diatas putih berisi ketetapan bagi hasil, konsekuensi jika terjadi kecurangan salah satu pihak, dan lain sebagainya untuk disepakati dan ditandatangai bersama oleh kedua belah pihak.

5. Pihak Bank memberikan pinjaman secara tunai

6. Pihak nasabah diharapkan untuk menggunakan peminjamannya sebaik mungkin, sehingga usaha yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar.

7. Ketika usaha nasabah sudah mendapatkan laba yang cukup besar, ia wajib melakukan bagi hasil kepada pihak bank sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan sebelumnya.

Cukup mudah bukan melakukan peminjaman di bank Syariah ? Selain mudah, meminjam uang di Bank syariah juga memberikan keuntungan sebagai berikut :

1. Proses mudah, aman, dan cepat.

2. Anda tidak perlu membayar bunga, melainkan pembayaran dengan sistem bagi hasil.

3. Bagi hasil ditetapkan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Artinya pihak nasabah juga bisa menentukan jumlah bagi hasil untuk disetuju bersama.

4. Proses pemberian modal dilakukan secara tunai.

Bagaimana, apakah anda masih ragu melakukan peminjaman modal di Bank Syariah ? jika anda masih ragu tidak ada salahnya mencoba dan membuktikan sendiri kemudahan yang diberikan. Semoga informasi bermanfaat.

Daftar gratis di Olymp Trade: