Cemani, nama yang diambil dari bahasa Sansekerta ini memang sangat sesuai dengan perawakan si ayam. Dengan sekujur tubuhnya yang berwarna hitam, ayam cemani mampu menarik banyak peminat untuk bisa dimiliki. Meskipun ayam cemani berharga mahal jika dibandingkan dengan ayam biasanya, namun ayam yang termasuk dalam ayam hias ini memiliki keunikan warna hitam mulai dari paruh, ketiak/kulit, bulu, jengger, dubur, hingga kakinya yang membuat peminat tidak akan rugi untuk membelinya meski dengan merogoh saku lebih dalam.
Beternak Ayam Cemani
Sebelum anda beternak ayam cemani, mohon dipahami dahulu bahwa segala macam nikmat sehat, banyak rejeki, sukses, maupun kebahagiaan itu datangnya dari Allah SWT, bukan dari ayam cemani. Sudah banyak mitos yang beredar mengenai ayam cemani, namun anda sebaiknya tetap berhati-hati dalam menyikapi semua mitos yang muncul mengenai ayam cemani tersebut, agar tanda terhindar dari sikap syirik.
Yang perlu diperhatikan juga sebelum beternak ayam cemani selain yang sudah saya jelaskan di atas adalah anda harus mengetahui mana yang termasuk ayam cemani asli dan mana yang termasuk ayam cemani palsu. Berikut cara mudah mengenali ayam cemani yang asli:
1. Bulu ayam cemani yang belum pernah disilangkan akan berwarna hitam asli
2. Keseluruhan kulit ayam cemani termasuk duburnya berwarna hitam legam
3. Jengger ayam cemani berwarna hitam saat kecil dan akan berubah agak kemerahan saat mulai tumbuh dewasa
4. Lidah berwarna abu-abu hingga putih
5. Kaki ayam cemani juga berwarna hitam namun karna terdapat sisik di kakinya, warna akan terlihat menjadi lebih putih
6. Yang sangat perlu diingat bahwa darah dari ayam cemani tidaklah berwarna hitam, namun tetap berwarna merah atau lebih ke warna merah tua.
Nah sekarang akan saya jelaskan cara untuk beternak ayam cemani. Pertama, untuk ayam cemani yang baru menetas. Ayam cemani yang masih kecil sangat rentan pada kematian apalagi pada suhu rendah sehingga perlu adanya lampu pijar dalam kandang agar dapat menghangatkan suhu di sekitar kandang. Usahakan kandang terkena sinar matahari tetapi tetap teduh ketika cahaya matahari sudah terik. Ayam cemani diusia anakan harus diberi vaksinasi tetelo ataupun bisa juga diberi vaksin cacar. Makanan yang dapat anda berikan adalah konsentrat murni tanpa ada campuran apapun. Porsi di 4 minggu pertama 400 gram/ ekor, dan ditingkatkan seiring dengan bertambahnya usia ayam. Ayam yng berusia sekitar 3 minggu dapat dipindahkan ke kandang yang lebih luas. Usahakan kandang agar tidak lembab agar terhindar dari timbulnya bibit-bibit penyakit.
Kedua, ayam cemani pada usia remaja hingga dewasa. Makanan ayam cemani di usia ini dapat mulai dicampur dengan makanan tambahan seperti nasi aking, bekatul, jagung giling dan beberapa campuran makanan lainnya. Cara ini untuk mengurangi pengeluaran biaya pada pakan ternak. Hal ini tidak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ayam secara signifikan. Karna hasil dari ayam akan tetap relatif sama. Di usia ini, mulai berikan ayam cemani makanan secara teratur sehari dua kali. Pada saat ayam sudah dewasa berikan kandang berukuran kecil dengan setiap kandang memuat sekitar 5 ekor saja dengan 1 jantan dan 4 betina.
Yang perlu diperhatikan untuk peletakan kandang, posisikan kandang mengahadap utara agar dapat terkena sinar matahari. Di saat ayam dewasa akan menetaskan telur, pastikan ayam diberi berbagai vitamin untuk menunjang kualitas telur yang akan dihasilkan. Telur-telur ayam cemani dapat ditetaskan secara alami dengan dierami induknya ataupun dengan idukan ayam kampung. Dapat juga dilakukan dengan cara modern yaitu dieramkan menggunakan mesin tetas. Lama pengeraman antara cara alami dan cara modern adalah sama yakni 21 hari. Daftar gratis di Olymp Trade: