Sawit Sumbermas Sarana Bidik Pendapatan Rp2,1 Triliun
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk membidik perolehan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun dan laba bersih Rp708 miliar selama 2014 yang akan dicapai antara lain dengan peningkatan produksi minyak sawit mentah (CPO). Perusahaanpun optimistis perolehan pendapatan sebesar itu akan tercapai mengingat dalam kuartal pertama tahun ini saja produksi CPO sudah meningkat 28 persen dibanding triwulan sebelumnya. RUPS Tahunan perseroan menyetujui penggunaan sebagian dari laba bersih tahun buku 2013, yakni sebesar Rp49,50 miliar untuk didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai. RUPS Tahunan SSMS juga menyetujui dan mengesahkan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) perseroan tahun 2013 yang berjumlah Rp1 triliun, serta menyetujui dan mengesahkan perhitungan laba-rugi.
PT Phapros Targetkan Pendapatan Rp620 Miliar
PT Phapros Tbk menargetkan pendapatan Rp620 miliar pada 2014 menyusul peningkatan produksi obat terutama untuk kebutuhan program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Target pendapatan dari produksi tahun ini mencapai Rp620 miliar tentunya ke depan bisa naik secara bertahap. Dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp521 miliar ada peningkatan sekitar 18 persen pada target hingga akhir tahun ini. Dan jika dilihat dari sisi pasar pada tahun lalu ada pertumbuhan sekitar 13,5 persen untuk nasional sedangkan di tahun ini pihaknya belum bisa memastikan namun demikian dipastikan semakin besar karena produksi untuk obat generik juga semakin banyak. Untuk terus meningkatkan produksi saat ini PT Phapros tengah mempersiapkan pembangunan pabrik baru di Ungaran Kabupaten Semarang untuk menunjang permintaan ekspor dan produksi ke depannya.
TAXI Bagi Dividen Rp 25 Miliar
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) bakal membagikan dividen tahun buku 2013 dengan rasio pembayaran 20% dari laba bersih sebesar Rp 132. Dividen ini setara dengan nilai Rp 12 per saham, atau Rp 25 miliar. Adapun penetapan dividen ini sejalan dengan pendapatan perseroan kian bertumbuh. Nilai pembagian dividen tahun buku 2013 lebih tinggi, yakni 19% ketimbang pembagian dividen tahun buku sebelumnya yang 27% dari laba bersih Rp 79,16 miliar pada 2012 atau setara Rp 21 miliar. Dividen ini akan dibagikan kepada pemilik saham tercatat pada Agustus 2014. Sepanjang tahun lalu, emiten berkode Taxi ini meraih pendapatan sebesar Rp 687 miliar pada 2013 tumbuh 23% ketimbang capaian sebelumnya yaitu 521 Rp miliar. Laba bersih pada 2013 sebesar 132 miliar atau, melesat 67% ketimbang 2012.
Tarif Listrik Naik, Bukit Asam Malah Untung
Kenaikan tarif listrik sebesar 64,7% yang akan diberlakukan bertahap mulai bulan depan tidak menjadi masalah bagi PT Bukit Asam (PTBA) karena perseroan sejak tahun 2012 sudah mulai beralih ke pembangkit listrik milik sendiri untuk kegiatan operasional. Diakui sejak dua tahun lalu semua peralatan operasional beserta penunjang di wilayah operasi Tanjung Enim yang menggunakan tenaga listrik beralih ke pemakaian tenaga listrik milik sendiri yang dihasilkan PLTU Tanjung Enim 3×10 MW. Sementara itu, sisa pemakaian tenaga listrik (excess power) dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Demikian juga halnya di Pelabuhan Tarahan, Lampung.Sejak beroperasinya PLTU Pelabuhan Tarahan 2×8 MW milik sendiri akhir tahun lalu, seluruh peralatan operasional pelabuhan tidak lagi menggunakan listrik milik PLN dan excess power-nya malah dijual ke PLN. Kenaikan tarif listrik justru akan lebih memperkuat daya saing perseroan dibandingkan dengan perusahaan tambang batubara lainnya. Menurut dia, perusahaan lain menggunakan pasokan tenaga listrik dengan tarif industri dan mengonsumsi BBM dalam porsi yang relatif besar.
Laba PT PP Tumbuh 44,4 Persen Kuartal I
PT PP (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi dan investasi mencatatkan kenaikan laba bersih kuartal I/ 2014 sebesar Rp61,43 miliar, tumbuh 44,4 persen dibandingkan laba bersih 2013 sebesar Rp42,54 miliar. Kenaikan laba didorong konstribusi seluruh pilar bisnis perseroan yang menghasilkan keuntungan signifikan, yaitu konstruksi, investasi, EPC, properti dan bisnis pracetak. sampai dengan kuartal I 2014, perseroan membukukan pendapatan usaha (revenue) sebesar Rp1,99 triliun atau naik 55,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp1,28 triliun. Sementara itu, laba usaha PTPP sampai dengan kuartal ini mencapai Rp138,78 miliar atau 77,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp78,17 miliar. Memasuki tahun 2014, PTPP optimis mencapai target yang ditetapkan, tercemin dari pencapaian kontrak baru sebesar Rp4,5 triliun sampai dengan akhir kuartal I 2014.

Daftar gratis di Olymp Trade: