Transaksi E-banking BRI Lampaui Transaksi di Teller
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan jumlah transaksi e-banking sebanyak 409,8 juta transaksi pada kuartal I-2014, melampaui jumlah transaksi di teller yang mencapai 128,8 juta transaksi. Dimana transaksi e-banking tercatat 3,2 kali lebih besar dibandingkan transaksi di teller. hal tersebut menunjukkan bahwa nasabah BRI sudah semakin terbiasa bertransaksi menggunakan e-banking BRI dibanding datang langsung ke outletkonvensional atau tellerH. Kinerja e-banking BRI yang terus meningkat dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi dan volume transaksi pada ATM, SMS Banking, dan Internet Banking BRI. Dari segi pengguna, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 15,1 persen (yoy) dari 17,8 juta menjadi 20,5 juta di kuartal I-2014. Sedangkan jumlah pengguna SMS Banking BRI yang pada kuartal I-2013 tercatat sebanyak 3,69 juta, meningkat 81,8 persen menjadi 6,72 juta pada kuartal I-2014. Dan untuk jumlah pengguna Internet Banking BRI naik 218,7 persen (yoy), dari 430 ribu menjadi 1,38 juta.
Laba Elnusa Melesat 56% pada Kuartal I-2014
Emiten energi, PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan laba bersih sebesar Rp 54,2 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2014, melesat 56% dibanding periode sama tahun lalu Rp 34,7 miliar. Dimana pencapaian pada kuartal I-2014 menunjukkan perseroan masih on track dalam menjaga performa bisnisnya terutama bisnis inti di jasa hulu migas. Seperti tahun berikutnya, strategi Elnusa tetap menjaga kualitas pendapatan usaha yang mampu menghasilan profitabilitas tinggi. Hal tersebut terbukti dengan marjin laba kotor perseroan yang meningkat dari 13% menjadi 16%. Sementara marjin laba bersih dari 3% menjadi 6%. Pencapaian laba tinggi juga tercermin dari pertumbuhan laba kotor sebesar 9% menjadi Rp 147,8 miliar dan laba usaha sebesar 41% menjadi Rp 101,4 miliar yang turut didukung penurunan beban pokok pendapatan sebesar 15%.
Lippo Karawaci Bagi Dividen Rp 320 Miliar
Pemegang saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 320 miliar atau sebesar Rp 13,5 per saham. Jumlah ini setara 26,5% dari laba bersih Lippo Karawaci selama 2013 sebesar Rp 1,23 triliun. Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengungkapkan, pembagian dividen kali ini lebih tinggi 20,7% dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, investor memperoleh dividen sebesar Rp 270 miliar. Karena perolehan laba bersih 2013 tumbuh, pembagian dividen turut meningkat menjadi Rp 325 miliar. Selama 2013, perusahaan yang dikendalikan keluarga Riady itu mencatat kenaikan laba bersih sebesar 16%, dari Rp 1 triliun pada 2012 menjadi Rp 1,23 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 6,6 triliun pada akhir tahun lalu, naik 8% dibandingkan 2012 sebesar Rp 6,1 triliun.
Star Pacific Makin Optimistis di Tahun Pemilu
PT Star Pacific Tbk (LPLI) mengalami kenaikan nilai buku per saham sepanjang tahun lalu, yakni dari Rp 918,2 per saham pada 2012, menjadi Rp 1.286,1 per saham pada 2013. Presiden Direktur Star Pacific, Samuel Tahir mengatakan, perseroan terus optimistis bisnis perseroan di lini investasi dan media makin berkibar tahun ini. Sementara untuk bisnis media, perseroan meyakini media cetak masih bisa diminati di Tanah Air, meskipun secara global, bisnis media cetak mulai ditinggalkan. Seiring perkembangan tren, perseroan pun tidak mau ketinggalan dalam pengembangan media online. Perlu diketahui, Star Pacific memiliki lini bisnis multimedia, yakni PT Multi Media Interaktif (MMI). MMI antara lain memiliki Investor Daily, Majalah Investor, The Jakarta Globe, Globe Asia, dan Beritasatu.com.
Petrokimia Gresik Salurkan Bantuan Modal 61 UKM
PT Petrokimia Gresik (PKG) menyalurkan bantuan total Rp8,33 miliar untuk permodalan kepada 61 usaha kecil menengah (UKM) untuk membantu pelaku UKM yang mengalami kesulitan, terutama akses permodalan. Manajer Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) PKG, Taufik Hidayat, Rabu, mengatakan pemberian bantuan ditujukan secara perorangan maupun kelompok UKM yang menjadi mitra binaan perusahaan. Pemberian bantuan permodalan ini sebagai langkah nyata kontribusi PKG terhadap program pemerintah, yakni meningkatkan daya saing UKM guna menjawab sejumlah tantangan. Dengan adanya bantuan permodalan bisa menjadikan peluang bagi UKM untuk mengembangkan usahanya, terlebih pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kini ditopang dari sektor konsumsi.