Obligasi Lippo Karawaci Oversubscribed 6,3 Kali
Penerbitan obligasi global (global senior notes) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) senilai US$ 150 juta mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari US$ 900 juta. Angka ini setara 6,3 kali lipat dari jumlah yang ditawarkan. Dan hal tersebut dianggap menunjukkan tingginya minat investor terhadap surat utang global perseroan. Seperti diketahui, obligasi yang ditawarkan melalui anak usaha Lippo Karawaci, Theta Capital Pte Ltd, memiliki kupon sebesar 7%. Obligasi dipatok pada harga par (100%) dengan tenor 8 tahun. Bank of America Merrill Lynch, Credit Suisse, Citi, dan Deutsche Bank bertindak sebagai joint bookrunners dan joint global coordinator dalam emisi tersebut. Investor Asia memperoleh alokasi sebesar US$ 130,5 juta (87%) dari jumlah obligasi yang ditawarkan. Sedangkan investor asal Eropa akan mendapat jatah sebanyak US$ 19,5 (13%).
Bumi Resources Tekan Kerugian 6,4%
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat rugi bersih sebesar US$ 660,1 juta selama 2013. Jumlah ini menurun 6,4% dibandingkan dengan rugi bersih 2012 sebesar US$ 705,6 juta. Meski berhasil menekan kerugian, perusahaan tambang milik Grup Bakrie itu mencetak penurunan pendapatan sebesar 5,4%. Pendapatan sepanjang tahun lalu tercatat sebesar US$ 3,5 miliar, turun 5,4% dibandingkan 2012 sebesar US$ 3,7 miliar. Sementara itu, Bumi Resources mencatat kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 3,7%, dari US$ 2,7 miliar pada 2012 menjadi US$ 2,8 miliar tahun lalu. Selama periode Januari – Desember 2013, perseroan menderita rugi bersih akibat penjualan anak usaha sebesar US$ 50 juta.
Kuartal II, Bank Agris Siap IPO
PT Bank Agris akan melakukan penawaran saham perdana (intial publik offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal II-2014. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, rencananya bank yang tergolong bank campuran itu akan menggelar mini expose Jumat (11/4). pemegang saham bank yang dulunya bernama Bank Ficonesia itu adalah PT Dian Intan Perkasa dan Benjamin Jiaravanon. Dian Intan Perkasa menguasai 99,66%, sisanya dimilki Benjamin. Aset perseroan per September 2013 mencapai Rp 2,28 triliun. Jika prosesnya berjalan mulus, maka Bank Agris akan menjadi emiten ke-14 yang listing tahun ini. Ada tiga perusahaan yang dalam waktu dekat melakukan pencatatan saham. Ketiga perusahaan itu adalah PT Graha Layar Prima (GLP), PT Intermedia Capital (IMC), dan PT Eka Sari Lorena Transport.
TBIG Jajaki Notes US$ 500 juta
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), melalui anak usahanya, TBG Global Pte Ltd berencana menerbitkan notes dollar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 500 juta. Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (8/4), TBG global akan menggunakan dana hasil penerbitan notes untuk keperluan investasi dalam bentuk pemberian pinjaman dan penyertaan modal kepada anak usaha, Tower Bersama Singapore (TBS) Pte Ltd. Adapun dana hasil penyertaan modal tersebut kemudian akan digunakan TBS untuk memberikan fasilitas pinjaman antar perusahaan kepada Tower Bersama. Selanjutnya, penerbitas notes dollar AS ini bakal dijamin penuh oleh Tower Bersama. Manajemen perseroan akan menggunkan dana tersebut untuk melunasi (refinancing) utang yang jatuh tempo tahun ini.
Emiten BUMN Konstruksi Kantongi Kontrak Rp 13,2 Triliun
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi mengantongi kontrak proyek sekitar Rp 13,2 triliun hingga kuartal I-2014. PT PP Tbk (PTPP) mengantongi kontrak sebesar Rp 3,5 triliun dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Rp 2,8 triliun. Sementara itu, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masing-masing mengantongi kontrak sebesar Rp 4,8 triliun dan Rp 1,2 triliun. Corporate Secretary Wijaya Karya (Wika) Natal Argawan Pardede menuturkan, kontrak terbesar datang dari kontrak untuk engineering, procurement and construction (EPC) dalam proyek pembangunan fasilitas produksi gas Matindok PT Pertamina EP. Adapun nilai kontrak itu sebesar US$ 234 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun.

Daftar gratis di Olymp Trade: