Pernahkah Anda mendengar peribahasa yang menyebutkan bahwa 7 dari 10 pintu rezeki berasal dari dunia perdagangan. Hal tersebut diyakini banyak orang dan dijadikan sebagai salah satu alasan untuk mulai berdagang. Mungkin Anda juga. Tapi, dengan terbuka lebarnya pintu rezeki dari dunia perdagangan seperti yang disebutkan tersebut, bukan malah membuat Anda berleha-leha dan melupakan esensi dari bisnis dan cenderung melakukan bisnis secara asal tanpa perencanaan yang matang, misalnya.
Nah, lantas bagaimana untuk menyiasati agar sukses ketika berdagang? Sebenarnya, banyak yang bisa dijadikan referensi. Baik itu menggunakan cara berdagang nenek moyang/keluarga, pedagang cina, hingga cara lainnya. Gunakan cara yang Anda yakini bisa sesuai dengan visi misi perusahaan Anda sendiri dan dapat membantu dagangan Anda laris. Berikut beberapa tips yang bersifat umum yang juga bisa dijadikan referensi agar usaha Anda lancar 😉
Setelah memiliki tekad yang kuat untuk serius memulai usaha tentu saja Anda harus menciptakan produk yang akan Anda jual. Untuk menciptakan sebuah produk Anda bisa memilih prinsip ATM yang berarti “Amati, Tiru dan Modifikasi”. Prinsip ini memudahkan Anda karena, jika tidak memiliki ide tersendiri tentang produk apa yang akan dibuat, Anda bisa mengamati sekeliling Anda, produk mana yang sedang menjadi bahan pembicaraan konsumen / produk yang sedang trendi. Setelah mengamati, pilih produk tersebut dan tirulah. Langkah terakhir adalah memodifikasi produk Anda agar tidak sama persis seperti yang Anda tiru. Buatlah modifikasi tersebut menjadi semakin menarik dimata konsumen.
Produk yang telah dibuat tentu saja akan menjadi lebih baik jika dikemas sedemikian rupa hingga dapat benar-benar menarik minat konsumen dan benar-benar membeli produk tersebut. Iringi produk yang menarik tersebut dengan pelayanan yang paling baik agar konsumen tidak kapok untuk datang dan berbelanja di toko Anda.
Modal kejujuran. Modal yang dimaksud di sini bukanlah uang ataupun dana dalam memulai berusaha. Modal yang dimaksud adalah kejujuran. Bagaimana sikap kita dalam berdagang. Apakah kita menjual barang dengan harga seenaknya sendiri ? Apakah kita curang dalam berdagang ? Kejujuran di sini menjadi titik penting karena berpengaruh terhadap kepercayaan para konsumen kita. Seperti orang tua saya yang bekerja sebagai penjahit. Di setiap baju yang dia jahit selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan memberikan harga yang sebenarnya baik harga kain, harga pernak-pernik pakaian dsb. Akhirnya banyak para pelanggan yang puas dan terus kembali menjahitkan baju-bajunya.
Dengan kejujuran menghasilan kepercayaan. Dengan kepercayaan menambah pelanggan. Bila Anda sebagai pedagang mampu mempertahankan kepercayaan pelanggan Anda maka kita telah dinilai memiliki kredibilitas yang baik dan tanpa Anda sadari pelanggan setia Anda ikut menambah luas jaringan daganan Anda. Mereka akan bercerita ke temannya bahwa Anda memiliki barang dagangan dengan harga dan kualitas bagus.
Nah, dalam hal memilih partner dalam bisnis tentu saja Anda harus berhati-hati. Carilah partner yang dapat dipercaya dan memiliki visi misi yang sama dengan perusahaan. Agar dimasa mendatang tidak terdapat perselisihan yang dapat merugikan kedua belah pihak. Karena partner seharusnya saling bekerja sama bukan saling menjatuhkan. Dan hal tersebut dapat dicapai ketika memiliki rekan yang sejalan, bukan sebaliknya.
Tak ada pedagang sukses yang tak mengalami jatuh bangun usahanya. Mereka pasti pernah tetap berjualan walaupun merugi hanya untuk tetap mempertahankan konsumennya. Pepatah mengatakan “Bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian”. Jadi ketika usaha dagang kita sedang terkena badai ingatlah bahwa setelah itu akan terbit mentari yang cerah. Jadi jangan patah semangat.

Daftar gratis di Olymp Trade: