SBI adalah produk yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Produk ini mirip dengan ā€T-Billsā€ yang diterbitkan di Amerika. Karena SBI diterbitkan oleh Bank Sentral, maka dapat dikatakan bahwa SBI adalah Instrumen investasi bebas risiko (Non Risk Instrument) atau sering disebut sebagai risk free.

Produk ini masih kurang dikenal orang secara luas. Karena pada awalnya instrument ini hanya dilakukan oleh Bank-Bank untuk keperluan investasi bank-bank itu sendiri. SBI awalnya digunakan oleh Bank Indonesia sebagaiĀ Bank Sentral di Indonesia untuk mengatur likuiditas Rupiah di negeri ini. Tapi saat ini, perorangan/perusahaan/institusi keuanganĀ non bank termasuk orang asing (non resident) juga boleh membeli instrument ini

Siklus transaksi SBI:

1. SBI diperdagangkan setiap hari Kamis dan berjangka waktu 28 hari saja dengan jatuh tempo hari Kamis ke-4 berikutnya.
Contoh : Transaksi tanggal 3 April 2008 maka jatuh temponya adalah tanggal 24 April 2008

2. Proses pembelian SBI itu melalui lelang yang dilakukan setiap hari Rabu (sehari sebelum transaksi/hari Kamis) oleh Bank-Bank di Indonesia atau broker-broker yang ditunjuk.

3.Bila anda sebagai perorangan atau perusahaan ingin membeli SBI harus menghubungi Bank yag menawarkan produk ini. Tidak bisa pergi ke broker yang ditunjuk atau langsung, karena broker-broker itu memberikan jasanya ke Bank-Bank sebagai alternative bila Bank-bank itu tidak mau repot harus ikut. Lelang ke Bank Indonesia.

3. Setiap hari Rabu sore akan ada pengumuman dari Bank Indonesia : Siapa yang mendapatkan lelang itu dan berapa besar nilainya yang diperoleh.

Contohnya :

Bila Bank ABC ingin membeli SBI sebesar Rp.100 milyard. Pengumuman dari Bank Indonesia, bisa saja Bank ABC itu dapat Rp.100 milyard atau bisa juga kurang. Hal ini tergantung keputusan dari Bank Indonesia

Dengan adanya waktu lelang hari Rabu di Bank Indonesia, berarti anda perlu menghubungi Bank yang menawarkan produk ini, kapan batas waktu bagi anda untuk membeli produk ini. Apakah bisa dilakukan hari Rabu juga atau hari sebelumnya

Cara perhitungan bunganya :

Pehitungan bunga SBI berbeda dengan investasi seperti deposito, tabungan, money market dll. Kalau cara perhitungan seperti deposito, tabungan, money marketĀ  menggunakan cara compounding atau bunga majemuk, maka SBI menggunakan cara diskonto.

Contoh konsep Diskonto :
1.Ā Bila anda ingin membeli Rp.1 milyard SBI maka
-Pada tanggal transaksi anda tidak perlu membayar Rp.1 milyard tapi dikurangi dengan bunga diskontonya sehingga yang harus dibayarkan misalnya Rp.980 juta saja.
-Nanti pada saat SBI jatuh tempo, anda akan menerima Rp.1 milyard
-Selisih Rp.1 milyard ā€“ Rp.980 juta = Rp.20 juta adalah bunga yang anda dapatkan, tentunya perlu dipotong pajak pendapatan bunga yang berlaku.

Sekarang anda sudah punya gambaran mengenai alternatif produk investasi anda. Bandingkanlah returnnya dengan jenis investasi lainnya sebelum anda memutuskan untuk berinvestasi (Irwan Santoso).

Daftar gratis di Olymp Trade: