Industri fashion dan aksesoris adalah salah satu industri yang tak akan pernah surut. Mode akan selalu berkembang tiap tahunnya, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Mode itu seringkali berkembang karena pengaruh tayangan televisi, misalnya, seorang artis atau public figure yang mempopulerkan gaya pakaian tertentu. Atau misalnya, serial Korea yang marak di layar kaca beberapa tahun belakangan turut memengaruhi gaya berpakaian remaja-remaja di Indonesia.
Bahkan diyakini mode itu tidak akan bertahan lama, hampir tiap tahunnya pasti akan ada perubahan. Meski demikian, kadang mode itu hanya berputar saja. Misalnya, celana dengan model slim, longgar, cutbray, kemudian kembali lagi ke slim. Yang membuat sedikit berbeda barangkali adalah aksesoris yang dilekatkan pada pakaian, terutama pada pakaian wanita.
Melihat betapa menariknya menceburkan diri dalam bisnis fashion ini, kami akan memberikan informasi peluang bisnis waralaba bagi anda soal industri fashion dan kerajinan yang berasal dari Yogyakarta: Rumah Warna. Bagi anda yang menyukai fashion dan berani untuk bergerak di bisnis ini, barangkali ini bisa menjadi alternatif pilihan anda untuk merencanakan bisnis anda.
Ringkasan informasi

Berdiri : 2002 Industri : Fashion & Kerajinan
Website :http://www.rumahwarna.co.id Kontak : Fajrin
Telepon : 085643030098 Fax : 0274-884816
E-mail : [email protected]
Alamat : Jl. kemuning 17 sawit sari condong catur, Yogyakarta
Perkiraan investasi : Rp. 50.000.000 ?150.000.000

Rumah Warna adalah perusahaan yang termasuk dalam industri fashion dan kerajinan. Mereka menitik beratkan target pasarnya pada kalangan remaja yang memang dianggap konsumtif terhadap kebutuhan mereka akan fashion. Produk utama yang ditawarkan oleh perusahan ini adalah tas, dompet, softcase, frame, dan berbagai aksesoris lain yang dibutuhkan oleh sebagian besar remaja untuk pergaulan. Ketika sumber tulisan ini dibuat, kabarnya Rumah Warna sudah memiliki 70 outlet waralaba di seluruh Indonesia.
Perjalanan Bisnis Rumah Warna
Bisnis ini dirintis oleh Nanang. Berdasarkan informasi yang ada, pada awalnya dia membuat bingkai skala kecil di kediamannya dengan modal sebesar Rp50 ribu. Modal tersebut tentu sangat kecil bila dibandingkan dengan omzet bisnisnya yang sekarang. Sejak awal Nanang sudah melihat potensi pasar ABG akan bisa mengantarnya menjadi bisnis sukses. Maka mulailah Nanang berkonsentrasi pada Rumah Warna pada awal 2000an. Masih dengan mengusung tema ABG Nanang memproduksi tas, dompet scrapbook, bingkai sampai sprei dan bedcover dengan warna-warni cerah.
Nanang berorientasi pada produk dengan bahan baku buatan dalam negeri justru karena dengan begitu Nanang bisa memasang harga yang murah untuk produknya. Pasalnya pasar Rumah Warna adalah ABG yang rata-rata kantongnya pas-pasan hanya dari uang saku orang tua. Memakai bahan baku impor akan membuat harga jual terpaksa tinggi sehingga tidak terjangkau oleh target pasar. Lagipula Nanang yakin sepenuhnya produk dalam negeri tak kalah berkualitas dengan produk luar, asal pandai mengolahnya.
Buktinya Nanang dengan usahaRumah Warna, dalam satu dekade saja, Rumah Warna sudah masuk dalam jajaran bisnis sukses di Jogjakarta. Kini Jogja tak lagi hanya identic dengan batik dan kerajinan, tapi juga produk inovasi kawula muda macam Rumah Warna. Salah satu senjata Rumah Warna dalam pemasaran adalah melalui berbagai pameran. Di kota Jogja pameran industri craft memang tidak pernah berhenti, datang silih berganti. Kesempatan ini terus menjadi pilihan Nanang dalam masa perkenalan produk.
Omzet Rumah Warna saat ini sudah mencapai 4 milyar perbulan. Dengan 2 pabrik di Kutoarjo dan Bantul dengan produksi normal harian mencapai 35 ribu per bulan. Rumah Warna juga sudah memiliki 70 outlet di penjuru Indonesia. Malah Rumah Warna sempat membuka outlet di Jepang dan Prancis. Sayangnya, Nanang kurang mempersiapkan diri dengan pembukaan pasar tersebut, permintaan disana justru terlalu tinggi dan tak sanggup dipenuhi oleh pabrik yang ada.
Pasalnya hingga sekarang, Nanang masih mengutamakan konsep produksi padat karya alias handmade. Akibatnya cukup sulit bagi Nanang mengungkit kecepatan produksi. Tapi justru inilah yang menjadi salah satu nilai jual produk Rumah Warna, orisinalitas dari handmadenya. Rencananya memang Nanang akan membuka lagi pabrik untuk kemudian kembali mencoba membuka pasar baru di luar negeri. Inilah kisah sukses seorang Nanang, yang cinta pada produk dalam negeri. Merintis bisnis sukses dari tahap yang paling sederhana dan murah, hingga perlahan mengejar pengembangan hingga 500 cabang seluruh Indonesia dan membuka pasar Internasional.
Dari sekian banyak bisnis waralaba yang bergerak di bidang fashion dan kerajinan, mengapa kita perlu melirik perusahaan satu ini? Tentu saja karena mereka memiliki kelebihan-kelebihan yang jarang dimiliki oleh perusahaan sejenis. Demikian Rumah Warna mengklaim keuntungan yang ada pada perusahaan mereka:

  • Berpengalaman lebih dari 13 tahun
  • Brand sudah terkenal ,70 gerai di indonesia
  • Produk asli Indonesia
  • konsep bisnis yang terbukti profitable
  • segmen market yang besar di indonesia
  • Promo Endorsemen artis nasional
  • Tanpa franchise fee dan royalty fee
  • margin keuntungan kotor besar=50%
  • Training SOP ,pendampingan free
  • Bisa memilih aktif atau pasif
  • produk yang berkualitas dan marketable
  • Bisa dibuka dimana saja
  • Didukung sistem pemasaran

Secara garis besar diinformasikan bahwa Rumah Warna ini memiliki dua konsep toko yang biasa untuk diwaralabakan. Kedua konsep ini berbeda, sesuai dengan tempat yang hendak dipilih oleh franchisor. Kedua konsep ini adalah Island Rumahwarna dan Outlet Rumahwarna. Apa saja perbedaan yang ada pada kedua konsep ini?
Island Rumahwarna
Konsep Island Rumahwarna adalah produk paket usaha berlisensi Rumahwarna yang menggunakan ruang di Mall yang terletak ditengah koridor atau sering disebut ?sland? Konsep ini menggunakan konsep display terbuka. Konsumen bisa langsung berinteraksi dengan frontliner dan bisa langsung memilih produk Rumahwarna. Standar Pelayanan Frontliner dan display Rumahwarna island terbukti baik dan member hasil yang baik dan memuaskan. Luas island Rumahwarna rata-rata sampai dengan 9m? Beberapa Island Rumahwarna yang tersebar di Indonesia adalah ; PTC Mall Palembang, Central Plaza Bandar Lampung, Ciputra Serayak Pekanbaru, ITC Depok, Grage Cirebon, BIP Bandung, Jatinangor Town Square, Ambarukmo Plaza Jogja, KETOS, Mall Kediri, Royal Plaza Surabaya, MATOS & MOG di Malang, dan BATOS di Batu.
Outlet Rumahwarna
Konsep outlet Rumahwarna adalah produk paket usalha berlisensi Rumahwarna dengan ruang berkonsep gallery, luas dan nyaman.Konsep yang tertata dan menarik, sangat ?irly?bernuansa kreatif dan penuh warna. Untuk mendirikan outlet Rumahwarna ini minimal memiliki ukuran 24m?yang berada di ruas jalan strategis. Kota-kota yang sudah ada Outlet Rumahwarna antara lain ; Aceh, Bali, Banjarbaru, Banjarmasin, Bojonegoro, Cilacap, Jogja, Jember, Gresik, Jepara, Jombang, Karangkobar, Kebumen, Karangkobar, Kudus, Lombok, Kediri, Kudus, Madiun, Magelang, Pamengkasan, Pamulang, Purwokerto, Purbalingga, Renon, Salatiga, Sampangan, Solo, Sumenep, Tasikmalaya, Temanggung, Tegal, Tembalang, Tlogosari, Tuban, Wangon, Wonosobo, Mojokerto, Cirebon, Pemalang, Sidoarjo.
Menjadi mitra Rumah Warna
Sumber lain menyebutkan bukan dari sisi dua jenis konsep yang berbeda dalam tawaran waralaba Rumah Warna, melainkan dari sisi dua tipe dengan harga masing-masing yang berbeda. Berikut pilihan paket bisnis Rumah Warna yang bisa anda pilih sesuai budget yang ingin anda tentukan:
Type Booth
Perkiraan investasi total: Rp80 juta, dengan rincian Rp50 juta untuk investasi barang dan Rp30 juta untuk pembelian interior. Besaran pemasukan per bulan diperkirakan hingga mencapai Rp40 juta.

  • Harga pokok 50% : Rp.20.000.000
  • Profit kotor : Rp.20.000.000
  • Pengeluaran sewa tempat : Rp.4.000.000
  • Pengeluaran Gaji SPG : Rp.4.000.000
  • Pengeluaran Operasional : Rp.1.000.000
  • Total pengeluaran: 9.000.000
  • Net profit : Rp.11.000.000

Pengeluaran store 100% investor periode balik modal 7,2 bulan *harga berlaku pulau Jawa, luar Pula Jawa menyesuaikan.
Type store
Perkiraan investasi total Rp150 juta, dengan rincian Rp100 juta untuk investasi barang dan Rp50 juta untuk pembelian interior. Besaran pemasukan per bulan diperkirakan hingga mencapai Rp60 juta.

  • Harga pokok 50% : Rp.30.000.000
  • Profit kotor Rp.30.000.000
  • Pengeluaran sewa tempat Rp.2.000.000
  • Pengeluaran gaji SPG. Rp.4.000.000
  • Pengeluaran operasional. Rp.2.000.000
  • Total pengeluaran : 8.000.000
  • Net profit : Rp.22.000.000

Pengeluaran store 100% investor periode balik modal 6,8 bulan
Demikian yang bisa kami informasikan. Bisnis ini menarik sekali untuk anda jalankan, terutama di daerah-daerah yang belum ada pesaing dari bisnis ini. Menurut sumber yang ada, menjelang Lebaran kemarin banyak perusahaan pernak-pernik dan fashion yang mengajukan pinjaman lebih ke bank-bank untuk mendapatkan permodalan yang lebih besar untuk menambah produk mereka. Bagaimana fashion adalah bagian dari kebudayaan yang setiap harinya dihidupi oleh masyarakat kita. Jadi, apakah anda tertarik?

Daftar gratis di Olymp Trade: