Apa yang anda lakukan ketika hendak membeli gadget? Tentu selain melihat ketersediaan dana, anda juga mempelajari fitur dan membanding-bandingkan dengan produk lain, bukan? Begitu juga yang perlu anda lakukan untuk membeli produk-produk keuangan yang saat ini begitu beragam. Anda perlu mengenal dengan baik besaran dana yang harus anda persiapkan dalam jangka waktu tertentu, fungsi pokoknya, keuntungan yang mungkin anda peroleh, serta risiko yang bisa saja muncul dan menerpa anda. Nah, kali ini kami akan menginformasikan kepada anda mengenai jenis asuransi unit link yang dikenal mengalami pertumbuhan yang fenomenal. Mari kita simak!
Pada dasarnya asuransi unit link adalah produk yang menggabungkan antara investasi dengan asuransi. Artinya, di dalam sebuah produk yang dibeli, nasabah bisa mendapatkan fungsi investasi dan proteksi sekaligus. Apakah yang dimaksud dengan keduanya? Kita memerlukan investasi untuk meraih tujuan finansial kita, seperti dana pensiun dan dana pendidikan. Tanpa menggunakan investasi, kita hanya bisa mengandalkan tabungan. Kekurangan dari tabungan adalah bunga yang rendah, serta tidak mampu mengejar ketinggalan inflasi. Sedangkan fungsi proteksi ini melindungi diri dari risiko-risiko meninggal, sakit, dan sebagainya. Untuk dapat terus melakukan investasi, fungsi proteksi ini harus didapatkan oleh seseorang.
Dilihat dari segi kepraktisan untuk nasabah, asuransi unit link dapat diunggulkan. Nasabah tidak perlu datang ke dua perusahaan, yaitu perusahaan asuransi dan perusahaan pengelola investasi reksadana (manajer investasi). Beberapa hal yang diyakini menjadi kelebihan dari asuransi unit link:

  • cukup dengan membayar satu premi, nasabah sudah mendapatkan fungsi investasi dan proteksi;
  • nasabah tidak perlu mengelola investasi;
  • nasabah tidak perlu mencari asuransi tambahan karena sudah ditawarkan unit link;
  • premi minimum yang rendah membuatnya lebih bisa mengatasi keadaan
  • memberikan kemudahan bagi nasabah yang tidak terliterasi dengan baik soal reksadana

Dengan kelebihan-kelebihan yang demikian, nasabah perlu membayar biaya di luar biaya asuransi. Beberapa biaya yang dimaksud adalah biaya administrasi, biaya alokasi premi, biaya akuisisi, biaya pengelolaan investasi, dan biaya unit link premi tunggal. Biaya administrasi dibayarkan selama asuransi masih berlaku, besarannya sekitar Rp 20.000,00 sampai Rp 30.000,00 per bulan. Biaya alokasi premi dibayarkan di muka sebelum dan setiap dana masuk, besarannya sekitar 5% dari nilai asuransi. Secara singkat, biaya akuisisi dibebankan oleh perusahaan asuransi kepada nasabah saat membeli polis asuransi jiwa. Biasanya dialokasikan untuk operasional perusahaan dan komisi agen. Biaya pengelolaan investasi dibayarkan oleh nasabah dengan besaran rata-rata 0,5% hingga 3% per tahun. Variasi biaya ini tergantung berdasarkan jenis investasi yang dipakai nasabah. Sedangkan biaya unit link premi tunggal ini nasabah membayar sekaligus premi di muka, sehingga tidak perlu membayar lagi. Metode ini disarankan hanya untuk nasabah yang sudah mencapai kemapanan finansial.
Meskipun terdengar memiliki begitu banyak kelebihan, tapi asuransi unit link ini juga mengandung kekurangan yang cukup membuat kita orang awam menjadi pusing. Kekurangan utamanya adalah unit link memiliki kompleksitas dalam perhitungannya, karena menggabungkan fungsi investasi dan proteksi itu. Berbagai pakar finansial menyebutkan bahwa pada umumnya nasabah enggan membaca ketentuan polis serta memahami fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh unit link. Akibatnya, seperti yang juga muncul dalam forum-forum, banyak nasabah yang merasa asuransi unit link ini terlalu berat. Bahkan tidak sedikit yang kemudian bermasalah. Namun, semua kembali ke nasabah dan diri anda sebagai calon nasabah. Sangat disarankan untuk memahami fitur-fitur unit link sebelum membeli produk ini. Selamat menimbang!
activate javascript

Daftar gratis di Olymp Trade: