Jika memiliki website, salah satu tool yang sangat ampuh untuk menganalisa pengunjung website adalah Google Analytics. Melalui Google Analytics kita dapat mengetahui jumlah pengunjung dan asal pengunjung sehingga dapat dianalisa lebih lanjut untuk lebih meningkatkan jumlah pengunjung website. Berikut hal-hal yang dapat di analisa:

  1. Sumber pengunjung apakah dari search engine, email, sosial atau iklan. Jumlah pengunjung dari search engine yang besar memang baik, namun jika terlalu besar persentasenya artinya anda kurang memanfaatkan sumber pengunjung lainnya misalnya social media. Targetkan pengunjung search engine antara 50-60%. Dengan membandingkan data ini dengan data 6 bulan lalu kita dapat mendapatkan trend asal pengunjung anda. Jika 6 bulan lalu banyak pengunjung berasal dari search engine, dan kemudian pengunjung dari social media mulai banyak, artinya anda sudah menuju ke arah yang benar.
    sumber-pengunjung

    Asal pengunjung website

  2. Menganalisa halaman awal (landing page) pengunjung hadir diwebsite anda dan membandingkannya dengan bounce rate. Targetkan bounce rate antara 50%-80% jika website merupakan blog atau berisi artikel-artikel, misalnya dengan memberikan pengunjung informasi di halaman-halaman lainnya berkaitan dengan halaman yang mereka tuju. Ketika ada halaman yang mempunyai bounce rate dibawah 80%, anda dapat menganalisa lebih lanjut untuk mengetahui mengapa halaman tersebut mempunyai bounce rate yang rendah dan menduplikasikannya ke halaman-halaman lainnya. Lakukanlah analisa terhadap 20 halaman terbaik anda. Untuk toko online, bounce rate yang normal adalah antara 10%-40%.
  3. Menganalisa pengunjung website melalui mobile device (smart phone) dan membandingkannya dengan pengunjung melalui laptop/PC. Kemudian menganalisa data pengunjung yang menggunakan mobile device dengan asal mereka, apakah dari search engine, social media atau yang lainnya. Apakah ada perbedaan antara pengunjung website menggunakan laptop dengan mobile device? Misalnya pengunjung dari laptop banyak berasal dari search engine dan mobile device banyak dari sosial media.
  4. Menggunakan In-Page Analytics untuk menganalisa bagian-bagian mana yang di klik oleh pengunjung sehingga kita dapat memperbaiki layout website. Misalnya jika ada menu yang jarang diklik pengunjung, maka menu tersebut dapat di letakkan di paling akhir agar yang sering di klik makin mudah diklik oleh pengunjung. Lalu untuk halaman yang sering dibuka oleh pengunjung maka perlu kita curahkan waktu lebih banyak.
  5. Dengan membuka “Site Speed” lalu “Speed Suggestion” maka akan diberikan saran-saran untuk meningkatkan kecepatan loading website, dimana website yang cepat loadingnya akan baik untuk pengunjung dan hal ini juga akan membantu ranking di search engine.
  6. “Not Provided” keyword adalah keyword yang tidak ditampilkan oleh Google untuk melindungi privacy pengunjung. Misalnya ketika mereka sudah login ke website Google misalnya gmail dan melakukan pencarian maka keyword yang dicari tidak akan muncul di Google Analytics. Untuk menganalisa data “Not Provided” ini, anda bisa menganalisa data tersebut dengan memfilter data tersebut dengan landing page, sehingga anda bisa menebak kira-kira keyword yang dimaksud. Walaupun keywordnya tidak diketahui, tapi dapat diketahui bahwa keyword tersebut banyak yang menuju ke suatu halaman tertentu sehingga dapat diperkirakan keyword yang di maksud berhubungan dengan halaman tersebut. Berdasarkan landing page yang dituju, dapat di perkirakan keyword yang di gunakan dengan menggunakan Google Adwords Keyword Planner. Data keyword tersebut dapat digunakan sebagai ide membuat halaman/artikel baru.

keyword-ideas

Daftar gratis di Olymp Trade: