Investasi kayu jabon 2Sektor kehutanan sampai saat ini belum banyak mendapat perhatian dari masyarakat luas. Padahal invetasi semacam ini tidak kalah menguntungkan dengan bisnis investasi lainnya, apabila ditekuni dengan baik. Salah satu jenis investasi kehutanan saat ini yang mulai populer adalah pohon Jabon. Kepopulerannya mulai berada di atas popularitas pohon sengon, pohon yang  sebelumnya telah dikembangkan secara massal.
Setiap tanah dengan luas satu hektar dapat ditanami sebanyak 400 pohon, dengan jarak penanaman dihitung sebesar 3 x 3 meter. Secara ekonomis, keuntungan dari bisnis ini bisa didapatkan hanya dengan menanam pohon minimal 200 pohon atau sekitar setengah hektar. Pohon ini pun tumbuh baik di dataran rendah semisal lembah, pada ketinggian 0 hingga 700 meter di atas permukaan laut.
Jabon sendiri terdiri dari 2 varietas, yaitu jabon merah serta jabon putih. Masing-masing memiliki keunggulan sendiri. Jabon merah memiliki karakater kayu keras, sebaliknya pohon jabon putih memiliki karakter kayu  yang lunak. Adapun mengenai bibit, 1 kilogram bibit pohon jabon dapat ditanam di atas tanah seluas 5000 hektar, jika mengikuti perhitungan penanaman 400 jabon untuk setiap hektar.
Pohon jabon bisa tumbuh di berbagai macam tempat, bahkan di tanah liat dan tanah berbatu. Ia juga mempunyai daya tahan terhadap penyakit dan hama. Sehingga penanaman Jabon tidak rumit atau mengharuskannya di tanam dalam situasi khusus. Ia dapat tumbuh di lahan subur hingga lahan kritis. Ia juga dapat dikembangkan dengan konsep tumpang sari. Sementara untuk pertumbuhan, kayu dari pohon dapat dijual hanya dalam dengan melakukan perawatan selama 4 sampai 5 tahun dan paling lama selama 7 tahun, berbeda dengan jati yang membutuhkan waktu belasan tahun. Namun secara fisik, kayu ini mirip dengan pohon Jati, sehingga sering banyak yang memplesetkan kata Jabon sebagai kependekan dari ‘jati bongsor’.
Kayu Jabon dijadikan salah satu bahan utama dalam industri perkayuan untuk skala besar semisal bahan untuk kayu lapis, kertas, pensil, korek api, mebel ringan, tripleks, peti buah,  dan sebagainya. ini  membuat jabon menjadi investasi yang aman, karena hanya digunakan sebagai bahan baku untuk industri yang dapat dikontrol perdagangannya. Sebagai kayu untuk industri, Jabon memiliki kelebihan sendiri. Salah satunya sebagai andalan kayu lapis. Kayu ini berbentuk lurus, dengan tekstur yang beragam mulai agak halus hingga agak kasar. Ia mudah untuk dikeringkan dengan pengeringan alami maupuan dengan alat pengering. Pengeringan ini tidak membuat banyak kecatatan pada kayu, sehingga tidak banyak bagian kayu yang terbuang ketika dijadikan bahan untuk kayu lapis. Jabon juga mudah dilekatkan dan mudah untuk dikupas.  Beratnya pun tidak jauh berbeda dengan jati putih.
Bagi mereka yang tertarik untuk melirik investasi satu ini, saat ini sudah banyak perusahaan maupun kelompok tani yang menyediakan program investasi kayu jabon. Untuk harga bibit tergantung dari penyedia program investasi dan jenis bibitnya. Ada yang menawarkan harga sekitar 10 ribuan hingga 40 ribuan perpohon. Selebihnya nanti akan berurusan dengan perawatan tanaman. Uniknya investasi ini pun bisa diangsur. Soal keuntungan, misalnya dengan investasi 5 juta bisa menghasilkan keuntungan 9 sampai dengan 15 juta. Sementara untuk di atas 50 juta, hasil bersih dari investasi pohon ini bisa mencapai 300 juta. Selain itu secara sosial industri pohon jabon juga memberikan manfaat bagi pemberdayaan petani serta mengurangi efek pemanasan global.

Daftar gratis di Olymp Trade: