Pada artikel-artikel sebelumnya anda telah mengenal bagaimana cara anda berinvestasi rumah dengan KPR, bagaimana cara mendapat untung yang maksimal dari investasi rumah, serta puluhan artikel lain yang membantu anda dalam menentukan investasi. Kali ini kami akan memberikan kepada anda perbandingan investasi tanah dan rumah. Tanah dan rumah seringkali digunakan sebagai investasi, terutama untuk anda yang sudah memiliki tujuan jangka menengah hingga jangka panjang. Perbandingan ini kami buat sebagai pertimbangan anda, apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing jika dilihat dari beberapa komponen investasi berikut. Mari kita simak.
Peluang untuk memberikan nilai tambah
Nilai tambah (added value) adalah perlakuan yang dapat anda berikan kepada rumah atau tanah anda sebagai investasi agar harganya bisa naik. Misalnya, pada bangunan rumah anda bisa memberikan nilai tambah dengan menjadikannya sebagai ruko, cafe kecil, disewakan, disewakan per kamar (kos), studio musik, serta masih ada puluhan peluang lain yang bisa anda lakukan pada rumah anda. Dalam hal memberikan peluang nilai tambah, investasi anda yang berupa tanah memiliki peluang yang lebih kecil. Barangkali kalau lokasi tanah anda strategis dan cukup luas, anda bisa sewakan lahan tersebut sebagai lahan parkir. Di Yogyakarta, misalnya, kini mulai menjamur perumahan kecil yang jalannya relatif sempit. Mobil-mobil yang diparkir di pinggir jalan tentu menghalangi mobilitas kendaraan lain yang akan lewat. Lahan-lahan kosong di dekat perumahan adalah peluang yang sangat bagus.
Return dan capital gain
Kedua jenis investasi ini, rumah dan tanah, diyakini memiliki nilai return dan capital gain yang tinggi. Namun return dan capital gain yang tinggi ini hanya bisa anda rasakan apabila anda menempatkannnya pada investasi jangka panjang. Berbagai sumber menyebutkan paling tidak jangka waktu yang tepat adalah lima tahun atau lebih untuk mendapatkan harga yang cukup tinggi. Jika anda menjualnya sebelum lima tahun, anda bagaikan menyembelih angsa bertelur emas. Berapa rata-rata kenaikan nilai investasi rumah dan tanah setiap tahunnya? Rata-rata tanah mengalami kenaikan harga 20%-25% tiap tahunnya. Sedangkan rata-rata kenaikan harga pada investasi rumah adalah berkisar 15%-20%. Jadi soal nilai tambah investasi tiap tahunnya, kali ini tanah menawarkan keuntungan lebih banyak.
Biaya Perawatan
Ini adalah komponen yang seringkali luput diperhitungkan oleh anda yang melakukan investasi rumah atau tanah. Ya, dua hal itu tetap membutuhkan perawatan berkala yang tentu ada biayanya. Apa saja jenis perawatan terhadap rumah dan tanah yang harus kita bayar? Untuk investasi rumah, anda perlu mengeluarkan biaya untuk memperbaiki cat tembok yang kusam, memperbaiki saluran air, listrik, lantai, hingga memastikan angin mengalir di dalam rumah sehingga tidak lembab. Belum lagi bila rumah anda berada di perumahan, masih harus membayar berbagai macam iuran bulanan. Masih ada banyak jenis perawatan ketika kita menginvestasikan rumah. Bagaimana dengan tanah? Dalam hal ini tanah relatif sedikit dalam memerlukan biaya perawatan. Jadi, meskipun tampaknya biaya perawatan ini relatif kecil untuk kedua jenis investasi ini, ada baiknya tetap diperhitungkan karena bagaimanapun akan menjadi pengeluaran anda.
Risiko kepemilikan
Untuk yang satu ini tidak berkaitan langsung dengan biaya, tetapi merupakan hal penting yang harus anda pertimbangkan ketika melakukan investasi rumah atau tanah. Risiko kepemilikan ini berkaitan dengan segala risiko, mulai dari faktor alam hingga kejahatan manusia, yang bisa terjadi pada rumah atau tanah anda. Tentu dalam hal ini rumah memiliki risiko yang lebih besar. Kita bisa membayangkan bagaimana sulitnya membersihkan rumah ketika ada bencana alam yang tentu tidak kita harapkan, ketika dirusak oleh orang-orang tidak bertanggungjawab, atau ketika disatroni pencuri. Risiko-risiko tersebut bagaimanapun juga selalu ada dan perlu kita pikirkan. Sedangkan untuk investasi tanah kita punya risiko pathok yang digeser, atau tanah kita dijadikan tempat pembuangan sampah secara liar. Maka harus dilakukan langkah-langkah pencegahan agar risiko-risiko tersebut dapat diminimalisir.
Tingkat likuiditas
Bagaimana dengan tingkat likuiditas pada investasi rumah atau tanah? Kita tentu harus berhati-hati sebelum menentukan karena ada beberapa faktor yang memengaruhi misalnya lokasi, luas, dan harga pasaran. Namun memang, pada umumnya rumah memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi, rumah lebih mudah untuk dijual. Apalagi jika rumah yang anda miliki ini berada di lokasi yang strategis atau termasuk dalam perencanaan wilayah dan akan ada pusat-pusat ekonomi. Tanah relatif memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah karena tidak dapat langsung digunakan untuk berbagai aktivitas. Apalagi kalau tanah yang anda miliki ini berukuran luas.
Biaya pajak dan asuransi
Dua komponen biaya ini juga dua hal yang jarang dilihat oleh anda ketika melakukan investasi pada rumah atau tanah. Ketika anda melakukan investasi pada rumah, anda perlu membayar pajak yang harus disetorkan kepada pemerintah tiap tahunnya. Sedangkan biaya asuransi berangkali anda butuhkan untuk melindungi rumah dari risiko-risiko yang tidak anda inginkan terjadi. Pada investasi tanah, anda hampir tidak mengeluarkan dana untuk dua pos biaya tersebut. Dalam hal ini investasi tanah lebih menguntungkan, karena tidak ada pengeluaran seperti pada investasi rumah.
Lokasi
Kita tentu sepakat bahwa lokasi adalah salah satu pertimbangkan dengan kuat sebelum kita melakukan investasi rumah atau tanah. Untuk jangka waktu menengah dan panjang, kita bisa membeli rumah dengan lokasi yang ramai dan banyak fasilitas. Pertimbangkan juga adanya rencana tata ruang dan wilayah yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk melihat potensi ekonomi di lingkungan tersebut dalam waktu beberapa tahun ke depan. Sedangkan untuk tujuan investasi jangka panjang, kita perlu melirik tanah. Perhatikan lokasi di mana tanah yang akan anda beli, apakah lokasi tersebut berpotensi untuk dijadikan sumber kehidupan ekonomi? Ataukah lokasi tersebut hanyalah akan ditinggalkan oleh investor? Faktor lokasi ini tentu perlu dijadikan pertimbangan apakah anda hendak melakukan investasi rumah atau tanah.
Digunakan sebagai agunan?
Berbagai sumber informasi menyebutkan, bahwa meskipun lebih untung dan minim risiko ketika kita menginvestasikan dana kita pada tanah, rumah lebih memiliki fungsi yang banyak. Misalnya, kita bisa menggunakan rumah itu sebagai agunan untuk meminjam sejumlah uang di bank. Hal ini menjadi penting ketika kita membutuhkan dana besar untuk investasi atau menyuntikkan modal yang cukup besar dalam usaha kita. Tanah diyakini tidak dapat dijadikan agunan bagi anda untuk meminjam dana di bank. Bank tidak akan ambil risiko dengan mengambil tanah sebagai agunan barangkali karena tingkat likuiditasnya cenderung kecil bila dibandingkan dengan rumah.
Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa anda gunakan untuk membandingkan investasi tanah dan rumah. Setelah anda berpikir masak, manakah yang anda pilih sebagai lahan investasi anda? Pastikan anda sudah melakukan riset yang banyak sebelum mengambil keputusan untuk menginvestasikan dana anda. Pada dasarnya investasi tanah atau rumah sama-sama memiliki return yang relatif besar dibanding jenis investasi lain. Semua bergantung pada tujuan investasi dan kondisi finansial anda saat ini.

Daftar gratis di Olymp Trade: