Exchange rate atau nilai tukar adalah harga mata uang satu negara dalam satuan mata uang lainnya yang biasa disebut dengan reference currency (Shapiro, Alan, 45). Exchange rate dapat diperdagangkan dengan dua cara, yaitu: dengan nilai sekarang (spot rate); transaksi yang dilakukan segera, atau dengan nilai masa depan (forward rate); transaksi dilakukan pada waktu tertentu di masa depan. Nilai suatu mata uang ditentukan oleh demand dan supply mata uang terkait.

Pada kenyataannya, exchange rate mempunyai dua nilai baik untuk spot rate maupun forward rate, yaitu nilai jual(ask rate) dan nilai beli(bid rate), dilihat dari pihak dealer/bank pertukaran mata uang. Bid rate selalu lebih rendah daripada ask rate, dari selisih antara bid rate dan ask rate inilah dealer mendapat keuntungan.

Menurut Shapiro (2006), beberapa faktor- faktor yang mempengaruhi keseimbangan exchange rate diantaranya:

a) Tingkat inflasi relatif
Kelebihan supply mata uang A akan menyebabkan inflasi di negara A, jika inflasi di negara A lebih tinggi daripada di negara B maka ini berarti kenaikan relatif harga barang-barang buatan negara A dibandingkan dengan harga barang-barang buatan negara B. Kenaikan relatif harga barang-barang ini mendorong konsumen negara A untuk membeli barang-barang dari negara B.

Untuk membeli barang-barang tersebut, mereka memerlukan mata uang negara terkait sehingga mereka menukarkan mata uang negara A dengan mata uang negara B. Penurunan permintaan terhadap mata uang negara A ini menyebabkan depresiasi mata uang negara A. Secara umum, sebuah negara yang mempunyai tingkat inflasi yang relatif tinggi akan menyebabkan nilai mata uangnya turun jika dibandingkan dengan negara yang mempunyai tingkat inflasi yang relatif lebih rendah.

b) Tingkat bunga relatif
Perbedaan tingkat bunga juga akan menyebabkan perubahan nilai mata uang. Kenaikan relatif tingkat bunga di negara A dibanding dengan tingkat bunga negara B akan mendorong investor untuk memindahkan dana mereka ke aset-aset di negara A untuk mendapat keuntungan dari tingkat bunga yang lebih tinggi. Tingkat bunga yang disebutkan disini adalah tingkat bunga real(real interest rate); tingkat bunga real adalah tingkat bunga nominal(nominal interest rate) dikurangi dengan tingkat inflasi.

c) Tingkat pertumbuhan ekonomi relatif
Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menarik investor untuk membeli aset-aset negara tersebut. Kenaikan permintaan untuk aset-aset negara tersebut akan membuat permintaan mata uang  negara tersebut meningkat, peningkatan permintaan mata uang ini akan membuat nilai mata uang tersebut menjadi lebih kuat.

d) Resiko ekonomi dan politik
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keseimbangan exchange rate adalah kondisi ekonomi dan politik negara terkait. Investor lebih memilih untuk memegang lebih sedikit aset beresiko; mata uang yang beresiko rendah – dikaitkan dengan stabilitas ekonomi dan politik negara terkait – daripada memegang  mata uang yang beresiko tinggi.

Nominal exchange rate adalah tingkat exchange rate dimana kita dapat menukarkan mata uang. Sedangkan real exchange rate adalah tingkat exchange rate yang  ditunjukkan dengan membandingkan seberapa mahal komoditas di negara yang berbeda. Dalam karya tulis ini, jenis exchange rate yang digunakan adalah nominal exchange rate. (Budi Santoso)

Daftar gratis di Olymp Trade: