Jika Anda adalah salah satu pengguna jasa KPR, tentu Anda menjadi salah seorang yang menjerit ketika melihat tagihan cicilan perumahan Anda semakin waktu semakin naik bunganya. Jika sebelumnya bunga KPR dalam waktu promo berada dalam rata-rata angka 9% untuk hampir seluruh bank dan lembaga keuangan lainnya, saat ini hampir seluruh bank tersebut juga mau tidak mau harus menaikkan bunga yang tadinya hanya 9% menjadi sekitar 12,6%. Yang lebih menghawatirkan lagi, besaran bunga tersebut akan terus menerus naik disesuaikan dengan kondisi pasar. Nah, lantas bagaimana menghadapi hal ini? Berikut beberapa tips yang bisa Anda gunakan baik sebagai orang yang telah menggunakan KPR maupun yang baru mau menggunakan KPR.
Coba KPR Syariah
Jika Anda baru saja memiliki niat untuk menjalani KPR (biasanya pengantin baru) cobalah cari tahu mengenai KPR Syari’ah. Mengapa? Sedikit berbeda dengan KPR konvensional dimana bunga fix rate (tingkat bunga tetap) hanya berlaku sekitar 3 tahun pertama dan selanjutnya menggunakan floating rate dimana Anda harus mengikuti suku bunga yang berlaku saat itu (jika naik ikut naik, jika turun ikut turun) artinya mengikuti pergerakan pasar, KPR syariah disebut-sebut menggunakan tingkat bunga tetap. Karena KPR Syariah menggunakan sistem bagi hasil dengan nilai pinjaman syariah adalah nilai pembelian rumah ditambah margin yang ditentukan bank dari awal kredit. Jumlah tersebut tidak berubah hingga akhir masa pinjaman.
Hal tersebut (tingkat bunga tetap) tentu akan menguntungkan bagi Anda kedepannya, karena tingkat bunga KPR yang Anda cicilkan tidak akan naik meskipun pada kenyataannya pergerakan keuangan memaksa bank lain menaikkan tingkat bunga KPRnya. Tetapi, KPR syariah juga disebut-sebut sebagai salah satu jenis kredit yang diperuntukkan bagi masyarakat dengan keuangan menengah ke atas. Karena KPR syariah dengan sistem tingkat bunga tetapnya, tidak bisa meminjamkan (dalam hal ini KPR) dalam jangka waktu yang lama, seperti KPR konvensional. Sehingga jumlah cicilan perbulannya pun akan tinggi, tidak serendah KPR konvensional dan pembayarannya pun tentu saja akan lebih lama.
Sebagai informasi tambahan, KPR syariah ini lebih tersegmen. Jika Anda memiliki keinginan mencicil rumah dengan harga berada pada angka Rp.500 Juta maka Anda bisa menggunakan KPR BRI Syariah. Atau menggunakan KPR BTN Syariah jika menginginkan cicilan rumah senilai Rp. 1 Milyar. Intinya, carilah produk perbankan yang paling cocok dengan keuangan Anda dan jangan terburu-buru. Pikirkan juga bagaimana masa depannya. Apakah akan memberatkan atau sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
Cari Penghasilan Tambahan
Bagi Anda yang telah menjadi pengguna KPR, mau memprotes hingga bagaimanapun tidak akan mungkin menolak kebijakan pemerintah dan pergerakan likuiditas pasar. Mungkin juga tidak memungkinkan bagi Anda untuk pindah ke rumah baru dan memulai cicilan baru atau cara lainnya. Yang bisa Anda lakukan adalah menambah penghasilan dan berjaga-jaga agar Anda bisa membayar cicilan Anda meskipun bunga cicilan terus menerus naik.
Atur keuangan sedemikian rupa
Jika menambah pendapatan tidak memungkinkan bagi Anda, atau meskipun telah menambah pendapatan masih tetap menyulitkan, atur keuangan Anda sedemikian rupa mulai dari mengurangi pengeluaran yang tidak perlu hingga mengurangi jumlah konsumsi harian untuk bisa membayar cicilan tersebut sehingga bunga yang terus naik bukan menjadi hambatan.
Cari cara lain
Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai KPR akan sangat membantu bagi Anda. Jika memang kenaikan bunga membuat cicilan rumah KPR tersebut telah benar-benar membuat Anda kesulitan dan tidak menemukan jalan keluar lain, cobalah untuk kemudian overkredit rumah tersebut. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai tatacara overkredit yang dimaksud. Mungkin Anda bisa mendapatkannya dari senior Anda semasa kuliah yang kebetulan bekerja di perbankan dan mengerti akan hal ini, atau mungkin dia juga pernah mengalami kesulitan yang sama. Yang jelas, sharing akan berguna bagi kesulitan yang Anda alami.

Daftar gratis di Olymp Trade: