mitos

Kerugian

Kerugian tidak hanya terjadi pada pengusaha besar. Memang menjadi pengusaha bukanlah perkara mudah. Meski pengusaha bermodal kecil, tetap saja tidak akan menghindari kerugian. Berikut ini adalah tips yang bisa Anda lakukan agar usaha tidak merugi.

1. Pisahkan Uang Pribadi dengan Uang untuk Kebutuhan Bisnis

Mindset awal dalam menjalani bisnis yaitu memisahkan uang pribadi dengan uang untuk kebutuhan bisnis. Memang terkesan sepele, namun ini bisa sangat membantu Anda ke depannya. Fungsinya, Anda bisa dengan mudah memantau perkembangan usaha. Cobaan lainnya yaitu ketika usaha Anda sedang goyah. Kemungkinan besar Anda akan tergoda untuk menggunakan uang pribadi dalam mengatasi masalah tersebut. Namun Anda harus tetap menguatkan tekad untuk tidak menggunakan uang pribadi sepeser pun.

2. Tidak Mendanai Kegiatan Entertain dengan Uang Pribadi

Jika jenis usaha Anda memerlukan kegiatan entertain calon klien atau investor, jangan pernah gunakan uang pribadi. Masukkan dana entertain ini ke dalam tanggungan operasional perusahaan. Sekalipun sifatnya seperti bersenang-senang yaitu travelling, traktir makan atau ke coffee shop jangan gunakan uang pribadi karena ini semua tetap berkaitan dengan perkembangan usaha.

3. Benarkah Promo Terlalu Banyak Justru Merugikan?

Promo memang perlu, bahkan diwajibkan untuk perkembangan usaha. Namun yang seringkali pebisnis pemula lupa bahwa promo membutuhkan biaya tambahan. Promo yang terlalu banyak pastinya membutuhkan biaya yang lebih. Lakukan promo yang efektif dan tepat sasaran juga sesuai dengan jenis usaha Anda. Banyak kerugian yang dihadapi pemilik usaha karena terlalu banyak promo yaitu sampai pada titik “mimpi buruk”, produksi terhenti.

4. Siapkan Dana Masa Depan

Sama seperti kehidupan sehari-hari Anda, menabung ntah untuk masa tua setelah pensiun, atau untuk liburan jangka pendek bersama keluarga, atau juga untuk membeli sesuatu yang diidam-idamkan. Begitupun dengan usaha, Anda harus menabung untuk menyiapkan dana masa depan.

Fungsinya sebagai dana cadangan atau keperluan usaha di masa mendatang seperti misalkan membuka cabang usaha. Siapkan dana ini untuk beberapa bulan mendatang atau beberapa tahun ke depan agar sewaktu-waktu keuangan usaha Anda sedang tidak bagus, gunakanlah dana ini.

5. Pisahkan Rekening Pribadi dan Rekening Perusahaan

Agar memudahkan Anda menghitung keuntungan per bulan, mengetahui pengeluaran dan pemasukan harian atau bulanan, pisahkan rekening pribadi dengan rekening perusahaan. Hal ini juga bertujuan menghindari Anda menggunakan uang pribadi untuk keperluan usaha.

6. Pemilik Usaha Juga Butuh Dana Pensiun

Mungkin Anda termasuk seseorang yang mengira kalau dana pensiun hanya dimiliki atau dilakukan oleh pekerja kantoran. Pikiran seperti ini yang harus diluruskan. Kenapa sebagai pemilik usaha tetap membutuhkan dana pensiun? Sederhana, karena sebesar apapun usaha Anda nantinya, semakin tua juga Anda dan pasti suatu saat akan pensiun. Jadi ketika usaha sudah besar dan diteruskan oleh anak atau anggota keluarga lainnya, Anda sudah punya dana pensiun. Untuk nominal yang harus disisihkan sebagai dana pensiun, Anda bisa berkonsultasi dengan pihak perbankan yang mengurus dana pensiun. Dengan memiliki dana pensiun, Anda telah menyelamatkan diri di kemudian hari.

7. Pentingnya Persiapan & Pendataan Dana Operasional

Poin selanjutnya seringkali diremehkan oleh pemilik usaha baru. Sebaiknya pisahkan dana operasional untuk listrik, fotokopi, minuman, kertas, snack, bensin motor kurir (jika memiliki kurir), bensin mobil perusahaan dan kebutuhan operasional lainnya. Jangan pandang sebelah mata karena banyak usaha yang mengalami kerugian karena tidak menyiapkan dan melakukan pemisahan yang teliti untuk dana operasional. Sekali lagi, sesuatu yang kecil bisa menjadi besar. Pun kerugian kecil, bisa menumpuk jadi kerugian besar.

Daftar gratis di Olymp Trade: