BRI Cetak Laba Rp 5,9 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencetak laba bersih Rp 5,9 triliun pada kuartal I-2014, naik 17,86% dibandingkan kuartal I-2013 yang mencapai Rp 5,01 triliun. Pada periode yang sama, emiten bersandi saham BBRI itu membukukan kredit Rp 432,44 triliun, tumbuh 19,70% dibandingkan kuartal I-2013 senilai Rp 361,26 triliun. Di tengah fluktuasi kondisi perekonomian Indonesia, BRI berhasil mengembangkan bisnis dan pangsa pasar (market share) secara organik, baik di sisi perkreditan maupun pengumpulan dana pihak ke tiga (DPK). Per Desember 2013, pangsa pasar kredit BRI mencapai 13,1%, meningkat dari 10,9% pada 2005.  Di sisi DPK, pangsa pasar BRI naik dari 8,6% pada 2005 menjadi 13,3% pada 2013. Pada kuartal I-2014, BRI membukukan pertumbuhan laba bersih 17,86% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,9 triliun.
Kinerja Garuda Kuartal I 2014 Diproyeksikan Turun
Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia Tbk pada kuartal I 2014 diperkirakan masih akan tertekan akibat depresiasi rupiah terhadap dolar AS dikarenakan kurs dolar yang dianggap masih tinggi karena pelemahan rupiah berdampak signifikan terhadap performa keuangan karena perseroan menggunakan neraca keuangan dalam dolar AS. Tetapi perlu diketahui pada kuartal I 2013 perusahaan penerbangna “platmerah” ini mencatat rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar 31,783 juta dolar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama tahun 2012 sekitar 10,713 juta dolar AS. Tetapi, memang biasanya kinerja pada kuartal I mengalami penurunan, namun pada kuartal berikutnya hingga kuartal IV selalu recovery.
Unilever Indonesia Cetak Penjualan Rp 8,7 Triliun
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat penjualan bersih sebesar Rp 8,7 triliun sepanjang periode Januari – Maret 2014. Jumlah ini naik 16% dibandingkan penjualan bersih periode sama 2013 sebesar Rp 7,5 triliun. Meski mengalami kenaikan pendpatan, laba bersih Unilever Indonesia selama kuartal I-2014 tercatat sebesar Rp 1,3 triliun, menurun 7,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,4 triliun. Penurunan terjadi akibat peningkatan harga pokok penjualan sebesar 25%, dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 4,5 triliun. Selain itu, perseroan mencatat kenaikan biaya keuangan sebesar 168,7%, dari Rp 17,6 miliar menjadi Rp 47,3 miliar. Adapun total aset Unilever Indonesia tercatat sebesar Rp 14,3 triliun, meningkat 7,5% dibandingkan kuartal I-2013 sebesar Rp 13,3 triliun.
Kuartal I, Penjualan Toba Bara Rp 1,2 Triliun
PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) mencetak penjualan sebesar US$ 122 juta atau setara Rp 1,2 triliun selama tiga bulan pertama tahun ini. Penjualan Toba Bara pada kuartal I-2014 tersebut tumbuh 28,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 94,9 juta. Selama periode tersebut, perseroan mencatat beban pokok penjualan sebesar US$ 98,3 juta, tumbuh 22,1% dibandingkan kuartal I-2013 senilai US$ 80,5 juta. Dengan demikian, Toba Bara berhasil meraup laba bersih sebesar US$ 7,7 juta, tumbuh 140,6% dibandingkan periode sama 2013 sebesar US$ 3,2 juta. Berdasarkan laporan keuangan Toba Bara kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (23/4), sebanyak 99% (US$ 121,1 juta) total penjualan berasal dari ekspor.
Astra Graphia Bagikan Dividen Rp 83,6 M
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2013 dengan rasio pembayaran 40% dari laba bersih tahun lalu. Emiten penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini, sepanjang 2013 memperoleh laba bersih sebesar Rp 209 miliar, atau tumbuh 22% dibanding tahun sebelumnya. Ini berarti nilai dividen yang dibagikan sebesar Rp 83,6 miliar. Hal ini setara dengan Rp 62 per saham dibagikan sebagai dividen tunai, termasuk ineterim sebesar Rp 18 yang sudah dibayar pada tanggal 23 Oktober 2013. Selanjutnya, sisa dividen sebesar Rp 44 per saham akan dibayarkan pada 6 juni 2014 kepada Pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang sahan pada 21 Mei 2014.

Daftar gratis di Olymp Trade: