Marketing Sales Ciputra Surya Diprediksi Turun 31%
Penjualan unit properti (marketing sales) PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) diprediksi turun sekitar 31% menjadi Rp 2,2 triliun pada 2014, dibandingkan realisasi tahun lalu senilai Rp 3,2 triliun. Penurunan target marketing sales tersebut sebagai dampak negatif atas tingginya tingkat suku bunga dan ekspektasi penurunan kredit kepemilikan rumah akibat ketatnya regulasi kredit properti dari Bank Indonesia. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) marketing sales Ciputra Surya sekitar 77% periode 2009-2013. Penurunan target marketing sales tahun ini setara dengan 31% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 3,2 triliun. Guna merealisasikan target penjualan properti tahun ini, perseroan akan memfokuskan penjualan unit rumah kepada pembeli rumah pertama.
Dividen Jasa Marga Rp 78,6 Per Saham
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan membagikan dividen senilai Rp 78,6 per saham atau lebih kecil dibandingkan dividen tahun lalu Rp 94 per saham. Total dividen 2013 yang akan dikucurkan kepada pemegang saham sebesar Rp 520 miliar dari perolehan laba bersih sepanjang 2013 senilai Rp 1,3 triliun. Selain pembagian dividen, perolehan laba bersih 2013 juga akan dialokasikan untuk simpanan wajib sebesar 25% atau mencapai Rp325 miliar. “Lalu sisanya setelah dikurangi dividen dan simpanan wajib. Maka sisanya untuk simpanan lain-lainnya,” ucap Adityawarman. Tercatat perseroan sepanjang 2013 membukukan laba bersih turun 18,75% menjadi Rp1,33 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,60 triliun.
Bank BJB Bukukan Laba Bersih Rp1,37 Triliun
Bank BJB membukukan laba bersih sebesar Rp1,37 triliun pada 2013, meningkat 15,3 persen dari posisi sama tahun sebelumnya. Laba bersih perseroan sepanjang 2013 senilai Rp1,37 triliun, yang didorong oleh peningkatan aktivitas bisnis terutama di bidang penyaluran kredit maupun penghimpunan dana ketiga. Peningkatan kinerja laba itu juga diikuti peningkatan aset mencapai Rp70,9 triliun atau meningkat sebesar 0,2 persen dari periode sama tahun 2012. Sedangkan dari sisi kredit bank itu mencatat pertumbuhan sebesar 28,1 persen atau senilai Rp45,3 triliun. Adapun return on asset (RoA) meningkat 2,1 persen dan return on equity (RoE) meningkat 22,2 persen serta NIM mencapai 8 persen.
Adaro Energi Tbk Bukukan Pendapatan US$3,28 Miliar
Perseroan Terbatas Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan pendapatan usaha sebesar US$3,28 miliar atau turun sebesar 12 persen dibanding pencapaian tahun sebelumnya akibat harga jual rata-rata yang lebih rendah. Harga batu bara mendapatkan tekanan pada tahun 2013, terutama karena kelebihan pasokan di pasar batu bara dan harga domestik yang lebih rendah di China. Di tengah kondisi makro yang sulit, aktivitas operasional berjalan dengan baik dan pada tahun 2013 perseroan mencatat rekor tertinggi untuk produksi sebesar 52,3 juta ton. Sementara itu, tercatat laba bersih perseroan pada tahun 2013 turun 40 persen menjadi 229 juta dolar AS karena penurunan pendapatan usaha. Adapun laba inti perseroan, tidak termasuk komponen akuntansi nonoperasional, turun 36 persen menjadi 284 juta dolar AS.
KPPU Izinkan XL Akuisisi Axis
PT XL Axiata Tbk (EXCL) memperoleh persetujuan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengenai rencana merger dan akuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Dengan persetujuan KPPU, manajemen XL Axiata optimistis aksi korporasi itu rampung akhir Maret 2014. XL optimistis rencana merger dan akuisisi Axis bisa rampung pada akhir Maret 2014. Pasalnya, proses di KPPU berjalan lancar. Sebelum persetujuan KPPU, perseroan juga mendapat izin dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). XL Axiata akan mengakuisisi 95% saham Axis senilai US$ 865 juta atau sekitar Rp 10,5 triliun. Sumber dana berasal dari pinjaman Axiata Group Bhd, induk usaha XL Axiata, sebesar US$ 500 juta. Sisanya US$ 365 juta dari pinjaman bank. Tahun ini, XL Axiata menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 7 triliun. Capex tersebut lebih rendah dibandingkan 2013 senilai Rp 8 triliun.

Daftar gratis di Olymp Trade: