Jika Anda mau beli dolar, di bawah ini ada sejumlah hal yang harus Anda perhatikan agar Anda tidak malah tergelincir.

1. Belilah dolar di pedagang yang resmi
Salah satu hal yang paling ditakutkan orang ketika membeli dolar adalah mendapatkan uang dolar palsu. Nah, salah satu cara menghindari kemungkinan tersebut adalah dengan membelinya ke penjual resmi, seperti bank atau money changer.

Memang, bank atau money changer sekalipun bisa saja menjual dolar palsu kepada Anda. Tapi tentu mereka punya kepentingan supaya Anda mau selalu balik ke tempat mereka dan jadi pelanggan. Artinya, mereka juga menjaga reputasi. Kalau sampai satu pelanggan kecewa lalu nama mereka masuk ke dalam Surat Pembaca di koran? Wah, bisa jadi iklan buruk buat mereka.
Sekarang, bandingkan dengan penjual dolar perorangan dan tidak resmi yang umumnya tidak punya reputasi yang sudah dibangun sehingga biasanya juga tidak memiliki kepentingan untuk menjaga reputasinya.

2. Jangan pernah lama-lama memegang uang dolar kertas
Kenapa demikian? Karena perubahan fisik sedikit saja pada uang dolar Anda bisa membuatnya dihargai lebih rendah dari yang seharusnya. Pernah suatu hari saya dan istri saya mendapatkan dolar Amerika kertas dari seorang teman. Jumlahnya 200 dolar. Kami mendapatkannya dalam empat lembaran 50 dolar. Kursnya waktu itu sekitar Rp 9.100 per dolarnya. Ketika hendak menjual ke money changer, ada selembar yang fisiknya agak kuning. Langsung saja staf di sana mengatakan dia tidak mau membeli dolar saya seharga Rp 9.100, melainkan harus dipotong Rp 50.
Ini berarti, untuk satu lembar 50 dolar itu, saya rugi Rp 50 per dolarnya. Saya pikir, untunglah cuma selembar saja yang bentuk fisiknya kuning. Kalau semuanya, wah… Jadi, sekali lagi, jangan terlalu lama menahan uang kertas dolar. Lebih baik selekasnya Anda simpan di safe deposit box, atau setorkan saja ke bank.
Memang saat kita setor terkadang biaya selisih kursnya merugikan Anda. Tapi saya pikir, kerugian karena selisih kurs masih lebih mendinglah daripada kerugian akibat peribahan fisik dolar. Lama-lama, bisa-bisa uang dolar Anda malah tidak dihargai sama sekali kalau bentuk fisiknya betul-betul rusak. Kalau disetor ke bank, uang dolar Anda akan tercatat di sistem akuntansi mereka, bukan dalam bentuk fisik. Selain itu, juga dapat bunga. Lumayan, kan?

3. Ketahui arti istilah Kurs Beli dan Kurs Jual
Banyak dari kita yang masih salah mengartikan (atau sering tertukar pada arti) kurs beli dan kurs jual pada tempat jual beli dolar. Oke, andaikan saja Anda datang ke bank. Kemudian di situ terdapat tulisan kurs beli sebesar Rp 9.000 dan kurs jual Rp 9100. Pertanyaannya sekarang, kalau Anda ingin membeli dolar, pada harga berapa Anda akan membeli dolar tersebut?
Jawabannya adalah pada kurs jual. Artinya, kurs jual adalah kurs di mana bank bersedia menjual dolarnya. Sebaliknya, kurs beli adalah kurs di mana bank bersedia membeli dolar yang Anda punya. Anda harus selalu melihat dan mengartikan besarnya kurs dari sisi mereka, bukan dari sisi Anda. Bukan sebaliknya. (Sumber : Tabloid NOVA No. 788/XIV ; Geraldine Megan Tauran)

Daftar gratis di Olymp Trade: