Sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut yang luas. Menurut Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Indonesia dikenal sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairan laut, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), sekitar 5,8 juta kilometer persegi atau 75% dari total wilayah Indonesia. Sedangkan, luas wilayah daratan hanya 1,9 juta kilometer persegi. Wilayah laut tersebut ditaburi lebih dari 17.500 pulau dan dikelilingi garis pantai sepanjang 81.000 kilometer yang merupakan terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Potensi ekonomi dari lautan Indonesia inilah yang kemudian mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melakukan berbagai upaya dan cara untuk meningkatkan pengelolaan di sektor perikanan, sebab tak hanya menguntungkan para nelayan dan petani ikan di Indonesia, namun juga menciptakan peluang bisnis baru di bidang kelautan dan perikanan.
Masih Menurut Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, sedikitnya terdapat sepuluh sektor ekonomi kelautan yang memiliki prospek bisnis cerah untuk dikembangkan dan berpotensi untuk memajukan dan memakmurkan Indonesia. Kesepuluh sektor itu adalah (1) perikanan tangkap, (2) perikanan budidaya, (3) industri pengolahan hasil perikanan, (4) industri bioteknologi, (5) pertambangan dan energi, (6) pariwisata bahari, (7) transportasi laut, (8) industri dan jasa maritim, (9) pembangunan pulau-pulau kecil, dan (10) sumber daya non-konvensional (non-conventional resources).
Perikanan Tangkap
Merupakan usaha penangkapan ikan yang utamanya dilakukan oleh para nelayan. Penangkapan ikan ini selain dilakukan di laut juga dilakukan di perairan lain seperti sungai, danau, rawa. Mereka menggunakan kapal, baik yang bermotor maupun tidak, jaring, pancing, umpan, kotak penyimpan ikan, dan alat-alat lain tergantung lokasi, jenis kapal, dan besar modal yang mereka miliki.
Perikanan Budidaya
Selain perikanan tangkap, ada pula usaha pembudidayaan ikan. Ikan-ikan ini, tergantung jenisnya, dibudidayakan di laut, di air payau maupun juga di sungai dan rawa untuk jenis ikan air tawar. Selain ikan konsumsi, ada pula budi daya ikan hias. Budi daya yang dilakukan biasanya terbagi dua jenis, yaitu pembenihan dan pembesaran.
Selain ikan, ada pula budi daya untuk produk non ikan, seperti budi daya kepiting, udang, lobster, kerang, tiram, serta rumput laut.
Industri Pengolahan Hasil Perikanan
Untuk industri pengolahan hasil perikanan ini biasanya terbagi menjadi dua, yakni yang secara tradisional dan secara modern. Pengolahan secara tradisional banyak dilakukan oleh masyarakat, diantaranya seperti pembuatan ikan asin, kerupuk ikan, ikan asap, otak-otak, ikan duri lunak, dan sebagainya. Usaha pengolahan ini banyak dilakukan warga untuk mengelola hasil tangkapan ikan yang terkadang jumlahnya melimpah. Selain itu, ikan yang diolah memiliki nilai lebih sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi pula.
Adapun untuk pengolahan modern sejalan dengan berkembangnya teknologi pengolahan serta diversifikasi pangan. Jenis pengolahan modern antara lain bakso ikan, nugget, abon ikan, sosis ikan, minyak ikan, ikan kalengan, dan produk ikan lainnya.
Industri Bioteknologi
Menurut Markus Sembiring, S.Pi., MIL., industri bioteknologi kelautan meliputi (1) industri bioproses yaitu proses yang memanfaatkan organisme untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa seperti bioenergi dari rumput laut dan mikroalga, (2) industri budidaya organisme perairan dan turunannya, seperti budidaya rumput laut untuk bahan obat dan kosmetik, (3) industri pengujian bahan-bahan berbahaya pada produk seafood melalui metode bioteknologi untuk meningkatkan keamanan dan daya saing ekspor, (4) dan lain sebagainya yang masih sangat bisa dikembangkan.
Pertambangan dan Energi
Pertambangan yang dapat dikembangkan merupakan pertambangan minyak dan gas bumi, serta bahan tambang serta mineral lainnya. Di beberapa negara maju, pangembangan arus laut dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi krisis listrik sudah mulai dibangun. Tingkat arus laut yang kuat sangat mungkin untuk dimanfaatkan sebagai potensi energi. Selain arus laut, energi juga dapat diperoleh dari gelombang, OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion), pasang surut, serta angin.
Pariwisata Bahari
Pariwisata bahari merupakan bidang yang masih sangat mampu dikembangkan, terutama di daerah-daerah pesisir yang memiliki pantai dan laut. Wisata bahari di pantai yang bisa dikembangkan misalnya meliputi wisata kuliner hidangan laut, hotel dan penginapan, pesiar, memancing, serta olah raga air seperti menyelam, surfingdanspeedboat.
Transportasi Laut
Transportasi laut juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi untuk dikembangkan, sebab mutlak diperlukan oleh Indonesia yang selama ini kurang menggarap bidang tersebut. Padahal transportasi laut berperan dalam menghubungkan pulau-pulau di Indonesia, dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, baik di pulau-pulau utama maupun pulau-pulau terpencil yang terisolasi.
Industri dan Jasa Maritim
Menurut Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS., dalam sektor industri jasa dan maritim dapat dikembangkan industri pembuatan galangan kapal, mesin, peralatan kapal, industri alat untuk menangkap ikan (seperti jaring, pancing,fish finders, tali tambang, dan sebagainya), industri kincir air tambak, pompa air,offshore engineering, coastal engineering, kabel bawah laut danfiber optics, dan lain sebagainya.
Pembangunan Pulau-pulau Kecil
Menurut Prof. Dr. Dietriech G. Bengen, DEA, potensi ekonomi kawasan pulau-pulau kecil sebesar Rp 22,5 triliun per tahun. Indonesia memiliki banyak sekali pulau-pulau kecil dengan potensi yang luar biasa dan sangat penting untuk mengangkat perekonomian bangsa ini dengan berbasis pada sumber daya kelautan. Dua bidang yang dapat dikembangkan di pulau-pulau kecil ini adalah perikanan dan pariwisata. Contoh pulau-pulau kecil yang sukses dikembangkan antara lain adalah Maldives dan Hawaii.
Sumber Daya Non-konvensional
Sumber daya non-konvensional tersedia di wilayah pesisir dan laut. Karena alasan keterbatasan teknologi dan ekonomi, sumber daya ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Contohnya adalah industri air laut dalam, gas hidrat, air tawar di bawah dasar laut, energi gelombang, energi pasang surut,current energy, OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion), sumber daya laut dalam, mineral dan pertambangan, perikanan laut dalam, dan lain sebagainya.
Rupanya ada banyak sekali potensi ekonomi yang masih dapat dikembangkan di bidang maritim. Potensi itu belum sepenuhnya digarap, karena belum banyak yang melirik. Sebab kesadaran masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi di bidang kelautan dan perikanan masih rendah, meski pemerintah sudah menggenjotnya dengan berbagai macam program dan kampanye. Anda tertarik untuk mengembangkannya?

Daftar gratis di Olymp Trade: