Kendaraan pribadi adalah salah satu aset yang perlu kita anggarkan, terutama bagi kita yang sedang membangun kemapanan dan kemandirian. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, kita bisa meningkatkan mobilitas kita dalam aktivitas bisnis, pekerjaan, dan kegiatan sosial sehari-hari. Jika ada keperluan mendadak atau pertemuan yang membutuhkan mobilitas ke suatu tempat dengan cepat, kita tidak perlu tergantung pada keberadaan angkutan umum.kredit mobil
Namun, bagaimana kita bisa segera memiliki kendaraan pribadi untuk meningkatkan kualitas hidup kita? Ketika kita hendak membeli mobil, misalnya, kita bisa menabung beberapa tahun untuk bisa mendapatkan mobil tersebut. Namun, bagaimana bila kebutuhan itu harus segera terpenuhi? Salah satu pilihan cara yang banyak digunakan adalah melakukan transaksi dengan model kredit. Mari kita ulas bersama, apa yang perlu anda sekalian ketahui untuk menghitung biaya kredit mobil.
Satu hal utama yang perlu kita ketahui adalah mengenai penghitungan down payment (DP) atau uang muka. Biasanya dengan membayar sejumlah uang muka yang telah ditawarkan, kita bisa langsung membawa mobil tersebut, entah baru ataupun bekas pakai. Baru kemudian selama jangka waktu tertentu kita membayar biaya cicilan setiap bulan dengan besaran dana tertentu. Masalahnya, seringkali kita keliru memahami penghitungan DP yang ditawarkan oleh pihak penjual.
Dalam bisnis jual-beli mobil, misalnya, ternyata ada dua macam DP: DP murni dan total DP. Apa yang dimaksud dengan keduanya? DP murni biasanya ditentukan oleh aturan, berapa persen dari total harga yang harus dibayarkan untuk membeli sebuah mobil. Katakanlah kita akan membeli mobil seharga Rp100 juta dengan DP yang ditentukan 25%. Betul bahwa DP yang harus kita bayarkan sebesar Rp25 juta, kemudian sisanya diangsur per bulan selama jangka waktu tertentu. Namun, jangan terburu-buru, lantaran jumlah itu adalah DP murni. Kita juga harus membayar asuransi kendaraan, provisi kredit, biaya administrasi, dan angsuran pertama. Jumlah dari DP murni ditambah dengan empat komponen itulah yang lalu disebut dengan total DP.
Lantas, berapa jumlah total DP? Jumlah total DP akan ditentukan oleh beberapa komponen biaya, seperti: harga mobil, jangka waktu kredit, suku bunga kredit per tahun, biaya asuransi selama jangka waktu kredit, provisi kredit, dan biaya administrasi. Biaya-biaya tersebut dapat langsung ditanyakan kepada dealer, bank, atau lembaga lain yang memberikan pinjaman kredit untuk mendapatkan kepastian yang jelas. Di sini paling tidak anda tahu ada komponen-komponen biaya yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengambil kredit mobil.
Selain memperhatikan biaya DP, kita juga seringkali mendapatkan tawaran diskon yang sungguh menarik dari dealer. Apa yang perlu diwaspadai dari diskon tersebut? Kita perlu memastikan di mana letak nilai diskon tersebut. Apakah diskon diletakkan pada nilai total DP? Ataukah diletakkan pada nilai total harga jual mobil? Meski kedengarannya mirip, peletakan diskon pada kedua biaya tersebut bisa menimbulkan konsekuensi biaya yang cukup signifikan.
Bagaimana bisa? Misalnya diinformasikan ada diskon sebesar Rp15 juta. Jika kita meletakkan nilai diskon tersebut pada total DP, kita akan membayar DP dengan lebih murah, tetapi akan membayar cicilan per bulan dengan harga yang sedikit lebih mahal, belum ditambah dengan ekstra bunga yang perlu dibayarkan. Sedangkan jika kita meletakkan nilai diskon pada total harga jual mobil, kita akan membayar lebih banyak pada total DP, dengan biaya cicilan per bulan yang lebih rendah.
Jadi, hendak memilih yang mana? Pilihan tersebut bergantung pada jumlah dana yang anda miliki dan anggaran kebutuhan lain yang anda kenakan pada dana tersebut. Masing-masing membawa konsekuensi yang berbeda. Demikian gambaran bagaimana cara menghitung biaya kredit mobil yang bisa kami bagikan. Semoga bisa bermanfaat bagi anda supaya bisa melakukan perencanaan dan perhitungan dengan tepat, sehingga rencana pembelian kredit anda lancar.
activate javascript

Daftar gratis di Olymp Trade: