Pertengahan tahun sudah hampir berlalu. Bagaimana performa bisnis anda di tahun 2015 ini? Kami berharap mendengar perkembangan yang baik dari bisnis anda, karena memang tahun ini ada banyak gejolak ekonomi maupun politik yang pasti memengaruhi dunia bisnis.
Meskipun sudah bukan awal tahun, ada baiknya kita mengambil waktu dalam jangka beberapa bulan untuk melakukan refleksi kecil saja. Refleksi tersebut berguna untuk menjernihkan pikiran kita sehingga menyadari bahwa perubahan-perubahan kecil, baik yang kita buat maupun yang ada di luar kuasa diri kita, tetap memengaruhi bagaimana bisnis kita dapat berjalan.
Berikut ini kami akan membagikan lima tips bisnis tahun 2015 dari beberapa pemimpin bisnis besar. Pastikan tips ini berguna untuk mengawal tahun yang akan segera berakhir ini.

  1. Perlakukan pelangggan seperti tamu yang datang ke rumah

Kirt Manecke, customer service expert dan penulis buku ?/em>Smile: Sell More with Amazing Customer Service?mengatakan demikian:
?hile there will always be customers who have decreased attention, are in a hurry, or appear to be frazzled, you want to still aim to deliver strong customer care despite customer scenarios. One way to do this is to treat customers as if they are guests in your home.?/em>
Maksudnya adalah dia ingin menekankan kepada pengusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, selayaknya anda melayani tamu yang sedang berkunjung ke rumah anda. Jamulah pelanggan dengan ?akanan?terbaik yang ada di rumah anda, tumbuhkan inisiatif untuk melayani, dan selalu bersikap sopan.

  1. Bergabung dalam paling tidak tiga organisasi profesi

Curtis Picard, Executive Director pada Retail Association of Maine
?em>I always suggest to business owners that they belong to at least three professional assocations. First, you should belong to your local Chamber of Commerce or downtown business association. That is where you business is and where your employees often live. Moreover, you should belong to your specific industry trade association. And last, you should belong to a statewide association because most legislation happens at state level, and you need eyes and ears looking out for you business. In most cases, a
retail association will fill that role.?r
Poin yang ingin ditekankan oleh Picard ini adalah soal bergabung dalam organisasi profesi untuk mendapatkan informasi-informasi penting yang barangkali tidak anda dapatkan ketika anda tidak bergabung. Bukan hanya informasi saja, keterlibatan dalam organisasi akan membuka peluang bisnis dan kerjasama yang lebih luas dengan pengusaha lain baik dalam bidang yang sama maupun yang berbeda.

  1. Berpartisipasi dalam e-commerce (perdagangan online)

Harley Finkelstein, Chief Platform Officer pada Shopify.com
?em>The future of e-commerce belongs to small businesses. This is the biggest opportunity for retailers since farmer? markets began hundreds of years ago.People often believe setting up an online store is expensive and difficult, but this is not the case
.?r
E-commerce adalah tantangan sekaligus peluang baru di Indonesia. Pada tahun 2015 ini diperkirakan transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp50 triliun. Jumlah yang sangat besar bukan? Hal ini akan makin membaik seiring perbaikan infrastruktur, jaringan, dan penyebaran kepemilikan gawai di seluruh daerah di Indonesia.

  1. Mengkombinasikan penjualan dan amal

Dan McCabe,Director SixDegrees.org
?em>Research shows that 83 percent of customers want to buy products that benefit a cause. Combining your business with a charity of your choice is a great way to gain consumer attention while increasing sales.?r
Strategi ini sudah dilakukan oleh salah satu perusahaan air mineral di Indonesia. Dengan membeli produk tersebut, kita sudah membantu program perusahaan untuk memberikan akses air bersih kepada saudara kita di tempat yang kekeringan. Hal ini sudah dimulai juga oleh minimarket-minimarket berjaringan di kota anda meskipun dalam bentuk yang sedikit berbeda.

  1. Gunakanlah sistem komputasi awan

Jason Richelson, founder dan CEO of ShopKeep POS
?em>The cloud is here to stay and Windows is dead. Over the next three to five years, the cloud will really come of age for small businesses, and Windows-based POS (point of sale) and other opersations will disappear. Retailers and small businesses must think about upgrading their technology ?with cloud being the obvious choice.?r
Cloud yang dimaksud di sini adalah sistem jaringan komputasi awan. Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
Demikian 5 tips bisnis dari para pemimpin bisnis di dunia. Anda sudah siap melibas sisa setengah tahun ini dengan penuh keyakinan?

Daftar gratis di Olymp Trade: