Melihat perkembangan ekonomi di Indonesia, pemerintah melalui lembaga Bursa Efek Indonesia mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan menabung dalam jenis yang berbeda. Perbedaan ini dikarenakan tabungan kali ini berbeda dengan tabungan konvensional yaitu melalui penanaman saham kepada perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Pembelian pun dilayani dengan cukup mudah dan murah karena hanya dengan 100rb rupiah, anda bisa menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.

Berdasarkan peristiwa tersebut, taukah kamu kalau tabungan dan penanaman modal adalah suatu kegiatan investasi. Pengertian investasi adalah sebuah usaha untuk memperoleh pengalaman, pemikiran,  ataupun kekayaan yang usahanya dilakukan pada saat  ini untuk dipergunakan dan dimanfaatkan di kemudian  hari. Sedangkan dalam bidang keuangan investasi lebih cenderung memiliki pengertian bahwa pembelian aset termasuk aset tak terlihat (intangible assets) untuk diperjualbelikan guna mendapatkan selisih harga atas transaksi jual – beli di masa mendatang. Intangible asset sendiri  merupakan sebuah aset yang nilai intrinsiknya melebihi penampilan atau ekstrinsik aset itu sendiri.  

Aset-aset yang dapat dikategorikan sebagai bentuk investasi  contohnya pembelian  tanah untuk pembangunan pabrik 5 tahun ke depan atau tabungan tunjangan hari tua yang disisakan  dari pendapatan  setiap bulannya. Investasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dalam pembelian buku-buku penunjang ataupun mengikuti pelatihan yang diselenggarakan perusahaan. Selain investasi di atas, pebisnis juga cenderung menyukai investasi dalam dunia keuangan seperti pembelian obligasi  pemerintah atau swasta maupun pembelian saham di lantai efek setempat.

Jenis-Jenis Investasi

Beberapa contoh investasi sudah disinggung pada paragraf awal dari uraian ini. Lalu seperti apa sebenarnya produk investasi yang disukai oleh para pebisnis itu, yuk tilik lebih jauh:

Sumber : https://blogkoinworks.sgp1.digitaloceanspaces.com

Investasi properti – jenis investasi ini kerap kali menjadi pilihan banyak pebisnis yang berkutat di dunia properti. Kenapa? Tentu saja karena masyarakat kita masih menyukai memiliki tanah yang banyak selain itu harga properti jarang sekali mengalami penurunan yang drastis dan cenderung meningkat setiap waktunya. Walaupun harga yang dipersyaratkan untuk kepemilikan rata-rata besar di awal pembelian namun jenis investasi ini masih banyak sekali peminatnya

Investasi Emas – Seperti namanya jenis investasi ini berkecimpung dalam jual beli emas. Di Indonesia jenis emas yang masih menjadi primadona adalah jenis emas Antam yang harga jualnya sangat menjanjikan. Jenis emas lain seperti perhiasaan umumnya dipergunakan untuk investasi dalam skala rumah tangga. Mereka yang menyukai jenis investasi ini umumnya dikarenakan proses jual dikemudian hari dapat berlangsung dengan  cepat dan mudah. Bahkan penjualan bisa dilakukan kurang dari setengah jam di toko emas langganan.

Investasi Saham – Kalangan pebisnis membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi bagian dari perusahaan dengan melakukan pembelian saham atas perusahaan biasanya pembelian minimal sebanyak 1 lot yang terdiri dari beberapa puluh/ratus lembar saham. Mereka yang memiliki surat berharga ini berhak mendapatkan bagian dari laba perusahaan pada akhir tahun buku (deviden) yang didasarkan oleh berapa banyak nominal rupiah yang ditanamkan melalui pembelian saham. Selain itu para investor juga dapat mendapatkan penghasilan dengan cara trading atas saham yang dimiliki di lantai bursa dengan harapan mendapat selisih harga atas penjualan tersebut.

Investasi Obligasi – Obligasi sendiri mempunyai pengertian sebagai surat hutang yang dikeluarkan suatu pihak atas hutang yang dipinjam. Pada surat berharga yang dikeluarkan terdapat bunga, pokok dan tanggal jatuh tempo dari hutang yang dipinjam perusahaan. Obligasi ini dapat dikeluarkan oleh pemerintah ataupun pihak swasta 

Investasi reksa dana – sebuah bentuk investasi yang mulai populer belakangan ini dikalangan masyarakat. Jenis investasi ini menggabungkan pembelian saham, obligasi dan instrumen keuangan lainnya yang dilakukan oleh manajer investasi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Bagaimana Investasi Mempengaruhi Ekonomi

Berinvestasi menjadi salah satu jalan yang umum dipakai untuk mendapatkan tambahan modal bagi perusahaan dan laba yang lumayan menjanjikan untuk investor. Investasi dengan menarik modal dari investor melalui pembelian saham ataupun pinjaman obligasi akan membuat roda perusahaan menjadi berputar. Misalnya jika sebuah perusahaan listing di Bursa mendapat suntikan dana yang besar dari investor yang membeli sahamnya maka dana tersebut dapat digunakan untuk membeli peralatan produksi yang lebih modern guna meningkatkan produksi barang perusahaan dan efisiensi kinerja.

Jika jumlah barang yang diproduksi meningkat maka jumlah barang yang dapat beredar di pasar juga semakin banyak dengan HPP yang bisa dikatakan lebih rendah dengan bantuan mesin yang telah terupgrade. Investasi yang dilakukan akan mempengaruhi ekonomi suatu negara karena investasi sendiri merupakan salah satu faktor yang menjadi acuan dari nilai GDP (Gross Domestic Product) suatu negara pertahunnya. Jumlah yang tinggi digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan ekonomi suatu negara.

Mitos-Mitos Investasi Yang Beredar

Sumber : https://cdn-asset.hipwee.com
  • Investasi hanya bisa dilakukan oleh orang kaya

Salah satu mitos yang banyak sekali pengikutnya adalah jenis investasi khususnya saham hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki modal besar sedangkan pemilik modal kecil tidak bisa terjun pada dunia ini. Mitos ini berkembang karena pada jaman dahulu belum ada instrumen yang memfasilitasi para pemegang dana terbatas untuk ikut meramaikan lantai bursa investasi. Seiring perkembangan jaman perusahaan yang mengeluarkan saham maupun obligasi serta pemerintah memberikan akomodasi dari keinginan masyarakat dan mulai disosialisasikan sedemikian rupa untuk menarik investasi.

Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh para pebisnis atau investor dengan modal yang tidak terlalu banyak untuk mulai berinvestasi karena uang tidak akan berkembang jika hanya disimpan saja tanpa diputar.  Bahkan anak muda pun dapat berinvestasi dengan cukup mudah apalagi difasilitasi oleh pihak pemerintah. dengan slogan Yuk Nabung Saham dengan nominal minimal 100 ribu rupiah sebagai modal awal. Jumlah yang terbilang sedikit tapi jika dilakukan misalnya dimulai dari awal masuk kuliah dan saldo bertambah setiap bulan maka hasil juga akan terlihat dalam tempo beberapa tahun. Selain itu adanya pembagian deviden dapat dirasakan oleh pemegang saham setiap tahunnya. Bagi yang memiliki perkiraan tepat hasil selisih penjualan saham dapat dijadikan tambahan laba.

  • Saya bisa memprediksi pasar

Suatu ketika Pak Ardi berkata,”Saya sudah lama berkecimpung di dunia pasar modal dengan mengandalkan kekuatan feeling super saya . Pasar di sini itu mudah sekali diprediksi. Maka dari itu lebih baik kamu ikut investasi sama saya”

Jika bertemu dengan model investor seperti ini jangan sekali-kali mengikuti jejaknya. Mending para investor baru ini mempercayakan dana yang dimiliki pada manajer investasi yang lebih mumpuni karena apa, sebuah pasar tidak bisa diprediksi. Bahkan kalkulasi yang terperinci pun kadang masih bisa merugi karena hembusan suatu isu yang menimbulkan stigma negatif pada pasar. Apalagi mengikuti mereka yang mengandalkan feeling hatinya saja pada transaksi jual beli saham. Jenis pasar ini membutuhkan prediksi rasional yang dapat dipertanggung jawabkan guna meminimalisir resiko yang muncul.

  • Laporan keuangan terbaru OK, perusahaan sehat

Menjadi investor yang baik adalah dimilikinya kemampuan menganalisa kekuatan dari perusahaan yang hendak dibeli sahamnya. Salah satu caranya dengan menganalisa financial statements dari perusahaan bukan hanya keuangan terbarunya saja tetapi paling tidak 5-10 tahun dari laporan keuangan perusahaan terbaru. Analisis yang berkesinambungan dapat memberikan investor suatu informasi yang lebih valid atas perusahaan secara lebih mendetail. Hal ini berguna untuk menghindari membeli saham pada perusahaan yang sebenarnya sudah hampir bangkrut.

Pemegang saham berada diurutan ke 6 setelah membayar hutang kepada para supplier, karyawan maupun tanggungan pembayaran yang memakai fasilitas negara. Urutan tersebut akan bertambah panjang ketika anda merupakan pemilik saham biasa bukan preferen untuk mendapatkan  ganti rugi ketika perusahaan dinyatakan pailit. Mitos inilah yang perlu benar-benar dikalkulasikan sebelum saham dibeli.

  • Jika sudah mendekati pensiun berhenti berinvestasi yang beresiko

Alasan yang mendasari beredarnya mitos ini banyak dikaitkan pada penurunan daya rasionalisasi kebanyakan investor yang sudah mendekati masa pensiun. Beberapa alasan lainnya berkaitan dengan nasehat agar hari tua bisa dihabiskan tenang tanpa beban ataupun mengalihkan biaya investasi untuk  digunakan sebagai biaya kesehatan yang sering muncul diusia senja.

Sebenarnya alasan diatas dapat dicegah dengan perencanaan sebelum masa tersebut datang. Membekali diri dan keluarga dengan  asuransi  kesehatan ataupun mulai memilih agen asuransi yang kredibel dan dapat dipercaya untuk mengelola keuangan.

  • Berinvestasi karena emosi

Selain terlalu percaya diri bahwa dirinya mampu memprediksi pasar, hal yang paling menakutkan dari seorang investor pemula adalah investasi yang dilakukan berdasarkan emosi sesaat. Misalnya tidak mau kalah untuk bersaing menanamkan modal di perusahaan C yang sebenarnya tidak terlalu bagus atau menjual saham dari perusahaan yang kredibel dikarenakan berhembusnya isu bahwa telah terjadi pencemaran nama baik perusahaan sehingga menimbulkan stigma negatif yang diprediksi dapat menurunkan harga perlembar saham tersebut hingga hampir setengahnya.

Padahal setelah penjualan dilakukan, harga saham hanya mengalami penurunan sebanyak 5%. Penjualan yang berdasarkan emosi dapat merugikan apalagi jika saham tersebut dibeli sejak perusahaan melakukan IPO (Initial Public Offering) pertama kali yang tentu saja harganya jauh lebih murah jika dibandingkan membeli ulang pada harga pasar saat ini.

  • High Risk High Return

Hal ini bukan mitos tetapi kenyataan tapi para investor cenderung mengelola uangnya di tingkat middle atau low. Seperti yang diketahui bahwa setiap investasi selain mendapatkan imbal hasil (return) atas modal yang ditanamkan juga memiliki resiko yang tingkatnya mulai dari dasar, menengah dan tinggi. Resiko rendah dicontohkan oleh investasi uang dalam bentuk tabungan di bank, sedang termasuk pembelian obligasi baik milik pemerintah ataupun swasta dan jenis resiko tinggi termasuk transaksi dan investasi jual beli saham dilantai bursa. Untuk itu dibutuhkan jenis investasi yang seimbang antara resiko dan return-nya. Bisa memanfaatkan prinsip diversifikasi investasi dengan obligasi, saham, deposito dan instrumen investasi lainnya sebagai sarana perputaran uang.

Belajar Investasi Untuk Pemula

Belajar dari hal-hal yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi dengan  keadaan saat ini maka mereka yang berinvestasi harusnya melihat poin-poin berikut agar investasi yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.

  • Memilih jenis investasi yang dirasa cocok

Tuliskan tujuan, jangka waktu dan budget serta resiko yang diinginkan sebelum melakukan pembelian. Bagi pemula langsung berkeinginan untuk menghadapi resiko yang tinggi dengan harapan adanya pengembalian yang tinggi bukan tindakan yang bijak. Apalagi menginvestasikan keseluruhan uang dalam pembelian beresiko tersebut. Seringnya hasil yang negatif terjadi pada kebanyakan investor jenis ini. Memulai berinvestasi bisa dilakukan dengan memilih jenis investasi yang rendah atau menengah. Dapat dibagi menjadi deposito dan juga obligasi yang kecenderungan dana investasi terselamatkan tinggi. Apalagi dengan tabungan yang disimpan di bank mendapatkan jaminan dari lembaga penjamin simpanan untuk tabungan dengan maksimal 2Miliar pada satu bank jika seumpama bank tersebut collapsed

  • Manajer Investasi

Mereka yang memiliki rasa penasaran yang  tinggi dan mau mengambil resiko tetapi tidak terlalu tinggi memilih manajer investasi yang kredibel adalah solusinya. Hal ini didasarkan pada kemampuan manajer investasi dalam mengelola keuangan berdasarkan hasil kalkulasi. Selain mempunyai pengetahuan dari belajar, manajer investasi sudah dipastikan mempunyai pengalaman yang didapatkan dari hasil berkecimpung setiap harinya. Berbeda dengan orang awam yang belum tentu mengetahui seluk beluk dunia investasi bila hanya didasarkan pada buku. Namun seperti pemilihan saham, memilih manajer investasi harus didasarkan pada standar dan tidak memilih dengan asal-asalan. Cara terbaik untuk memilih manajer investasi adalah dengan cara berikut :

  1. Mengetahui manajer investasi mana yang cocok dengan pilihan investasi kita
  2. Perhatikan juga kualifikasi yang dimiliki beserta ijin operasional dari perusahaan tersebut
  3. Jangan lupa untuk mengecek terlebih dahulu sepak terjangnya dan performance manajer tersebut selama perusahaan berjalan.
  4. Hal terakhir yang paling penting, ketahui bagaimana pembayaran atas jasa dari manajer investasi untuk dikalkulasikan dengan biaya investasi yang dikeluarkan untuk melihat keseluruhan laba bersih hasil investasi.
  • Diversifikasi portofolio

Keputusan bijak lainnya untuk para pemegang dana adalah melakukan diversifikasi dari portofolio yang dimiliki. Pepatah lama mengatakan bahwa tidak baik menyimpan telur dalam satu keranjang karena kalau nanti jatuh semua akan pecah. Pepatah ini berbanding lurus dengan keadaan berinvestasi. Menginvestasikan uang dalam satu bentuk portofolio memberikan resiko paling tinggi karena jika hasil prediksi tidak tepat akan memberikan kerugian yang berakibat mungkin investasi tidak kembali. Berbeda dengan memecah dana tersebut menjadi beberapa bagian walaupun satu jatuh masih ada bagian yang lain yang dapat dijadikan titik balik kebangkitan.

  • Terus belajar

Bergantung pada manager investasi terus menerus juga tidak terlalu bagus. Anda bisa melakukan tukar pikiran dengan mereka yang sudah berpengalaman. Jadikan cerita investasi mereka sebagai pelajaran ‘gratis’. Sekali waktu terpisah dari manager investasi cobalah untuk membuka sendiri jalan berinvestasi. Pengalaman itu mahal maka dari itu biaya dari manajer investasi juga berbanding lurus maka dari itu walaupun sedikit cobalah untuk berusaha sendiri demi bertambahnya pundi-pundi rupiah.

  • Konsisten

Menjadi konsisten kadang adalah hal yang sulit dilakukan namun bukan berarti hal yang mustahil. Bila dirasa sulit dapat dilakukan dengan sistem cookie jar yaitu dilakukan sedikit demi sedikit, mereka yang melakukan hal ini mengatakan bahwa nominal tersebut tidak mungkin akan diinvestasikan jika mereka mempunyai keseluruhan uang tersebut.

Melakukan investasi berarti kita berusaha untuk meningkatkan diri atas kondisi keuangan yang dimiliki. Tidak lagi ada kata keterbatasan dana karena sekarang banyak sekali fasilitas yang mengakomodasi. Media internet mempermudah investor di pelosok untuk menjadi salah satu pemilik modal di ibukota. Jenis kegiatan ini tidak hanya terpaku pada jumlah modal investor  tapi juga pada ketekunan untuk konsisten maupun kemauan untuk belajar melihat pasar dan mempelajarinya.

Daftar gratis di Olymp Trade: